BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data variabel- variabel yang telah diolah, dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai
maksimum, dan nilai minimum. Variabel yang telah diolah dalam penelitian ini yaitu size perusahaan, profitabilitas, financial leverage, jumlah dewan komisaris,
struktur kepemilikan institusional, dan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Berdasarkan tabulasi data, berikut ini hasil pengolahan dengan
bantuan program SPSS 16.0 for windows dan penjelasan analisis deskriptif variabel-variabel tersebut:
Tabel 4.1 Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Sum
Mean Std. Deviation
Statistic Statistic
Statistic Statistic
Statistic Std. Error Statistic
CSR 96
25.00 86.25
5030.20 52.3979 1.25036
12.25099 Size
96 16
41617 394006 4104.23
816.580 8000.819
Profitabilitas 96
.01 211.90
1718.64 17.9026 2.68266
26.28456 Leverage
96 .11
1199.40 1.41E4 1.46652
23.14506 226.77434
JDK 96
2 10
443 4.61
.194 1.905
SKI 96
.01 3.63
43.95 .4578
.05337 .52290
Valid N listwise 96
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah
Dalam Tabel 4.1 menunjukkan deskripsi data variabel-variabel yang telah diolah yaitu mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial CSR, size,
86
profitabilitas, financial leverage, jumlah dewan komisaris, dan struktur kepemilikan institusional. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai CSR
dengan rata-rata mean 52,39 dan standar deviasi sebesar 12,25 memiliki nilai maksimum pada 86,25 yang dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dan
nilai minimum pada 25 Yang dimiliki oleh PT Buana Finance,Tbk. Sedangkan size perusahaan yang diukur dengan menggunakan besarnya
total tenaga kerja memiliki nilai mean sebesar 4104,23 dengan standar deviasi sebesar 8000,89 yang memiliki nilai maksimum pada 41617 dimiliki oleh PT
Bank Danamon Indonesia, Tbk dan nilai minimum pada 16 yang dimiliki oleh PT Yuli Sekurindo,Tbk. Tingkat profitabilitas perusahaan yang diukur dengan
menggunakan laba bersih dibandingkan total ekuitas memiliki nilai mean sebesar 17,9 dengan standar deviasi sebesar 26,28 yang memiliki nilai maksimum pada
211,9 dimiliki oleh PT Bakrie Brother, Tbk dan nilai minimum pada 0,01 yang dimiliki oleh PT Sentul City, Tbk. Jumlah dewan komisaris perusahaan memiliki
nilai mean sebesar 4,61 dengan standar deviasi sebesar 1,905 yang memiliki nilai maksimum pada 10 dimiliki oleh PT Excelcomindo pratama Tbk dan nilai
minimum pada 2 yang dimiliki oleh PT Zebra Nusantara Tbk. Financial Leverage yang diukur dengan menggunakan besarnya total kewajiban dibandingkan modal
sendiri memiliki nilai mean sebesar 1,46 dengan standar deviasi sebesar 226,7 yang memiliki nilai maksimum pada 11,99 dimiliki oleh PT Bank Bumiputera
Indonesia, Tbk dan nilai minimum pada 0,11 yang dimiliki oleh PT Ace Hardware Indonesia, Tbk. Struktur kepemilikan institusional yang diukur dengan
menggunakan besarnya total saham institusi dibandingkan total saham perusahaan
memiliki nilai mean sebesar 0,45 dengan standar deviasi sebesar 0,52 yang memiliki nilai maksimum pada 3,63 dimiliki oleh PT Bakrie Brother Tbk dan
nilai minimum pada 0,01 yang dimiliki oleh PT Bank Mega, Tbk. 4.1.1.1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial CSR
Berikut ini merupakan deskripsi pengungkapan tanggung jawab sosial pada tahun 2008 dan 2009 secara keseluruhan yaitu:
Tabel 4.2 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Statistic Statistic
Statistic Statistic
Std. Error Statistic
CSR2008 48
25.00 86.25
50.2104 1.78054
12.33594 CSR2009
48 33.75
85.00 54.5854
1.71645 11.89191
Valid N listwise 48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Hasil pengungkapan laporan pertanggungjawaban sosial pada tahun 2008
berdasarkan tabel 4.2 pengungkapan tertinggi dilakukan PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dengan indeks sebesar 86,25 dan pengungkapan terendah
