Optimisasi Bioekonomi .1 Optimisasi bioekonomi statik
60 produksi akan mencapai titik maksimal dan kemudian menurun sebagaimana
disajikan pada gambar berikut.
5 10
15 20
25 30
EFFORT 1000 hari B
IO M
A S
S 1
t o
n
2 4
6 8
10 12
C A
T C
H 1
t o
n
Biomass Catch
Gambar 14. Kurva hasil tangkapan dan biomasa perikanan udang di L. Arafura
Gambar 14 di atas menunjukan bahwa produksi penangkapan berada pada tingkat yang maksimal MSY sebesar sekitar 10,000 sepuluh ribu tontahun
pada saat effort berada pada sekitar 100,000 seratus ribu hari operasi day- fished
dan stok atau biomasa pada posisi sekitar 13,000 ton.
4.3 Optimisasi Bioekonomi 4.3.1 Optimisasi bioekonomi statik
Untuk melihat sejauh mana pengelolaan sumber daya udang di Laut Arafura ditinjau dari sisi pendekatan bioekonomi, maka hasil dari model keseimbangan
Schaefer digabungkan dengan parameter ekonomi untuk optimisasi bioekonomi. Parameter ekonomi tersebut menyangkut harga rata-rata udang per ton p = Rp
61 43.5 juta dan biaya operasi per hari tangkap sebesar c = Rp 2.17 juta. Analisis
tahap pertama dengan menggunakan pendekatan statik diperoleh nilai optimal keseimbangan ekonomi MEY dan keseimbangan open access. Perhitungan
rincian melalui algoritma Maple dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil perhitungan bioekonomi menunjukan bahwa nilai effort pada kondisi
open access sebesar 144694 dayfish dengan produksi sebesar 8072 ton. Tingkat
effort pada kondisi ini dua kali lebih besar jika effort perikanan udang di Laut
Arafura dikendalikan pada tingkat produksi yang menghasilkan tingkat keuntungan ekonomi maksimum Mximum Economic Yield = MEY. Pada MEY,
tingkat effort yang dibutuhkan hanya 74347 dayfish yang menghasilkan panen sekitar 9402 ton. Pada kondisi ini diperoleh surplus ekonomi yang terbesar rent
MEY dengan nilai lebih dari Rp 210 milyar per tahun. Secara grafis
keseimbangan bioekonomi perikanan udang di Laut Arafura dapat dilihat pada Gambar 15 berikut.
-100 100
200 300
400 500
25 50
75 100
125 150
175
EFFORT ribu hari N
IL A
I R
p .
M IL
IA R
Revenue Cost
Prof it
Gambar 15. Kurva revenue, cost dan profit perikanan udang di L. Arafura
62 Hasil pengamatan kondisi aktual perikanan udang di Arafura, menunjukkan
bahwa tingkat effort pada kurun waktu 18 tahun memang mengalami fluktuasi yang sangat bervariasi . Pada periode awal tahun 1990 an, tingkat effort berada di
atas 100.000 day- fish yang mendekati tingkat effort pada kondisi open access. Situasi yang sama terulang lagi pada periode 1996-1998.
Kedua periode ini menandai situasi dimana perikanan udang sudah dikatakan sebagai over fishing. Demikian pula jika diambil rata-rata tingkat effort selama
kurun waktu 18 tahun tersebut, levelnya mendekati 80.000 day-fish yang juga sudah di atas tingkat optimal sekitar 74.000. Kondisi saat ini tahun 2005 dengan
jumlah kapal pukat udang sebanyak 355 unit dengan rata-rata hari operasi melaut sekitar 300 day-fish per tahun, maka total effort adalah 106.500 day-fish, berarti
melewati MSY. Tingkat produksi udang dan keuntungan ekonomi yang diperoleh masing-masing adalah 9.950 tontahun dan Rp 203 Milyartahun. Secara
keseluruhan kondisi effort di Laut Arafura telah melebihi tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan MSY dan MEY, maka secara biologis dan ekonomis sudah
lebih tangkap economically and biologically overexploited, sehingga dapat dikatakan bahwa pengelolaan perikanan di kawasan ini masih di bawah tingkat
optimal atau berada dalam kondisi sub optimal.
