4.2 Perkembangan Industri
4.2.1 Perkembangan Industri Indonesia
Peranan sektor industri pengolahan di Indonesia sangat penting karena telah menjadi penggerak dalam perekonomian nasional. Industrialisasi di
Indonesia sampai saat ini telah mengubah meningkatkan perekonomian Indonesia. Peran sektor industri terus meningkat hingga saat ini terhadap
pendapatan nasional dan dapat mengalahkan sektor pertanian yang dahulu merupakan sektor primer.
Kontribusi sektor industri pengolahan di Indonesia cenderung meningkat hingga akhir tahun 2008 dan sempat mengalami penurunan di awal
tahun 2009. Berikut dapat dilihat dalam Gambar 4.4 mengenai perkembangan sektor industri pengolahan di Indonesia melalui PDB Indonesia dari tahun
2004-2009. Selain itu, berdasarkan pada berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa industri pengolahan di Indonesia hampir sama seperti industri di Amerika yakni memiliki konsentrasi yang tinggi dan mempunyai profitabilitas
yang tinggi. Berbagai hasil penelitian seperti pada industri logam dasar, industri besi dan baja, industri tekstil, industri rokok, industri semen sering
menujukkan konsentrasi
yang tinggi
dan memiliki
kecenderungan meningkatkan profitabilitas, dan semakin terkonsentrasi menuju struktur
oligopoli ketat. Prasetyo.P.Eko, 2010:8.
Sumber : PDB Indonesia 2010, diolah
Gambar 4.4 : PDB Indonesia Tahun 2004-2009
Pertumbuhan industri di Indonesia yang masih didominasi oleh industri padat modal yang kurang efisien dan tidak berbasis pada sektor
pertanian dianggap berdampak semakin berat dirasakan terutama pada saat terjadi krisis tahun 1998 dan tahun 2008. Sehingga saat terjadi krisis ekonomi,
peran sektor industri di Indonesia hanya ditopang oleh industri-industri kecil yang cukup banyak meskipun hanya memiliki nilai tambah yang masih kecil.
Sementara, peranan industri besar dan menengah di masa krisis justru menurun sangat drastis.
Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi, karena tenaga kerja merupakan penggerak dari seluruh input-input seperti mesin-
mesin, bahan baku dan sebagainya.
0.0 500,000.0
1,000,000.0 1,500,000.0
2,000,000.0 2,500,000.0
2004 2005
2006 2007
2008 2009
4.2.2 Perkembangan Industri Propinsi Jawa Tengah
Sektor industri pengolahan mempunyai peran dominan dalam perekonomian nasional dalam hal pembentukan PDB. Kontribusi sektor
industri mampu mencapai 28 persen dari total PDB nasional pada tahun 2005.
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2011, diolah
Gambar 4.6: Laju Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2010 persen
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mengalami perubahan selama tahun 2004-2010. Hal ini dapat terlihat dari Gambar 4.6, yang menunjukkan
bahwa terjadi kenaikan pada laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah selama kurun waktu 7 tahun yaitu pada tahun 2004-2007, namun pada akhir
tahun 2008 dan awal tahun 2009 terjadi penurunan pada laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Pada tahun awal tahun 2009 laju pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah yaitu sebesar 4,71 persen. Krisis keuangan global yang berawal dari krisis kredit perumahan di Amerika berdampak pada lesunya
perekonomian dunia yang menyebabkan menurunnya permintaan barang dari luar negeri terhadap produk-produk dalam negeri yang berorientasi pada
5.13 5.35
5.33 5.59
5.46 4.71
6.44 5.43
ekspor. Hal ini sedikit banyak juga berdampak pada perekonomian di Jawa Tengah khususnya pada sektor industri pengolahan yang beorintasi pada
ekspor. Dalam penyerapan tenaga kerja pada Gambar 4.7, sektor industri
pengolahan di Jawa Tengah dari tahun 2005-2009 mampu menyerap sekitar 3.403.967 orang dari total penduduk Jawa Tengah yang bekerja menurut
lapangan usaha di Jawa Tengah.
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2010, diolah
Gambar 4.7 : Banyaknya Tenaga Kerja Sektor Industri di Propinsi Jawa Tengah Selama Tahun 2005-2009 orang
Tenaga kerja sebagai faktor penting dalam proses produksi bagi sektor industri di Jawa Tengah telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun
nya. Peningkatan jumlah tenaga kerja sektor industri di Jawa Tengah hingga tahun 2007 mencapai 713.777 orang, sedangkan pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2009 terjadi penurunan jumlah tenaga kerja sektor industri,
674,072 694,145
713,777 701,124
620,849 3,403,967
2009 2008
2007 2006
2005 Total
sehingga pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja sektor industri mencapai 674.072 orang.
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka 2010, diolah
Gambar 4.8 : Banyaknya Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2009 milyar
Nilai tambah merupakan hasil pengurangan input terhadap output pada proses produksi dalam sektor industri. Berdasarkan pada Gambar 4.8
menunjukkan banyaknya nilai tambah pada sektor industri di Jawa Tengah selama tahun 2005-2009.
20,760,315,145 28,101,433,991
38,462,743,734 41,241,170,693
46,154,454,885
2005 2006
2007 2008
2009
4.3 Analisis Struktur Industri