dilakukan oleh PT Buana Finance, Tbk dengan indeks pengungkapan sebesar 25 Nilai mean pada variabel pengungkapan tanggung jawab sosial CSR
sebesar 50,2104 dan standar deviasi sebesar 12,33594 mengindikasikan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini mengungkapkan
tanggung jawab sosial termasuk dalam kriteria sedang. Pada tahun 2009 pengungkapan tertinggi dilakukan PT Pembangunan
Jaya Ancol, Tbk dengan indeks sebesar 85 dan pengungkapan terendah dilakukan oleh PT Equity Development Investment, Tbk dengan indeks
pengungkapan sebesar 33,75. Nilai mean pada variabel pengungkapan
tanggung jawab sosial CSR sebesar 54,5854 dan standar deviasi sebesar 11,89191 mengindikasikan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini mengungkapkan tanggung jawab sosial termasuk dalam kriteria sedang. Berikut ini merupakan deskripsi item pengungkapan tanggung jawab
sosial pada tahun 2008 dan 2009 secara keseluruhan yaitu: Tabel 4.3 Item Pengungkapan tanggung Jawab Sosial Tahun 2008
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Lingkungan
48 12
4.56 3.414
Energi 48
7 1.92
1.514 KKTK
48 1
8 4.02
1.951 LainTK
48 9
24 17.33
4.334 Produk
48 10
2.21 3.121
KMasyarakat 48
1 11
8.21 2.697
Umum 48
2 1.94
.320 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Berdasarkan Tabel 4.3 item pengungkapan tertinggi ada pada kategori
lain-lain tenaga kerja sebanyak 24 pada PT Elnusa, Tbk. Kategori paling banyak diungkapkan adalah kategori lain-lain tenaga kerja. Sedangkan pengungkapan
item terendah ada pada kategori lingkungan, energi, produk, umum. Perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori lingkungan adalah PT Berlian laju Tanker,
Tbk, perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori energi adalah PT Jasa Marga Persero Tbk, perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori produk
adalah PT Global Land Development Tbk, PT Berlian laju Tanker Tbk, PT Excelcomindo pratama Tbk, PT Panorama Sentrawisata Tbk, PT Indosiar Karya
Media Tbk, Panin Bank, PT Asuransi Multi Guna Artha Tbk, PT Modern Internasional Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Buana Finance Tbk, PT Bank
Bumiputera Indonesia Tbk, PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk, Bank Bukopin, PT Nusantara Infrastruktur Tbk, PT Jababeka Tbk, Bank Internasional
Indonesia, PT Bhakti Investama Tbk Perseroan, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Sentul City Tbk
Perseroan, PT Alfa Retailindo Tbk, PT Equity Development Investment Tbk, dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, PT Yulie Sekurindo Tbk, sedangkan
perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori umum adalah PT Fastfood Indonesia Tbk.
Berikut ini merupakan deskripsi item pengungkapan tanggung jawab sosial pada tahun 2008 dan 2009 secara keseluruhan yaitu:
Tabel 4.4 Item Pengungkapan tanggung Jawab Sosial Tahun 2009
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Lingkungan
48 1
12 5.23
3.514 Energi
48 7
2.10 1.601
KKTK 48
2 8
4.77 1.692
LainTK 48
12 24
18.17 3.103
Produk 48
10 3.23
3.283 KMasyarakat
48 2
11 8.23
2.381 Umum
48 1
2 1.96
.202 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Berdasarkan Tabel 4.4 item pengungkapan tertinggi ada pada kategori
lain-lain tenaga kerja sebanyak 24 pada PT Elnusa, Tbk. Kategori paling banyak diungkapkan adalah kategori lain-lain tenaga kerja. Sedangkan item terendah
ada pada kategori energy dan produk. Perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori energi adalah PT Indosiar Karya Media Tbk dan PT Clipan Finance
Indonesia Tbk sedangkan perusahaan yang tidak mengungkapkan kategori
produk adalah PT Global Land Development Tbk, PT Global Mediacom Tbk, PT Panorama Sentrawisata Tbk, Panin Bank, PT Indosiar Karya Media Tbk, dan
PT Yulie Sekurindo Tbk. 4.1.1.2. Size perusahaan
