Kader adalah pemimpin sekaligus pembelajar. Menjadi pemimpi sebelum menjadi pemimpin. Kuncinya adalah belajar dengan menambah kader
niteni identifikasi, niroake imitasi, nemo’ake menemukan kreasi,
nimbang-nimbang melakukan analisa dan nambah-nambah inovasi tiada henti Izzuddin 2009: 204.
E. Partai Keadilan Sejahtera
Partai Keadilan Sejahtera adalah partai yang awal berdirinya pada 20 Juli 1998 dengan nama awal Partai Keadilan PK yang presiden ketua
pertamanya adalah Nurmahmudi Ismail. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya
batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya electoral threshold dua persen, maka Partai Keadilan harus merubah namanya untuk
dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera PK Sejahtera menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen
Kehakiman dan HAM Depkehham di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah setingkat
Propinsi dan
Dewan Pimpinan
Daerah setingkat
KabupatenKota. Sehari kemudian, PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk
anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK Partai Keadilan resmi berubah nama menjadi PKS Partai Keadilan
Sejahtera.
Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai dakwah akan berjuang secara konstitusional, baik dalam lingkup kultural maupun struktural, dengan
memaksimalkan peran berpolitiknya demi terwujudnya Masyarakat Madani dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Caranya,
dengan mempercepat realisasi target Partai Keadilan Sejahtera dari “partai
kader” menjadi “partai kader berbasis massa yang kokoh”, agar dapat memberdayakan komponen mayoritas bangsa Indonesia, yaitu kalangan
perempuan, generasi muda, petani, buruh, nelayan dan pedagang. Melalui musyarakah partisipasi politik yang aktif seperti itu akan
hadir pemimpin negeri serta wakil rakyat yang betul-betul bersih, peduli dan profesional, sehingga bangsa dan rakyat Indonesia dapat menikmati karunia
Allah berwujud Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang maju dan makmur. Partisipasi politik secara sinergis dapat merealisasikan tugas ibadah,
fungsi khalifah dan memakmurkan kehidupan, sehingga tampil kekuatan baru untuk membangun Indonesia menjadi negeri yang religius, sejahtera, aman,
adil, berdaulat dan bermartabat. DPP Partai Keadilan Sejahtera.
F. Kerangka Berpikir