63
Gambar 16. Plot Yield – Effort dengan tangkap aktual
Gambar 17. Copes Eye Ball untuk perikanan udang di Laut Arafura
64 Gambar 16 dan Gambar 17 di atas memperlihatkan pergerakan dinamis dari
ekstraksi sumber daya udang di Laut Arafura dengan mem-plot kurva yield- effort dengan kondisi aktual penangkapan. Gambar 17 adalah Copes Eye Ball yang
merupakan turunan Gambar 16 dan menggambarkan kontraksi dan ekspansi selama periode 18 tahun. Dari Gambar 17 dapat dilihat bahwa pada awal-awal
periode, perikanan udang di Laut Arafura masih dieksploitasi di bawah keseimbangan, kemudian terus mengalami ekspansi yang ditunjukkan oleh loop
yang berada di atas grafik yield-effort curve. Pada akhir tahun 1990an, akibat dampak kumulatif, keseimbangan sudah berada di sebelah kanan titik MSY dan
menunjukkan adanya pola konstraksi. Sejak awal tahun 2000 kembali terjadi ekspansi yang dintunjukkan pola loop di atas keseimbangan dan sistim berusaha
untuk stabil pada tingkat antara MEY dan Open Access. Untuk melihat tingkat input effort dan produksi yang optimal pada kondisi
perikanan yang berbeda yaitu: open access, MEY dan MSY, dapat dilihat pada Gambar 18 dan Gambar 19 berikut ini. Tabel di bawah ini memperlihatkan
perbandingan input dan output kondisi pengelolaan dan kondisi aktual perikanan udang di Laut Arafura.
Tabel 5. Analisis Perbandingan Input dan Output Kondisi
Produksi ton Effort hari
Profit Milyar Rp
MEY MSY
Open Access Aktual tahun
2005 9402
10000 8072
9950 74347
98563 144694
106500 248
221
203
65 Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa jika perikanan udang di laut
Arafura dikendalikan pada tingkat effort yang menghasilkan MEY, dari kondisi aktual tahun 2005, maka tingkat effort dikurangi sebesar 32100 day-fish. Untuk
perbandingan effort dari berbagai kondisi pengelolaan dan juga kondisi aktual 2005, dapat dilihat pada Gambar 18 berikut.
20000 40000
60000 80000
100000 120000
140000 160000
Effort hari
MEY MSY
Open Access
Aktual tahun
2005
Input Effort
Gambar 18. Tingkat effort optimum perikanan udang di Laut Arafura dalam
kondisi open access, MEY dan MSY dan aktual tahun 2005
Sementara itu, tingkat produksi pada kondisi open acces, optimal MEY dan MSY
serta kondisi tahun 2005 dapat dilihat dari Gambar 18 berikut.
66
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000 10000
Produksi ton
MEY MSY
Open Access
Aktual tahun
2005
Output Produksi
Gambar 19. Perbandingan tingkat produksi open access, optimal MEY
dan produksi lestari MSY dan kondisi tahun 2005
Kondisi secara grafikal dari effort dan produksi bila dibandingkan akan menghasilkan kondisi seperti nampak pada Gambar 20 berikut :
74347 98563
144694
106500 9402
10000 8072
9950
20000 40000
60000 80000
100000 120000
140000 160000
MEY MSY
Open Access Aktual tahun 2005
E ff
o rt
H a
ri
2000 4000
6000 8000
10000 12000
P ro
d u
k s
i T
o n
Effort hari Produksi ton
Gambar 20. Perbandingan input dan output pada berbagai kondisi pengelolaan dan kondisi tahun 2005
67 Selanjutnya hasil analisis mengenai perbandingan rente ekonomi pada
berbagai kondisi pengelolaan dan kondisi tahun 2005 dapat dilihat pada Gambar 21 berikut ini. Dari Gambar 21 dapat dinyatakan bahwa sebagaimana diprediksi
secara teori, kondisi pengelolaan dengan MEY akan menghasilkan rente ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rezim pengelolaan MSY maupun kondisi
tahun 2005. Kondisi open access tidak menghasilkan rente ekonomi =0.