Size perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tanggung jawab sosial perusahaan. Size perusahaan dihitung dengan
menggunakan total tenaga kerja yang dapat dirangkum dalam tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Deskriptif Total Tenaga Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation TKerja2008
48 34
41617 4031.96
8003.055 TKerja2009
48 16
41615 4176.50
8082.614 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Hasil mengenai ukuran perusahaan yang diproksi dengan total tenaga
kerja pada tahun 2008 tertinggi berdasarkan tabel 4.5 pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jumlah total tenaga kerja 41617 orang dan terendah pada
PT Yulie Sekurindo, Tbk dengan total tenaga kerja 34 orang. Besarnya nilai mean pada variabel size perusahaan yang diproksi dengan total jumlah tenaga
kerja sebesar 4031,96 dengan standar deviasi 8003,055 mengindikasikan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memiliki total tenaga
kerja sangat sedikit. Hasil mengenai ukuran perusahaan yang diproksi dengan total tenaga
kerja pada tahun 2009 tertinggi berdasarkan Tabel 4.5 pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jumlah total tenaga kerja 41615 orang dan terendah pada
PT Yulie Sekurindo, Tbk dengan total tenaga kerja 16 orang. Besarnya nilai mean pada variabel size perusahaan yang diproksi dengan total jumlah tenaga
kerja sebesar 4176.50 dengan standar deviasi 8082.614 mengindikasikan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memiliki total tenaga
kerja sangat sedikit. 4.1.1.3. Profitabilitas
Tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan pada tahun 2008 dan 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.6 Deskriptif Profitabilitas
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Profitabilitas2008
48 .01
211.90 18.1535
31.98867 Profitabilitas2009
48 .03
91.40 17.6474
19.31155 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Hasil mengenai tingkat profitabilitas pada tahun 2008 tertinggi
berdasarkan Tabel 4.6 dimiliki PT Bakrie Brother, Tbk sebesar 211,90 dan tingkat profitabilitas terendah sebesar 0,01 dimiliki PT Sentul City, Tbk
Perseroan nilai mean sebesar 18,1535 dan standar deviasi sebesar 31,98867. Artinya bahwa tingkat profitabilitas pada perusahaan dalam penelitian ini sangat
profitable. Hasil mengenai tingkat profitabilitas pada tahun 2009 tertinggi
berdasarkan Tabel 4.6 dimiliki PT Mobile-8, Tbk sebesar 91,40 dan tingkat profitabilitas terendah PT Global Mediacom, Tbk sebesar 0,03 nilai mean
sebesar 17,6474 dan standar deviasi sebesar 19,31155. Artinya bahwa tingkat profitabilitas pada perusahaan dalam penelitian ini sangat profitable.
4.1.1.4. Financial Leverage Rasio leverage yang diukur dari besar total kewajiban dibandingan
dengan modal sendiri. Berikut ini merupakan gambaran rasio leverage pada tahun 2008 dan 2009:
Tabel 4.7 Deskriptif Rasio Leverage
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Leverage2008
48 .16
1145.10 1.80182
247.51066 Leverage2009
48 .11
1199.40 1.13112
200.96978 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Berdasarkan Tabel 4.7 leverage tertinggi pada tahun 2008 dimiliki oleh
PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk sebesar 1145,10 dan leverage terendah dimiliki oleh PT Sentul City, Tbk sebesar 0,16 Tahun 2008 memiliki nilai mean
1,8012 dan standar deviasi sebesar 247,51066 Hal ini berarti bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki tingkat leverage yang sangat rendah.
Berdasarkan tabel 4.7 leverage tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk sebesar 1199,40 dan leverage terendah
dimiliki oleh PT Ace Hardware Indonesia, Tbk sebesar 0,11. Tahun 2008 memiliki nilai mean 1,13112 dan standar deviasi sebesar 200,96978 Hal ini
berarti bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki tingkat leverage yang sangat rendah.
