rasio yang mencerminkan besarnya modal sendiri dijadikan jaminan hutang. Total hutang dan modal sendiri dalam penelitian ini menggunakan data per 31
Desember 2008-2009 yang diukur dengan formulasi sebagai berikut:
Equity Total
TotalDebt DER
d. Jumlah Dewan Komisaris
Jumlah dewan komisaris yang dimaksud disini adalah banyaknya anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Alasan yang mendasari bahwa dewan
komisaris dapat mempengaruhi luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial adalah karena dewan komisaris merupakan pelaksana tertinggi dalam perusahaan.
Susunan atau jumlah dewan komisaris yang ada dalam perusahaan akan mencerminkan objektivitas dalam menilai kebijakan yang dibuat perusahaan.
Karena semakin banyak dewan komisaris yang ada dalam perusahaan, maka kecenderungan atau tindakan penyimpangan terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan dapat sedikit diminimalkan. Pengukuran dewan komisaris yang diinginkan dalam penelitian yang diinginkan dalam penelitian ini adalah
sama dengan penelitian Sembiring 2005, yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.
e. Struktur Kepemilikan Institusional
Salah satu kepemilikan atas perusahaan adalah kepemilikan institusional yang dijelaskan Boediono 2005 dalam Aditya 2008 sebagai jumlah saham
yang dimiliki institusi dari seluruh jumlah total modal saham yang dikelola oleh perusahaan. Sedangkan menurut Wahidahwati 2001 dalam Amelia 2006
kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang
berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang
besar lebioh dari 5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen Arief, 2006 dalam Novita dan Chaerul, 2007. Pengukuran terhadap
kepemilikan institusional menggunakan rasio jumlah saham yang dimiliki institusi dengan total saham beredar. Sedangkan penelitian ini, mengacu pada penelitian
Aditya 2008 dengan memproksikan struktur kepemilikan institusional dengan perbandingan dari total saham institusi dengan total saham perusahaan. Skala
pengukuran untuk data kepemilikan institusional adalah skala rasio.
Stock Firm
Total Stock
nal Institusio
Total Ownership
nal Institusio
Berdasarkan uraian variabel size, profitabilitas, jumlah dewan komisaris, financial leverage, dan struktur kepemilikan institusional di atas, maka dapat
disusun ringkasan variabel seperti pada tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.3 Ringkasan Variabel
No Variabel
Definisi Operasional Cara
Pengukuran Skala
Data 1
Size Size perusahaan bisa didasarkan
atau diukur dengan cara melihat pada jumlah aktiva aktiva lancar,
aktiva tetap, tidak berwujud, dan lain-lain, total jumlah tenaga
kerja, volume penjulan, dan kapitalisasi pasar Cahyonowati,
2003 dalam Sulastini, 2007 Total Jumlah
Tenaga Kerja Rasio
No Variabel
Definisi Operasional Cara
Pengukuran Skala
Data 2
Profitabilitas Profitabilitas diartikan sebagai
Return on Rasio
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit
dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham
Equity
3 Financial
Leverage Financial leverage merupakan
rasio yang menunjukkan bagaimana kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajibannya
Debt to Equity Ratio
Rasio
4 Jumlah
Dewan Komisaris
Jumlah dewan komisaris yang dimaksud disini adalah
banyaknya anggota dewan komisaris dalam suatu
perusahaan Banyaknya
anggota dewan komisaris
Rasio
5 Struktur
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-
pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi,
perusahaan investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya.
Perbandingan dari total saham
institusi dengan total saham
perusahaan Rasio
3.3 Jenis Dan Sumber Data