bubuk yang biasa digunakan dalam ritual pembuatan teh di Jepang. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga digunakan sebagai perasa
untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue tradisional Jepang
wagashi , berbagai permen dan cokelat. c. Sencha
Sencha adalah Teh hijau yang biasa diminum sehari-hari, dibuat dari daun yang dibiarkan terpapar sinar matahari. Teh sencha memiliki
kulitas tinggi, dengan rasa hampir mirip dengan bayam. d. Genmaicha
Genmaicha adalah merupakan teh hijau dengan biji beras yang sudah di panggang. Pada awalnya, teh ini muncul karena adanya legenda
hamba Genmai, yaitu seorang samurai terkenal asal Negeri Sakura ini. Dirinya dengan sengaja menumpahkan beberapa kernel beras dalam teh
tuannya. Meski melanggar, sang tuan ternyata sangat menikmati teh wangi tersebut. Nama yang diberikan untuk teh inipun bermaksud memberi
hormat pada peraciknya.
e. Kabusecha
Kabusecha adalah sejenis teh sencha yang daunnya dilindungi untuk beberapa lama dari terpaan sinar matahari sebelum dipanen. Aroma
teh kabusecha sedikit lebih lembut dibandingkan teh sencha.
Universitas Sumatera Utara
f. Bancha
Bancha adalah teh kasar yang dibuat dari panenan yang kedua kali antara musim panas dan musim gugur. Daun teh untuk teh bancha
biasanya lebih besar dari daun teh sencha dan aromanya tidak begitu harum. Bancha menjadi versi teh yang berkualitas rendah ketimbang
sencha karena teh ini memiliki rasa pahit yang tajam meskipun sudah diberi pemanis sebelum di konsumsi. Teh inipun merupakan label teh
paling standar di Jepang.
g. Hojicha
Hojicha adalah Teh yang dibuat dari daun teh bancha yang dipanggang dan digongseng di atas penggorengan atau di dalam oven,
dimana rasa inilah yang menimbulkan aroma halus dan punya rasa bersahaja.
h. Kukicha
Kukicha adalah Teh berkualitas rendah dari daun teh bercampur tangkai daun teh. Teh ini dibuat dengan cara dipanggang selama empat
kali, dimana bisa diubahnya menjadi warna cokelat gelap. Apalagi rasa pedas dari rasa ranting teh ini melengkapi makanan pedas.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Jenis-Jenis Peralatan
Upacara minum teh merupakan ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Pada zaman dahulu disebut chado atau chanoyu yang berkembang
terutama dari pengaruh Buddhisme Zen. Dalam pembuatan teh jepang selayaknya dilakukan di dalam ruang bertatami dan di dalam ruangan tersebut tersedia tempat
khusus air untuk membuat teh yaitu tungku yang selalu menyala dan terdapat mizusashi
tempat air panas yang terisi dengan air mendidih. Ruang tersebut diatur dengan sedemikian rupa oleh tuan rumah beserta dengan semua perabot
yang berada di dalamnya seperti kakejiku lukisan dinding , chabana bunga hias dan mangkuk keramik untuk memenjakan tamu.
Berikut ini merupakan alat-alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan teh jepang :
a. Chakin
Chakin adalah Kain putih kecil persegi panjang atau kain rami yang digunakan untuk menyeka mangkuk teh atau sebagai penahan
mangkuk teh.
b. Chawan mangkuk teh