Struktur Kepemilikan Institusional LANDASAN TEORI

2.7. Struktur Kepemilikan Institusional

Struktur kepemilikan atas perusahaan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Kepemilikan yang besar atas perusahaan lebih berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan perusahaan. Salah satu kepemilikan atas perusahaan adalah kepemilikan jumlah saham yang dimiliki oleh institusi dari seluruh jumlah modal saham perusahaan yang dikelola. Sedangkan menurut Wahidahwati 2001 kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya. Struktur kepemilikan pada umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar lebih dari 5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen, semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen. Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Faizal, dalam Novita dan Chaerul, 2007. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kenerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki Wahyudi dan Pawestri, 2006. Selain itu, perusahaan juga dapat memproleh legitimasi dengan memperlihatkan tanggung jawab sosial melalui pengungkapan CSR dalam media, termasuk dalam laporan tahunan perusahaan Novita dan Chaerul, 2007. Beberapa penelitian mengenai struktur kepemilikan pernah dilakukan oleh Crutcley 1999 dengan membangun sebuah model yang menunjukkan empat keputusan yang saling terkait menyangkut leverage, devidend, insider ownership, dan institusional ownership yang ditentukan secara simultan meskipun tidak menyeluruh. Sedangkan Fuerst dan Kang 2000 menemukan hubungan yang positif antara insider ownership dengan nilai pasar setelah mengendalikan kinerja perusahaan. Aditya 2008 menemukan hubungan yang positif antara kepemilikan institusional terhdap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, dimana kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Salah satu kepemilikan atas perusahaan adalah kepemilikan institusional yang dijelaskan Boediono 2005 dalam Aditya 2008 sebagai jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh jumlah total modal saham yang dikelola oleh perusahaan. Sedangkan menurut Wahidahwati 2001 dalam Amelia 2006 kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar lebih dari 5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen Arief dalam Novita dan Chaerul, 2007. Pengukuran terhadap kepemilikan institusional menggunakan rasio jumlah saham yang dimiliki institusi dengan total saham beredar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengacu pada konsep penelitian Aditya 2008 dengan memproksikan struktur kepemilikan institusional dengan perbandingan dari total saham institusi dengan total saham perusahaan. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya. Stock Firm Total Stock nal Institusio Total Ownership nal Institusio Skala pengukuran untuk data kepemilikan institusional tersebut adalah skala rasio.

2.8. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

6 35 148

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, SIZE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 2 89

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY D

0 4 192

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa

0 1 16

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa

0 1 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN REAKSI PASAR

0 0 15