4.1.1.5. Jumlah Dewan Komisaris Jumlah Dewan Komisaris yang dimiliki perusahaan pada tahun 2008 dan
2009 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Deskriptif Jumlah Dewan Komisaris
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation JDK2008
48 3
8 4.71
1.543 JDK2009
48 2
10 4.52
2.222 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah Berdasarkan Tabel 4.8 jumlah dewan komisaris tertinggi pada tahun
2008 dimiliki oleh PT Bhakti Investama, Tbk Perseroan, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, dan PT Alfa Retailindo, Tbk yaitu sebanyak 8 anggota dewan
komisaris dan jumlah dewan komisaris terendah dimiliki oleh PT Bentoel Investama, Tbk, PT AKR Corporindo, Tbk, PT Jasa Marga, Tbk, PT Tira
Austine, Tbk, PT Tigaraksa, Tbk, PT Panorama Sentrawisata, Tbk, PT Zebra Nusantara, Tbk, PT Asuransi Multi Guna Artha, Tbk, PT Modern Internasional,
Tbk, PT Bank Mega, Tbk, PT Buana Finance, Tbk, PT Multi Indocitra, Tbk, dan PT Jababeka, Tbk yaitu sebanyak 3 anggota dewan komisaris. Tahun 2008
memiliki nilai mean sebesar 4,71 dan standar deviasi sebesar 1,543 mengindikasikan bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki jumlah dewan
komisaris yang sedikit. Jumlah dewan komisaris tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT Equity
Development Investment, Tbk , PT Asuransi Dayin Mitra ,Tbk, dan PT Minsuco Internasional Finance, Tbk yaitu sebanyak 10 anggota dewan komisaris dan
jumlah dewan komisaris terendah dimiliki oleh PT Zebra Nusantara, Tbk, PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Bank Bukopin, PT Nusantara Infrastruktur,
Tbk, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, PT Panin Sekuritas, Tbk, dan PT Ace Hardware Indonesia, Tbk yaitu sebanyak 2 anggota dewan komisaris.
Tahun 2009 memiliki nilai mean sebesar 4,52 dan standar deviasi sebesar 2,222 mengindikasikan bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki jumlah dewan
komisaris yang sedikit. 4.1.1.6. Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur Kepemilikan Institusional yang dimiliki perusahaan pada tahun 2008 dan 2009 yang diukur dengan menggunakan total saham institusi
dibandingkan dengan total saham perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Deskriptif Struktur Kepemilikan Institusional
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation SKI2008
48 .01
.99 .3985
.30442 SKI2009
48 .01
3.63 .5173
.67326 Valid N listwise
48
Sumber: Laporan Tahunan Perusahaan Go Public Tahun 2008 dan 2009 diolah
Salah satu kepemilikan perusahaan adalah kepemilikian institusional yang dijelaskan Boediono 2005 dalam Aditya 2009 yang diukur berdasarkan
jumlah saham intitusi dibandingkan jumlah saham perusahaan. Berdasarkan tabel 4.9 struktur kepemilikan institusional tertinggi pada tahun 2008 dimiliki
oleh PT Bank Mega, Tbk sebesar 0,99 dan struktur kepemilikan institusional
terendah dimiliki oleh PT Adhi Karya Persero, Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk sebesar 0,01. Tahun 2008 memiliki nilai mean 0,3985 dan
standar deviasi sebesar 0,30442 Hal ini berarti bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki tingkat kepemilikan institusional sangat rendah.
Struktur kepemilikan institusional tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh PT Bakrie Brother, Tbk sebesar 3,63 dan struktur kepemilikan institusional
terendah dimiliki oleh PT Excelcomindo Pratama, Tbk, PT Zebra Nusantara, Tbk, PT Bank Mega Tbk, dan PT Adhi Karya Persero Tbk sebesar 0,01
Tahun 2009 memiliki nilai mean 0,5173 dan standar deviasi sebesar 0,67326 Hal ini berarti bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki tingkat kepemilikan
institusional yang sangat rendah.
4.1.2. Analisa Pangujian Prasyarat
4.1.2.1. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal.
Uji normalitas dilakukan dengan alat uji SPSS 16 dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika nilai K-S Z signifikan maka data yang ada
tidak terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau yang mendekati normal.
Tabel 4.10 Hasil output Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 11.49612224
Most Extreme Differences
Absolute .085
Positive .085
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .829
Asymp. Sig. 2-tailed .498
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 4.10 bahwa hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan besarnya nilai kolmogorov-smirnov
0,829 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,498 yaitu diatas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan data ini layak digunakan untuk
penelitian. Uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan grafik normal plot
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Berikut ini adalah tampilan uji normalitas
residual dengan menggunakan grafik histogram dan normal probability plot.
