87 kapal yang efisiensinya sama dengan 1 semula hanya 13 kapal menjadi 16 kapal.
Pengurangan kapal yang berumur di atas 30 tahun berjumlah 4 kapal sekaligus mengurangi effort sebesar 10.25 .
4.6.4 Pengaturan musim tangkapan
Pembahasan pada 4.6 menunjukan bahwa rata-rata hasil tangkapan pada bulan April sampai dengan Juli pada kondisi lebih rendah dibandingkan dengan bulan-
bulan yang lain. Untuk mengetahui dampak penutupan satu bulan saja pada bulan terjelek yaitu Juni, maka bisa dilakukan dengan cara simulasi perbaikan angka
efisiensi dimana salah satu variabel input nya berupa effort hari operasi dikurangi 8 pada 8 kapal yang urutan efisiensinya terjelek dengan angka di
bawah 0.7. Perubahan angka effort untuk ke 8 kapal ditampilkan pada Tabel 14. Hasil perhitungan efisiensi DEA menunjukan bahwa pengurangan effort rata-rata
sebesar 8 dengan cara menutup musim penangkapan selama satu bulan, menghasilkan kenaikan efisiensi sebesar 5.75. Kenaikan ini memang tidak
proporsional karena input variabel penentu efisiensi lebih dari satu dan bukan hanya effort. Dapat disimpulkan bahwa penutupan musim penangkapan
merupakan salah satu instrumen pengendalian input yang efektif. Menurut Purwanto 1997 suatu usaha tambak udang dapat ditentukan bulan
panen yang paling optimal dalam satu tahun berdasarkan perolehan pendapatan tertinggi, karena sifatnya yang siklikal. Berdasarkan kenyataan penangkapan
udang di L. Arafura Gambar 31 yang menunjukan kecenderungan siklikal, maka produksi tangkapan rata-rata bulanan dapat juga diduga dengan persamaan
2 12
t t
h a bSin
M π
= +
, Mt = 1, ..,12 Januari=1, …, Desember=12, a dan b dapat diperoleh dari regresi ruas kiri dan ruas kanan persamaan tersebut.
88
Tabel 14. Data efisiensi kapal pukat udang yang sudah dikurangi effort 8
KAPAL HARI
TRIP GT
UMUR BIAYA
PENDA- PATAN
PUTIH WINDU
LAIN Score
Lama Score
Baru NAIk
binama no. 15 171
104 9
445,667 2,302,333
5,454 15,207
22,248 1.0000
1.0000 binama no. 12
228 105
10 438,154
2,290,999 6,662
15,161 20,936
1.0000 1.0000
binama no. 1 281
137 29
892,731 3,426,516
5,080 20,054
38,575 0.9857
0.9857 binama no. 10
222 137
24 756,413
3,078,653 1,368
19,611 36,102
1.0000 1.0000
binama no. 2 181
137 29
534,623 2,296,237
2,162 16,929
23,540 0.9585
0.9585 binama no. 3
225 137
27 726,347
2,804,890 2,612
17,953 31,508
0.9084 0.9084
binama no. 5 286
137 29
920,880 3,559,718
4,776 21,353
40,031 1.0000
1.0000 binama no. 6
180 137
29 557,120
2,656,957 2,462
15,034 31,830
1.0000 1.0000
binama no. 7 180
137 28
570,146 2,287,035
3,030 15,993
23,481 0.9091
0.9091 binama no. 8
227 137
27 535,050
2,860,979 3,908
17,917 31,352
1.0000 1.0000
khamsin A 289
118 2
3,474,777 3,718,565
3,270 9,550
11,582 1.0000
1.0000
minaraya no. 16 180
142 31
505,150 1,502,274
3,606 7,739
16,969 0.6159
0.6244
1.3902
Mina raya no, 11 156
143 32
368,190 1,460,259
910 5,897
14,478 0.7420
0.7420
Mina raya no, 14 103
146 32
427,708 929,698
3,864 3,447
7,982 0.4679
0.4999 6.8403
Mina raya no. 21 90
149 26
463,642 916,146
3,512 14,417
25,044 1.0000
