Industri Pengolahan Industri Pengolahan

Tabel 1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Jawa Tengah Tahun 2007-2010 juta Rupiah Lapangan usaha 2007 2008 2009 2010 1. Pertanian 31.862.697,60 32.880.707,85 34.101.148,13 34.955.957,64 2. Pertambangan dan Galian 1.782.886,65 1.851.189,43 1.952.866,70 2.091.257,42

3. Industri Pengolahan

50 .870.785,69 55.348.962,88 57.444 .185,45 61 .390.101,24 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.340.845,17 1.408.666,12 1.489.552,65 1.614.857,68 5. Bangunan 9.055.728,78 9.647.593,00 10.300.647,63 11.014.598,60 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 33.898.013,93 35.226.196,01 37.766.356,61 40.055.356,39 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8.052.597,04 8.581.544,49 9.192.949,90 9.805.500,11 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 5.767.341,21 6.218.053,97 6.701.533,13 7.038.128,91 9. Jasa-Jasa 16.479.357.72 16.871.569,54 17.724.216,37 19.029.722,65 Total PDRB Jawa Tengah 159.110.253,79 168.034.483,29 176.673.456,57 186.995.480,64 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2011, BPS Jawa Tengah Berdasarkan pada Tabel 1.1 mengenai PDRB Jawa Tengah tahun 2007-2010, bahwa struktur perekonomian di Jawa Tengah masih didominasi oleh sektor industri pengolahan yang terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sektor perdagangan,hotel dan restaurant, dan sektor pertanian, dimana sampai dengan tahun 2010 kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Jawa Tengah mencapai 61.390.101,24 juta rupiah. Tabel 1.2 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Jawa Tengah Tahun 2005-2010 Lapangan usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Pertanian 20,91 20,58 20,04 19,57 19,30 18,69 2. Pertambangan dan Galian 1,02 1,11 1,12 1,10 1,12 1,13

3. Industri Pengolahan

32,23 31,98 31,97 32,94 32,51 32,83 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,82 0,83 0,84 0,84 0,84 0,86 5. Bangunan 5,57 5,61 5,69 5,74 5,83 5,89 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 21,01 21,11 21,30 20,96 21,38 21,42 7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,89 4,95 5,06 5,11 5,20 5,24 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 3,54 3,58 3,62 3,70 3,79 3,76 9. Jasa-Jasa 10,01 10,25 10,36 10,04 10,03 10,18 Total PDRB Jawa Tengah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,0 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2011 Berdasarkan pada Tabel 1.2 Distribusi PDRB Jawa Tengah tahun 2005-2010 menunjukkan bahwa distribusi persentase Jawa Tengah sampai tahun 2010 didominasi oleh sektor industri yaitu sebesar 32,83 persen, yang mengalahkan sektor pertanian yang hanya mencapai 18,69 persen, sedangkan sektor perdagangan; hotel dan restoran mencapai 21,42 persen. Dimana distribusi sektor industri pengolahan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 relatif fluktuatif, akan tetapi secara kumulatif pertumbuhan sektor industri pengolahan Jawa Tengah di tahun 2010 yaitu sebesar 32,83 persen. Hal ini membuktikan bahwa sektor industri merupakan sektor tertinggi dalam meningkatkan PDRB dan dapat menjadi sektor pendorong untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah. Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka, BPS diolah Gambar 1.2: Distribusi Persentase PDRB ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha di Jawa Tengah Tahun 2004-2009 persen Perkembangan kegiatan ekonomi di Jawa Tengah semakin meningkat selama enam tahun terakhir ini, salah satu diantaranya adalah kegiatan ekonomi dari sektor industri pengolahan. Kegiatan ekonomi sektor industri pengolahan di Jawa Tengah terus mengalami pertumbuhan, hal ini disebabkan karena adanya struktur pasar yang tercermin dalam konsentrasi industri variabel penguasaan pasar, tenagakerja, nilai tambah, output, modal. Konsentrasi industri merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat derajat penguasaan pasar oleh beberapa perusahaan dalam suatu industri. Kondisi perkembangan sektor industri yang semakin membaik tidak lepas dari adanya investasi dan meminimalkan biaya ekonomi yang tinggi melalui pembangunan infrastruktur. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya, 4.Listrik , Gas, d an Air bersih 2.Perta mbang an dan Galian 8.Keua ngan, P ersewa an Jasa perusa haan 7.Peng angkut an dan Komuni kasi 5.Bang unan 9.Jasa- jasa 6.Perda gangan, Hotel, d an Restora n 1.Perta nian 3.Indus tri Pengol ahan 2004 0.78 0.98 3.55 4.79 5.49 10.06 20.87 21.07 32.4 2005 0.82 1.02 3.54 4.89 5.57 10.01 21.01 20.92 32.23 2006 0.83 1.11 3.58 4.95 5.61 10.25 21.11 20.57 31.98 2007 0.84 1.12 3.62 5.06 5.69 10.36 19.93 20.03 31.97 2008 0.84 1.1 3.71 5.16 5.75 10.57 19.73 19.96 31.68 2009 1.04 0.98 3.68 6.19 6.22 10.85 19.87 19.72 31.45 5 10 15 20 25 30 35 pemerintah Indonesia telah memberikan prioritas alokasi investasi ke sektor industri manufaktur sehingga mendorong pertumbuhan dan mempercepat peningkatan kontribusinya dalam PDB. Pemerintah Indonesia yang terus berupaya untuk mendongkrak investasi asing untuk masuk ke dalam negeri yaitu dengan melakukan kerjasama perdagangan bersama beberapa negara-negara yang telah menjalin mitra kerjasama melalui kesepakatan yang telah disepakati bersama. Peran setiap sektor dalam pertumbuhan ekonomi regional tentu akan berdampak pada keadaan ketenagakerjaan. Setiap sektor ekonomi akan dapat menyerap tenaga kerja dalam perekonomian regional. Penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi berarti terjadi peningkatan kesejahteraan didalam masyarakat Hastarini, 2009. Adanya perkembangan dalam kegiatan di sektor industri yang semakin meningkat, sehingga pendapatan PDRB Jawa Tengah yang juga mengalami peningkatan tidak didukung dengan jumlah penyerapan tenaga kerja yang terserap dari sektor industri. Meskipun sektor industri ini merupakan sektor ekonomi yang berperan besar dalam peningkatan PDRB Jawa Tengah, tidak demikian hal nya dengan jumlah tenaga kerja yang mampu terserap dari sektor ini. Berdasarkan pada data Tabel 1.3 penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha dan grafik mengenai laju pertumbuhan tenaga kerja menurut lapangan usaha di Jawa Tengah tahun 2004-2008 bahwa tenaga kerja yang terserap dari sektor industri sampai dengan tahun 2008 hanya sebesar 2.703.427 orang, berbeda dengan sektor pertanian yang mampu lebih banyak menyerap tenaga kerja sampai dengan tahun 2008 yaitu sebesar 5.697.121 orang dan sektor perdagangan;hotel;dan restoran sampai dengan tahun 2008 yaitu menyerap tenaga kerja sebesar 3.254.982 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi sektor industri dalam hal menyerap jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah masih belum sebaik kontribusi nya dalam hal meningkatkan PDRB di Jawa Tengah. Berikut data tabel jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha per sektor di Jawa Tengah: Tabel 1.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Tengah Tahun 2004-2008 orang Lapangan usaha 2004 2005 2006 2007 2008 1. Pertanian 6.242.391 5.875.292 5.562.775 6.147.989 5.697.121 2. Pertambangan dan Galian, LGA 11.672 113.716 148.975 163.756 155.082

3. Industri Pengolahan