Gambar 4.1 Histrogram
Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized
Dengan melihat tampilan grafik histogram pada gambar 4.1 maupun grafik normal plot pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Pada gambar histogram, terbukti kurva membentuk lonceng. Selain itu diperkuat dengan gambar Normal P-P Plot of Regression Standardized dengan
adanya data disepanjang dan searah pada garis diagonal 4.1.2.2. Pengujian Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas diukur dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance
inflation factor VIF. Adapun nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan tingkat multikolinearitas adalah nilai tolerance
≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF
≥10. Adapun hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 57.944
3.632 15.952
.000 Size
.000 .000
.289 2.679
.009 .841
1.190 Profitabilitas
.035 .048
.075 .732
.466 .929
1.076 Leverage
-.003 .005
-.063 -.623
.535 .963
1.039 JDK
-1.434 .650
-.223 -2.207
.030 .958
1.044 SKI
-1.906 2.400
-.081 -.794
.429 .932
1.073 a. Dependent Variable: CSR
Dari tabel 4.11 terlihat bahwa nilai VIF variabel size X
1
sebesar 1,190 nilai tolerance sebesar 0,841, variabel profitabilitas X
2
sebesar 1,076 nilai tolerance sebesar 0,929, variabel jumlah dewan komisaris X
3
sebesar 1,044 nilai tolerance sebesar 0,958, variabel financial leverage X
4
sebesar 1,039 nilai tolerance sebesar 0,963, variabel struktur kepemilikan institusional X
5
sebesar 1,073 nilai tolerance sebesar 0,932. Semua variabel tersebut nilai VIF kurang dari 10 dengan tolerance diatas 0,10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
model regresi terbebas dari asumsi multikolinearitas. 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Asumsi kedua adalah pengujian heteroskedastisitas. Suatu model regresi harus terbebas dari heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini pengujian
heteroskedastisitas menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen Gujarati dalam
Ghozali: 2009 dengan persamaan regresi: Ut = + Xt + vt
Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
11.628 2.341
4.968 .000
Size 2.887E-5
.000 .031
.271 .787
.841 1.190 Profitabilitas
-.032 .031
-.112 -1.041 .301
.929 1.076 Leverage
-.005 .004
-.139 -1.322 .190
.963 1.039 JDK
-.336 .419
-.085 -.801
.425 .958 1.044
SKI -.709
1.546 -.049
-.459 .648
.932 1.073 a. Dependent Variable: ABSUT
Berdasarkan tabel 4.12, hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabel independen yang signifikan
secara statistic mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi size sebesar 0,787, profitabilitas 0,301,
jumlah dewan komisaris 0,425, financial leverage 0,190, dan struktur kepemilikan institusional 0,648 diatas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada penelitian pada
gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3 Scatterplot Dari gambar 4.3 bahwa grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik
menyebar acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3. Hasil Uji Autokorelasi Selain
memenuhi asumsi
normalitas, multikolinearitas,
dan heteroskedastisitas, model regresi dalam penelitian ini juga harus memenuhi
asumsi autokorelasi. Pengujian autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakan ada hubungan antara anggota serangkaian data penelitian yang
diuraikan menurut waktu time series atau ruang cross section. Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson DW.
Hasil pengujian autokorelasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .346
a
.119 .071
11.81114 1.818
a. Predictors: Constant, SKI, Leverage, Profitabilitas, JDK, Size b. Dependent Variable: CSR
Pengujian dikatakan terbebas dari asumsi autokorelasi apabila nilai dud4-du. Hasil pengujian autokorelasi diperoleh angka D-W d sebesar
1,818 nilai tersebut apabila dilihat pada tabel 4.15 DW, ternyata terletak antara du 1,778 sampai 4-du 2,222. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model regresi dalam penelitian ini terbebas dari asumsi autokorelasi. Setelah itu hasil regresi layak dianalisis, karena sudah memenuhi asumsi klasik dan
tidak terdapat masalah asumsi klasik.