1.0000 nusantara maju
339 156
31 2,722,000
3,067,524 4190
25741 26875
0.8201 0.8201
nusantara utama 277
156 31
2,120,000 2,839,752
5696 23279
23613 0.7959
0.7959 nusa aman 1
323 157
10 2,663,000
3,557,250 13406
28187 24282
0.9129 0.9129
nusa aman 2 332
157 10
2,766,000 3,356,424
9976 26290
25890 0.8551
0.8551 nusantara bina
258 163
27 2,224,000
3,260,304 3928
31973 24475
1.0000 1.0000
nusantara megah 239
163 27
2,138,000 2,458,512
7564 18435
19529 0.6705
0.7061 5.3025
nusa asri 340
166 5
2,851,000 4,080,456
9062 35583
30919 1.0000
1.0000 nusa ayu
351 166
5 2,859,000
3,582,522 5476
34982 25885
0.9831 0.9831
Merbah 200
170 24
925,203 1,881,399
7445.5 12001.5
15766 0.5480
0.5724 4.4584
Mina raya no. 18 140
198 31
1,263,394 1,788,804
4448 10184
16204 0.6255
0.6799 8.6957
Mina raya no. 20 97
198 30
904,538 1,156,412
4136 5132
10598 0.5883
0.6394 8.6957
minaraya no. 17 173
198 31
849,369 1,168,464
5924 12211
20224 0.5571
0.5750 3.2016
binama no. 16 264
204 5
1,497,489 3,913,499
11046 28809.5
33169 1.0000
1.0000
merawal II 231
229 22
1,372,471 2,195,435
11376 17264
12585 0.6078
0.6348 4.4493
nusantara agung 289
233 33
2,458,000 2,988,468
6202 26020
23120 0.7388
0.7388 Merbuk II
258 240
22 1,447,864
6,509,525 80425
20854 23289
1.0000 1.0000
mentilau II 245
243 22
1,718,250 2,971,281
10785.5 24024.5
20753 0.8252
0.8252 binama no. 11
267 246
17 1,109,685
4,007,578 3652
30740.5 40004.5
1.0000 1.0000
nusantara jaya 2 214
260 8
2,344,000 2,209,302
5242 19670
16001 0.8162
0.8162 Mina raya no. 25
235 235
16 980,211
2,753,230 6536
15792 27100
0.7859 0.7859
nusantara elok 248
450 5
3,906,000 2,529,954
7886 20837
18128 0.7683
0.7683 Merpati II
263 532
22 3,396,231
3,514,841 22347
22106.5 21753.5
0.7718 0.7718
Mina raya no. 22 126
352 26
1,684,117 1,807,476
4470 10408
16404 0.7631
0.7631
Mina raya no. 24 86
417 25
974,029 882,108
2472 4703
8188 0.5094
0.5537 8.6957
RATA- RATA
5.7477
Data tangkapan bulanan dan hasil sinusoida siklikal sebagaimana Tabel berikut.
89
Tabel 15. Produksi rata-rata bulanan dan sinusoida siklikal Bulan
Produksi t Mt
sin2PiMt12
Januari 385.6
1 0,259
Februari 347.8
2 0,500
Maret 373.9
3 0,707
April 293.6
4 0,866
Mei 317
5 0,966
Juni 276.5
6 1,000
Juli 295.4
7 0,966
Agustus 449
8 0,866
September 533
9 0,706
Oktober 512.1
10 0,499
Nopember 392.7
11 0,258
Desember 350.2
12 -0,001
Produksi rata-rata per bulan dan kecenderungan siklikal dapat dibandingkan dengan Gambar berikut.
100 200
300 400
500 600
5 10
15 Series1
Series2 Poly. Series1
Gambar 31. Tren produksi bulanan dan tren siklikal
Gambar di atas menunjukkan bahwa produksi tangkapan bulanan mengikuti tren yang siklikal. Pada model siklikal tersebut, tangkapan pada bulan Juni atau
90 Juli merupakan terjelek karena berada jauh dari garis tren. Apabila diadakan
penutupan musim, maka yang terbaik adalah bulan Juni karena pada bulan Juli akan terjadi pemulihan stok yang berdampak kepada tangkapan bulan Juli
meningkat dan mengembalikannya kepada garis tren.
4.6.5 Strategi pengendalian secara bertahap