Definisi Motivasi Belajar Konsep Motivasi Belajar .1 Definisi Motivasi

Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan goal atau perangsang incentive. Tujuan adalah yang membatasimenentukan tingkah laku organisme itu Ngalim Purwanto, 2007 : 61. Dengan demikian motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal Nasution, dkk: 1992: 3. Belajar adalah suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu Sudjana,2002 :280. Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajar i” Djamarah,1991:19-21. Sedangkan menurut Slameto belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ” Slameto, 2003 : 2. Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belaja runtuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsure yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan ciat-cita masadepan; 4 adanya pengahargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik Uno,2012:23.

2.1.3 Teori Motivasi

2.1.3.1 Teori Motivasi Abraham Maslow 1943-1970 Abraham Maslow 1943;1970 mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. Aktualisasi diri penghargaan sosial keamanan Faali Gambar 2.1 a Kebutuhan fisiologis rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya; b Kebutuhan rasa aman merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya; c Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki; d Kebutuhan akan penghargaan berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan; e Kebutuhan aktualisasi diri kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya. Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam