Financial Leverage LANDASAN TEORI

ekuitas pemilik Stoner dan Sirait dalam Pramesti, 2007. Rasio ini merupakan rasio yang penting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. y TotalEquit Tax After Earning Equity On turn Re ROE merupakan ukuran efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. Dalam penelitian ini profitabilitas menggunakan konsep yang sama dengan Stoner dan Sirait 1994 dalam Pramesti 2007 yaitu diukur dengan menggunakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas pemilik.

2.5. Financial Leverage

Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya, sehingga keuntungan pemegang saham akan bertambah. Alasan yang kuat menggunakan beban tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham. Leverage juga merupakan sarana untuk mendorong peningkatan sarana untuk mendorong peningkatan keuntungan atau pengembalian hasil nilai tanpa menambah investasi. Perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi berusaha menyampaikan informasi yang lebih banyak sebagai instrumen untuk mengurangi monitoring cost bagi investor. Mereka memberikan informasi yang lebih detail dalam laporan tahunan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang leverage nya lebih rendah. Peningkatan investasi relatif lebih mudah pada saat perusahaan mempunyai likuiditas. Sedangkan utang obligasi dapat menurunkan investasi dalam pengeluaran untuk corporate social responsibility. Bank dan pemberi utang kreditur mempunyai investasi di perusahaan, mereka menginginkan return hasil dari investasi tersebut. Gilson 1990 dalam Aditya 2008 menyatakan bahwa Bank di USA berperan penting dalam organisasi perusahaan yang dapat mengganti manajer dan direktur. Perusahaan memperoleh tambahan modal dari kreditur, dan para kreditur tidak mempunyai hak memilih, maka kreditur mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan menginformasikan kepada investor. Perusahaan yang memiliki proporsi utang yang lebih tinggi dalam struktur modal akan mempunyai biaya keagenan yang lebih tinggi. Semakin tinggi leverage perusahaan, semakin tinggi kemungkinan transfer kemakmuran dari kreditur kepada pemegang saham dan manajer. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang Wallace et al dalam hardhina, 2007. Dengan semakin tinggi leverage, yang akan menambah beban tetap perusahaan, maka untuk program corporate social responsibility menjadi terbatas atau semakin tinggi leverage, maka semakin rendah program corporate social responsibility. Bradburry 1992, Hossain et al 1995, Ahmed dan Courtis 1999, dalam Asaeed, 2005. Naser et al 2002 menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara leverage dengan luasnya information voluntary disclosure. Rahman dan Hamdan 2000 juga menemukan adanya hubungan yang positif, meskipun tidak signifikan, dan Sabarudin 2004 menemukan hubungan negatif, yang tidak signifikan antara leverage dan kecenderungan pengungkapan informasi dalam laporan tahunan. Dalam penelitian ini mengacu pada konsep Rahman dan Hamdan 2000 yaitu formulasi financial leverage dihitung menggunakan DER Debt to Equity Ratio melalui perbandingan antara total hutang dengan ekuitas perusahaan. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. DER yaitu rasio yang mencerminkan besarnya modal sendiri dijadikan jaminan hutang. Total hutang dan modal sendiri dalam penelitian ini menggunakan data per 31 Desember 2008-2009 yang diukur dengan formulasi sebagai berikut: Equity Total TotalDebt DER

2.6. Jumlah Dewan Komisaris

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

6 35 148

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, SIZE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 2 89

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY D

0 4 192

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa

0 1 16

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Size, Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusa

0 1 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN REAKSI PASAR

0 0 15