4.1.3. Analisa Pengujian Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh size perusahaan, profitabilitas, financial leverage, jumlah dewan komisaris, dan struktur kepemilikan institusional terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil
sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
57.944 3.632
15.952 .000
Size .000
.000 .289
2.679 .009
Profitabilitas .035
.048 .075
.732 .466
Leverage -.003
.005 -.063
-.623 .535
JDK -1.434
.650 -.223
-2.207 .030
SKI -1.906
2.400 -.081
-.794 .429
a. Dependent Variable: CSR
Dari Tabel 4.14, hasi analisis regresi linear berganda diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Ŷ = 57,944 + X
1
-0,035X
2
+0,003X
3
+1,434X
4
+1,906X
5
+ e Dari persamaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta α sebesar 57,944 menyatakan bahwa jika X1, X2, X3, X4, dan X5
adalah 0, maka indeks pengungkapan sosial adalah 57,944. b. Koefisien regresi untuk uku
ran perusahaan β1 sebesar 0,000 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 orang karyawan perusahaan go public akan
menambah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,000, dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
c. Koefisien regresi untuk jumlah dewan komisaris β4 sebesar 1,434
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 orang anggota dewan komisaris akan menambah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
sebesar 1,434, dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
4.1.4. Analisa Pengujian Simultan Uji F
Untuk mengetahui apakan semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen, maka digunakan uji F dengan bantuan SPSS
for windows release 17.0. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1702.961 5
340.592 2.441
.040
a
Residual 12555.279
90 139.503
Total 14258.240
95 a. Predictors: Constant, SKI, Leverage, Profitabilitas, JDK, Size
b. Dependent Variable: CSR
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar 0,040. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga H
ditolak. hal ini menunjukkan hipotesis pertama H
1
dalam penelitian ini diterima. Artinya bahwa secara bersama-sama simultan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, jumlah dewan
komisaris, financial leverage, dan struktur kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
4.1.5. Analisa Pengujian parsial Uji t
Pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Apabila diperoleh nilai p-value pada kolom “sig” 0,05 maka Ho
ditolak, ini berarti terdapat pengaruh signifikan. Hasil pengujian parsial dengan bantuan for windows release 16.0 yang dapat dilihat pada tabel 4.15.
Pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa variabel size perusahaan memiliki nilai koefisien sebesar 0,000 dimana nilai signifikansinya sebesar 0,009. Nilai
tersebut lebih kecil dan 0,05, sehingga H ditolak. hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis kedua H
2
dalam penelitian ini diterima. Artinya bahwa secara parsial variabel size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan. Pengujian untuk variabel profitabilitas diperoleh dari hasil nilai koefisien
sebesar 0,035 dimana nilai signifikansi 0,466. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga H
diterima hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga H
3
dalam penelitian ini ditolak. Artinya bahwa secara parsial variabel profitabilitas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Selanjutnya pengujian terhadap variabel jumlah dewan komisaris memiliki nilai koefisien sebesar -1,434 dimana nilai signifikansinya sebesar 0,030. Nilai
tersebut lebih kecil dan 0,05, sehingga H ditolak. hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis ketiga H
3
dalam penelitian ini diterima. Artinya bahwa secara parsial
variabel jumlah dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pengujian untuk variabel financial leverage diperoleh dari hasil nilai koefisien sebesar -0,003 dimana nilai signifikansi 0,535. Nilai tersebut lebih besar
dari 0,05, sehingga H diterima hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat
H
4
dalam penelitian ini ditolak. Artinya bahwa secara parsial variabel financial leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan. Pengujian selanjutnya untuk variabel struktur kepemilikan institusional
diperoleh dari hasil nilai koefisien sebesar -1,906 dimana nilai signifikansi 0,429. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga H
diterima hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat H
4
dalam penelitian ini ditolak. Artinya bahwa secara parsial variabel struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
4.1.6. Koefisien Determinasi Simultan Adjusted R
2
Besarnya sumbangan dari variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen secara simultan dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi
simultan Adjusted R
2
. Nilai Adjusted R
2
dianjurkan untuk digunakan pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dan
hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Dterminasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .346
a
.119 .071
11.81114 a. Predictors: Constant, SKI, Leverage, Profitabilitas, JDK, Size
b. Dependent Variable: CSR
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diperoleh hasil nilai adjusted R
2
sebesar 0,071. Hal ini menunjukkan bahwa variabel size perusahaan, profitabilitas, jumlah
dewan komisaris, financial leverage, dan struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebesar
7,1 sedangkan sisanya 92,9 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.7. Koefisien Determinasi Parsial r
2
Koefisien determinasi parsial r
2
bertujuan untuk mengetahui besarnya sumbangan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.19 kolom correlation partial. Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Koefisien Dterminasi
Coefficients
a
Model Correlations
Zero-order Partial
Part 1
Constant Size
.249 .272
.265 Profitabilitas
.135 .077
.072 Leverage
-.006 -.066
-.062 JDK
-.170 -.227
-.218 SKI
.011 -.083
-.079 a. Dependent Variable: CSR
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat nilai correlation partial untuk variabel size perusahaan sebesar 0,272 maka nilai r
2
adalah sebesar 0,272
2
atau 0,073984. Hal ini berarti sumbangan yang diberikan variabel size dalam
menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 7,39.
4.2. Pembahasan