Struktur Pasar LANDASAN TEORI

untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Batas usia kerja adalah setiap orang atau penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih. Tenaga kerja menurut BPS disebut penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau yang memiliki pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari pekerjaan atau penduduk usia kerja dengan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun keatas. Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi, karena tenaga kerja merupakan penggerak dari seluruh input-input seperti mesin- mesin, bahan baku dan sebagainya. Menurut Suparmoko, tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja antara 15-64 tahun. Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2.4 Struktur Pasar

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja di dalam pasar Koch, dalam Kuncoro 2007. Melalui struktur pasar maka dapat diketahui perilaku dan kinerja dari suatu pasar. Berdasarkan pada Tabel 2.1 menunjukkan berbagai bentuk dari struktur pasar. Tabel 2.1 Jenis-jenis Utama struktur Pasar Struktur Jumlah Produsen Diferensiasi Produk Pengendalian Terhadap Harga Monopoli Produsen tunggal Produk tanpa barang subtitusi yang dekat Sangat besar Oligopoli Jumlah produsen sedikit Hanya sedikit pembedaan produk, atau tidak ada sama sekali Beberapa Persaingan Monopolistik Jumlah produsen banyak Banyak produk diferensiasi Ada, sedikit Persaingan Sempurna Jumlah produsen banyak Produk identik homogen Tidak ada Sumber : Kuncoro, 2007

2.4.1 Pasar Monopoli

Pasar monopoli merupakan struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang memproduksi suatu barang dan jasa yang tidak memiliki barang subtitusi. Produsen dalam pasar monopoli umumnya mempunyai kendali yang sangat besar terhadap harga jual produknya. Menurut Hasibuan, beberapa penyebab yang mendorong hadirnya struktur pasar monopoli, terutama dalam sektor industri pengolahan, adalah terjadinya merjer, skala ekonomi yang besar dan ditunjang efisiensi, efisiensi dan inovasi, fasilitas pemerintah, terjadi persaingan yang tidak sehat, serta perusahaan memperoleh hak-hak yang istimewa dalam mengelola input yang sukar diperoleh perusahaan lain.Kuncoro,2007. 2.4.2 Pasar Oligopoli Pasar oligopoli merupakan struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan atau produsen yang terdapat di pasar. Menurut Carl Keysan dan Dobald F. Turner 1959 yang merupakan tokoh yang membuat batasan tentang metode andil perusahaan ada tiga kelompok oligopoli, yaitu Hasibuan,dalam Kuncoro 2007: 1. Oligopoli yang didalamnya terdapat 8 perusahaan terbesar yang setidak-tidaknya menguasai pasar satu jenis industri atau 20 perusahaan menguasai pasar sebesar 70. 2. Oligopoli dengan 8 perusahaan yang menguasai sekurang-kurangnya 33 suatu pasar industri atau sejumlah perusahaan yang memegang andil setidak-tidaknya 75 pasar dari suatu industri. 3. Oligopoli dengan 8 perusahaan terbesar menguasai pasar kurang dari 33 yang biasanya disebut industri tidak terkonsentrasi. Menurut McAfee, dalam Kuncoro, pasar oligopoli terbagi menjadi dua, yaitu oligopoli ketat tight oligopoly dan oligopoli longgar loose oligopoly. Dimana pasar oligopoli ketat yaitu kemiripan antara perusahaan yang terdapat di pasar sangatlah kecil, sehingga dalam struktur tersebut perusahaan yang terlibat banyak pilihan dalam mengimplementasikan strateginya. Struktur pasar yang demikian memungkinkan terjadinya persaingan yang sehat antar perusahaan. Sedangkan oligopoli longgar yaitu dalam struktur pasar tersebut ada dua strategi dalam memperoleh kentungan. Strategi pertama adalah strategi diferensiasi produk dan yang kedua adalah membuat inovasi yang akan mengubah orientasi pasar. 2.4.3 Pasar Persaingan Monopolistik Persaingan monopolistik merupakan strategi dimana terdapat sejumlah besar perusahaan yang menghasilkan produk-produk terdiferensiasi. Struktur demikian mengandung persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satupun yang mendapat pangsa pasar cukup besar. Sebuah industri dikatakan memiliki struktur persaingan monopolistik jika memiliki syarat-syarat berikut Baye, dalam Kuncoro 2007 : 1. Ada banyak penjual dan pembeli 2. Setiap perusahaan di industri menghasilkan produk yang terdiferensiasi 3. Adanya kebebasan untuk keluar masuk industri

2.4.4 Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang hanya terdapat banyak produsen dan banyak pembeli dengan barang yang bersifat sama identik. Dalam pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Karakteristik pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut Permono;Baye;Blair dan Kaserman, dalam Kuncoro,2007:145 : 1. Produknya homogen. Produk yang homogen umumnya disebabkan tidak adanya preferensi oleh konsumen terhadap produk di pasar persaingan sempurna. Konsumen tidak menjadikan merk brand sebagai pertimbangan dalam keputusannya untuk membeli atau tidaknya suatu produk. 2. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak, sehingga kondisi seperti ini menyebabkan konsumen bertindak sebagai penerima harga price taker karena barang yang dibelinya merupakan bagian kecil dari seluruh komoditas yang diperjualbelikan. 3. Informasi sempurna perfect information. Informasi yang sempurna menyebabkan pembeli tidak akan membeli produk dengan harga diatas harga pasar. Akibatnya perusahaan yang menjual diatas harga pasar tidak dapat menjual apapun. 4. Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar absence of serious barriers to entry and exit. Artinya, semua sumber daya dapat dengan mudah bergerak keluar masuk pasar.

2.5 Perilaku Industri