49 jumlah output. DEA biasa disebut juga sebagai Frontier Analysis suatu teknik
mathematical programming , yang merupakan pendekatan non-parametrik. DEA
dapat digunakan untuk mengukur relatif efisiensi pada kasus entitas yang memiliki multiple inputs atau multiple outputs Cooper et al., 2004. Perhitungan
DEA tersebut yang dijalankan dengan software DEA Solver, menghasilkan angka
efisiensi relatif 39 kapal kapal sebagai DMU dan proyeksi perbaikan angka efisiensi. Hasil angka efisiensi ke 39 kapal menggambarkan kondisi perikanan
udang tahun 2003, apakah dalam kondisi overcapacity atau overcapitalization dan inefisiensi.
3.6 Seasonal Closure Model
Analisis seasonal closure model atau penutupan musim penangkapan dilakukan dengan menghitung rata-rata tangkapan bulanan kapal-kapal pukat
udang anggota HPPI Himpunan Pengusaha Pukat Udang Indonesia, yang kemudian dicocokan dengan model difference equation dan model siklikal.
Model difference equation merupakan persamaan linier, dapat digunakan untuk mengetahui apakah kecenderungan musim penangkapan mengikuti pola
keseimbangan yang linier. Rumus yang digunakan untuk model tersebut adalah dapat ditulis dalam persamaan:
1 t
t
h ah
b
+
= + . Solusi persamaan tersebut akan
menghasilkan:
1 1
t t
t
a b
h a
h a
a =
− +
− −
, ........................................3.9
50 dimana
1 b
a −
adalah nilai
keseimbangan karena
pada saat
lim
1
t t
t
b h
h a
→ ∞
→ =
− . Berdasarkan data rata-rata hasil tangkapan bulanan mulai
Januari sampai dengan Desember, koefisien a dan b dapat diduga dengan teknik OLS Ordinary Least Square.
Menurut Purwanto 1997 suatu usaha tambak udang dapat ditentukan bulan panen yang paling optimal dalam satu tahun berdasarkan perolehan pendapatan
tertinggi, karena sifatnya yang siklikal. Musim penangkapan udang di L. Arafura dapat pula diduga dengan model siklikal tersebut dengan persamaan:
2 12
t t
h a bSin
M π
= + ……………………………………………..3.10
Mt = 1, ..,12 Januari=1, …, Desember=12 , a dan b dapat diperoleh dari regresi ruas kiri dan ruas kanan persamaan tersebut. Dengan membandingkan kedua
model yaitu linier dan siklikal, dapat ditentukan yang paling cocok dan selanjutnya dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan waktu penutupan jika
diperlukan. Dampak dari penutupan tersebut akan diperhitungkan dalam salah satu skenario pengelolaan, dilihat dari efisiensi dan pengurangan effortnya.
3.7 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada dasarnya dibagi menjadi data sekunder dan data primer meliputi:
1 Data sekunder yang merupakan data kuantitatif diperoleh dari data mutakhir tentang stok SDI udang di Laut Arafura, diperoleh dari sumber statistik
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, data hasil tangkapan berdasarkan hasil penelitian Fauzi 2001, dan data hasil penelitian yang lalu.
51 2 Data primer diperoleh dari hasil penelitian di lapangan dan sumber dari
beberapa perusahaan dan anggota HPPI Himpunan Perusahaan Pukat Udang
Indonesia.
Data yang diperlukan dari sumber data dan lokasi penelitian dikumpulkan melalui dua cara, yaitu: 1 permintaan langsung dengan surat resmi kepada
otoritas sumber data, 2 melalui sampling data langsung di lapangan. Untuk mengukur kapasitas penangkapan udang digunakan data tangkapan total dari th
1986 sd 2003, merupakan gabungan data hasil penelitian Fauzi 2001 dan data statistik Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Untuk mengukur efisiensi kapal
pukat udang dalam rangka membandingkan kelompok GT dan umur digunakan sampling data terkini tahun 2003 pada 46 kapal dari total populasi 355 kapal
pukat udang yang berukuran di atas 30 GT dan izinnya dari pusat. Dari 46 kapal dipilih 39 kapal yang datanya lengkap untuk menghitung efisiensi dengan DEA.
Sampling data untuk 46 kapal dilakukan secara purposive penunjukan
langsung dengan cara memilih kapal-kapal yang memiliki keragaman GT dan umur mewakili populasi. Jumlah tersebut dianggap cukup karena lebih dari 10
total populasi. Data 46 kapal selanjutnya dipilih yang memenuhi kelengkapan data eligible, diperoleh 39 kapal yang memenuhi kelengkapan data sesuai kebutuhan.
Analisis data dilakukan dengan pendekatan permodelan untuk mengetahui faktor-faktor bioekonomi yang menyebabkan terjadinya overcapacity dan
overfishing . Analisis ini memerlukan data urut waktu yang intensif, maka data
sekunder dan tertier dari hasil penelitian Fauzi 2001 dan data dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dijadikan sebagai basis untuk menganalisis kondisi
perikanan di wilayah studi. Data yang diperoleh kemudian diverifikasi dan
52 dikalibrasi untuk selanjutnya dianalisis dengan berbagai perangkat lunak seperti
DEA-Solver, Frontier Analyst, Minitab , Exell dan MAPLE 9.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian baik data primer maupun sekunder diolah dengan menggunakan rumus-rumus dan model-model seperti diuraikan
sebelumnya untuk kepentingan analisis bioekonomik, analisis efisiensi dan analisis kecenderungan. Pengelompokan data untuk keperluan analisis dapat
dilihat pada Tabel 3. Analisis data dimulai dengan pengolahan data series tahun 1986 sampai dengan 2003 difitkan kedalam model bioekonomi.
Tabel 3. Data dan penggunaannya Jenis Data
Untuk analisis Model
Hasil
Data series produksi dan effort th 1986-
2003. 1. Produksi aktual VS
Produksi lestari
2. Mengukur Efisiensi 3. Penerapan kuota
produksi penangkapan
4. Optimisasi dinamik 1. a. Algoritma Fox
b.Gordon-Schaefer c. Algoritma Maple
2. DEA, CCR-I 3. Gordon-Schaefer
dengan pengurangan produksi
penangkapan
4. Clark-Munro a. K, q, r
b.Grafik fluktuasi Produksi aktual
VS lestari. c.Kurva Yield-Effort
2. Skor efisiensi, tahun sebagai
DMU 3. Fluktuasi
produksi lestari dengan kuota dan
perhitungan rente ekonomi
4. Produksi dan stok,effort
optimal Data cross sectional
39 kapal P.U. tahun 2003
Pengukuran kapasitas dan efisiensi
DEA, CCR-I Skor efisiensi
relatif 39 kapal dan proyeksi perbaikan
efisiensi
Rata-rata tangkapan bulanan kapal P.U.
HPPI. Kecenderungan musim
penangkapan bulanan 1.Difference equation
linier. 2. Sinusoida siklikal
1. Grafik trend linier
2. Grafik siklikal sinusoida
53
3.8 Asumsi Dasar