32 Menurut Pascoe et al. 2003, ada empat metodologi untuk mengukur
kapasitas perikanan sebagai berikut.
2.4.1 Rapid Apraisal Techniques RA
RA merupakan pengumpulan data secara informal dari pakar dan pelaku
stakeholders secara luas. Tekniknya dilaksanakan dengan interview informal kepada peserta kunci dalam perikanan yang memiliki input dalam proses
produksi. Pertanyaan diarahkan kepada level penangkapan waktu lampau dan masa kini, termasuk level kegiatan dan level kegiatan yang potensial. Informasi
dikumpulkan di lapangan dan dikuantifikasi semaksimal mungkin dan dilengkapi data kuantitatif lain misalnya jumlah ikan dijual di pasar induk sebagai patokan.
Peserta sebagai sumber data diinterview ulang dan informasi yang terkumpul di sajikan untuk cross check dan validasi. Proses ini memerlukan pengulangan
beberapa kali yang memungkinkan diadakannya penghalusan data fine-tuning estimasi untuk mendapatkan nilai yang bisa dipercaya oleh peserta di perikanan.
Model RA ini memerlukan jumlah tenaga kerja yang besar karena melibatkan sumber informasi pelaku perikanan dalam jumlah besar.
2.4.2 Survei dan opini ahli
Survei dilaksanakan untuk mengumpulkan perkiraan subyektif tetapi kuantitatif tentang kapasitas. Seperti RA, cara ini bermanfaat jika data terbatas
atau tidak tersedia. Pelaku perikanan dapat disurvei untuk menentukan penangkapan dan kegiatan yang sedang berjalan, termasuk pendapat subyektifnya.
Survei bisa memerlukan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode RA
, tetapi memberikan umpan balik dan klarifikasi yang lebih sedikit dari hasil analisis kepada industri. Keandalan reliability dari survei tergantung dari jumlah
33 wakil dari sampel yang didata. Survei para ahli biologist dan wakil industri
dapat juga dilaksanakan untuk melengkapi perkiraan kapasitas output dan pemanfaatannya. Jika opini ahli bervariasi, diperlukan pembobotan secara
subyektif untuk masing masing opini untuk menghasilkan perkiraan komprihensif.
2.4.3 Analisis peak-to-peak