Jenis-Jenis Teh Jepang Gyokuro Matcha

2.3 Jenis-Jenis Teh Jepang

Jepang memiliki beragam jenis teh yang baik untuk kesehatan. Sebagian orang mungkin sudah sangat mengenal seperti apa teh jepang ini. Teh dari jepang ini disebut dengan “Ocha” yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama “Teh hijau”. Teh hijau ryokucha adalah teh yang sangat umum di Jepang, maka apabila di Jepang sana kita menyebut “teh” ocha maka kemungkinan besar yang dimaksud pastilah teh hijau, dan baru bisa disebut atau dikatakan sebagai teh jepang nihoncha . Setiap Teh memiliki harga yang berbeda tergantung dari tanaman-nya itu sendiri. Berikut adalah Jenis-jenis dari Teh Jepang :

a. Gyokuro

Gyokuro adalah Teh ini masuk dalam kategori teh hijau berkualitas tinggi, teh ini teh terpilihdari daun teh kelas atas atas yang disebut Tencha. Teh dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh. Daun dilindungi dari terpaan sinar matahari sehingga mempunyai aroma yang sangat harum. Biasanya pada proses produksi, teh ini ditutupi dengan sebilah bambu karena akan menghasilkan klorofil dari daun teh yang lebih banyak. Oleh karena itulah, teh ini memberikan rasa lebih kaya dibandingkan teh lainnya.

b. Matcha

Matcha adalah teh yang berwarna hijau. Kalau bicara teh matcha, sudah pasti banyak yang mengenalnya. Teh ini teh yang digiling menjadi Universitas Sumatera Utara bubuk yang biasa digunakan dalam ritual pembuatan teh di Jepang. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga digunakan sebagai perasa untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue tradisional Jepang wagashi , berbagai permen dan cokelat. c. Sencha Sencha adalah Teh hijau yang biasa diminum sehari-hari, dibuat dari daun yang dibiarkan terpapar sinar matahari. Teh sencha memiliki kulitas tinggi, dengan rasa hampir mirip dengan bayam. d. Genmaicha Genmaicha adalah merupakan teh hijau dengan biji beras yang sudah di panggang. Pada awalnya, teh ini muncul karena adanya legenda hamba Genmai, yaitu seorang samurai terkenal asal Negeri Sakura ini. Dirinya dengan sengaja menumpahkan beberapa kernel beras dalam teh tuannya. Meski melanggar, sang tuan ternyata sangat menikmati teh wangi tersebut. Nama yang diberikan untuk teh inipun bermaksud memberi hormat pada peraciknya.

e. Kabusecha