dalam artian penanaman nilai melalui materi-materi yang dikemas menjadi teori-teori kebaikan, sedangkan sikap adalah lebih mengacu pada
perbuatan dalam keseharian dengan cara selalu mengontrol tingkah laku para kader Partai Keadilan Kejahtera. Setiap murabbi pembina halaqah
harus mempunyai kurikulum, bahan ajar sebagai pedoman dalam membina para kadernya di kegiatan halaqah. Adapun materi-materi yang peneliti
dapatkan dari departemen bidang kaderisasi yang berkaitan dengan penanaman nilai anti korupsi adalah sebagai berikut.
a. Taqwa
Pada pembahasan materi telah taqwa ini dibahas tentang perintah dari Allah untuk beriman dan bertaqwa “ Hai orang-orang yang beriman
bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar- benarnya taqwa.” Ali
Imron: 120. Sangat jelas dalam pembahasan materi taqwa yang diajarkan di kegiatan halaqah telah menyuruh kader Partai keadilan Sejahtera untuk
benar-benar bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah pasti Dia menjadikan
untuknya jalan keluar Dan memberinya rezeki yang tanpa disangka- sangka At-Thalaq: 2. Pada materi taqwa juga disinggung mengenai hasil
dari pada ketaqwaan, bahwasanya jika seorang selalu berusaha untuk meningkatkan ketaqwaan dan selalu takut dengan berbuatan-berbuatan
yang menimbulkan dosa, maka seorang itu akan diberi imbalan memberinya rizki yang tanpa disangka-sangka. Selain itu hasil dari ada
ketaqwaan pada materi taqwa orang itu akan mendapatkan rahmat, furqan
pembeda, berkat, jalan keluar, kemudahan, dihapusnya kesalahan, ampunan, pahala yang besar.
Kaitanya materi taqwa dengan penanaman nilai dan sikap pendidikan anti korupsi terletak jika seseorang ditanamkan nilai-nilai
ketaqwaan seperti yang sudah disebutkan di atas maka para kader akan selalu merasa dijaga oleh Allah dan takut akan hal melakukn perbuatan-
perbuatan dosa seperti suap, korupsi dan sejenisnya
b. Nataijul Ibadah Hasil ibadah
Pada pembahasan materi Nataijul Ibadah Hasil ibadah berkesinambungan dengan materi taqwa, pada materi Nataijul Ibadah
Hasil ibadah lebih pada realisasi ketaqwaan atau wujud dari pada taqwa itu sendiri.
Pada Materi Nataijul ibadah dalam halaqah diperkenalkan bahwa Allah telah menetapkan tujuan penciptaan manusia dan jin yaitu untuk
beribadah kepada-Nya ,sebagai mana termama firman-Nya: Dan aku tidak Nataijul Ibadah
Sekema Materi Nataijul Ibadah
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada- Ku. Adz-Dzaariyat:56. Ibadah dalam Islam mencakup seluruh sisi
kehidupan, ritual dan sosial, hablumminAllahhubungan vertikal dan hablumminannas hubungan horizontal, melipuli pikiran, perasan dan
pekerjaan. Dari sekema materi Nataijul ibadah diatas, hasil ibadah itu meliputi,
iman, Islam, Ikhsan, tunduk, tawakal, cinta, harapan, takut, doa, khusuk. Bila materi ini dikaitkan dengan penelitian tentang halaqah sebagai sarana
penanaman nilai dan sikap anti korupsi pada materi nataijul ibadah ini jika seseorang yang selalu dikuatkan keimananya maka orang itu akan
menjadi ta‟at, cinta, takut, sering taubat walaupun dosa yang diperbuatnya termasuk dosa kecil, seorang yang rajin dalam beribadah pasti tingkah
tingkah lakunya pun akan baik, karena tingkah laku seseorang bisa dilihat dari segi ibadahnya.
c. Amanah