50 100
150 200
250 300
MEY MSY
Aktual tahun 2005
Rezim R
e n
te E
k o
n o
m i
R p
M il
y a
r
Gambar 21. Perbadingan rente ekonomi pada MEY dan MSY dan kondisi
aktual tahun 2005 4.3.2 Optimisasi bioekonomi dinamik
Optimisasi bioekonomi
dinamik untuk
analisis strategialternatif
mempertimbangkan dinamika karena faktor waktu atau keputusan yang bersifat intertemporal.
Artinya dengan kondisi sumber daya udang dan faktor ekonomi yang bersifat dinamis, maka diperlukan juga indikator-indikator pengelolaan
sumber daya udang yang bersifat dinamis. Untuk mengetahui bagaimana variabel input
dan output dalam perikanan udang di Laut Arafura dalam kondisi dinamik,
68 maka paramater parameter dalam bioekonomi statik diolah kembali melalui
algoritma dinamik berdasarkan persamaan 2.18 dan 2.19. Tingkat input dalam kondisi dinamik dapat ditentukan berdasarkan formula
E h
qx =
. Pada tingkat discount rate sebesar 8, hasil perhitungan variabel input dan output
dalam kondisi pengelolaan yang dinamik, serta kaitannya dengan pengelolaan statik open access dan MEY disajikan pada Tabel 6. Discount rate 8
menggunakan tingkat suku bunga Bank Indonesia SBI pada tahun 2003, nilai kini present value rente ekonomi
π
dihitung untuk jangka 5 lima tahun dan untuk jangka panjang infinite.
Tabel 6. Perbandingan rente ekonomi pada tiga kondisi pengelolaan
Open Access MEY
Optimal Dinamik
x tontahun 6,651
16,862 16,426
h tontahun 7,417
9,402 9,550
E triptahun 14,4694
74,347 77,518
Rp jutatahun 0.000
247,651 363,217
5 th 3,089,998
jangka panjang
Data hasil perhitungan dalam Tabel 6 menunjukkan bahwa dengan pengelolaan dinamik, surplus ekonomi dari pengelolaan sumber daya udang di
Laut Arafura dapat lebih ditingkatkan sampai Rp 3.1 Trilyun untuk jangka panjang dan Rp 363.2 Milyar untuk jangka sedang, serta terjadi peningkatan
produksi dan effort sedikit lebih banyak dari kondisi MEY. Perbandingan ketiga tipe pengelolaan dilihat dari produksi dan effort sebagaimana Gambar 22 dan 23
berikut.
69
0,000 2000,000
4000,000 6000,000
8000,000 10000,000
12000,000 14000,000
16000,000 18000,000
Open Access MEY
Optimal Dinamik
Tipe pengelolaan P
ro d
u k
s i
t o
n
x ton h ton
Gambar 22. Perbandingan produksi ketiga tipe pengelolaan
Effort
10000 20000
30000 40000
50000 60000
Open Access MEY
Optimal Dinamik
Tipe pengelolaan E
ff o
rt h
a ri
Gambar 23. Perbandingan effort ketiga tipe pengelolaan
Melihat perbandingan ketiga skenario pengelolaan di atas untuk kondisi perikanan udang di Laut Arafura, pengelolaan dalam kerangka dinamik lebih
dapat diterima make sense karena memberikan manfaat ekonomi yang tinggi dengan sedikit memberikan ruang untuk meningkatkan effort, namun tetap masih
70 dibawah tingkat effort pada kondisi open access. Pengendalian effort tetap dapat
dilakukan degan tingkat produksi dan surplus ekonomi yang lebih besar dari kondisi statik MEY.