Dalam pada itu juga dapat dilihat sebaran responden berdasarkan keadilan dalam pelayanan yang diberikan oleh petugas Samsat, dimana ternyata mereka
tidak membeda-bedakan pelayanan antara calo dengan yang bukan calo, di dalam permohonan penerbitan STNK. Terdapat sehanyak 54,76 responden atau 23
orang yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan cukup adil terhadap masyarakat pemohon pembuatan STNK, hanya 19,05 responden atau 8 orang
yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan tidak adil dan 2,38 responden atau 1 orang menyatakan sangat tidak adil.
Dari penjelasan di atas, berarti kriteria pelayanan yang harus adil terhadap para pemohon yang datang ke Kantor Bersama Samsat, harus dilayani secara
keseluruhan, tanpa memandang apa dan siapapun. Sedangkan keadilan yang merata artinya adalah pelayanan yang diberikan, dilakukan secara merata dan adil
hagi selruh lapisan masyarakat. Tepat waktu mengandung arti bahwa pelayanan yang diberikan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
B. Implementasi Standar Pelayanan Minimal SPM
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Barat dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Barat serta Kepala Cabang PT. Jasa Raharja Persero Sumatera Barat No.B24I2006 DITLANTAS per Nomor : 973043PAJAK-2006 per Nomor :
P1SPPI2006 24 Januari 2006, bahwa Standar Pelayanan Minimal adalah ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan penertiban Surat Tanda Nomor
Kendaraan STNK, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan
136
Lalu Lintas Jalan SWDKLLJ yang wajib ditaati oleh aparatur Kantor Bersama Samsat di Padang sebagai pemberi pelayanan maupun pemilik kendaraan bermotor
sebagai penerima pelayanan. Standar Pelayanan Minimal SPM tersebut dalam penerbitan STNK,
pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ adalah sebagai berikut :
a. Prosedur Pelayanan
Prosedur Pelayanan penerbitan STNK, pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ telah diatur dan ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan Keputusan
Bersama Kepolisian RI, Dirjen PUOD dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja Persero Nomor : SKEP06101999, Nomor : 9731228 dan Nomor :
SKEP02X1999 tanggal 15 Gktober 1999. Prosedur pelayanan diumumkan secara terbuka pada ruangan pelayanan atau loket-loket pelayanan Kantor Bersama
Samsat. Hal ini telah didapatkan pamflet dipajangkan pada Loket Pelayanan, tetapi masih dengan gambaran sistem 5 Loket dan belum sistem 2 Loket.
b. Persyaratan Administratif
Dalam penyelenggaraan pelayanan Penerbitan STNK, Pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ telah ditetapkan dalam Keputusan Bersama Kepclisian
RI, Dirjen PUOD dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja Persero Nomor : SKEP06101999, Nomor : 973-1228 dan Nomor : SKEP02X1999 tanggal 15
Oktober 1999. Persyaratan Administratif telah diumumkan secara terbuka pada ruangan pelayanan pada loket - loket pelayanan yang tersedia di Kantor Bersama
Samsat. 137
c. Waktu Penyelesaian
1 Pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ setiap tahun selesai dalam waktu 1 satu hari kerja.
2 Perpanjangan STNK dan TNKB setelah 5 tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ selesai dalam waktu 1 satu hari kerja.
3 Pembayaran BBN-KB, penggantian STNK dan TNKB selesai dalam waktu 2 dua hari kerja.
4 Pengurusan kendaraan bermotor yang pindah dalam Daerah dan Luar Daerah selesai dalam waktu 1 satu hari kerja.
5 Pengurusan kendaraan bermotor yang masuk dari dalam Daerah dan luar Daerah selesai dalam waktu 2 dua hari kerja.
Dalam penyelenggaraannya belum terlaksana sebagaimana mestinya.
d. Biaya Pelayanan
1 Biaya pelayanan adalah beberapa jenis biaya yang dipungut oleh Aparatur Kantor Bersama Samsat berdasarkan Ketentuan Perundangundangan yang
berlaku yaitu sebagai berikut : a
Pajak Kendaraan Bermotor terhutang sebesar tercantum dalam SKPD sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat tentang Pajak
Kendaraan Bernnotor dan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor. b
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesar tercantum dalam SKPD sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat tentang Pajak
Kendaraan Bermotor dan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang 138
Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
c Biaya SWDKLLJ sebesar tercantum dalam SKPD sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Penetapan Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
d Khusus Angkutan Penumpang Umum, dipungut Premi Asuransi Dana
Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang termasuk kru angkutan besarnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia tentang Penetapan Santunan dan lyuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penurnpang Umum di
Uarat, SungaiDanau, Ferry Penyeberangan, Laut dan Udara. e
Biaya Administrasi STNKITNKBBPKB besarnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
f Semua biaya pelayanan terbuka untuk masyarakat dan diumumkan
melalui ruangan pelayanan dan diketahui secara jelas oleh masyarakat. g
Semua pernbayaran oleh pemilik kendaraan bermotor harus mempunyai tanda bukti penerimaan yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.
e. Produk Pelayanan
1 Hasil pelayanan yang akan diterima oleh pemilik kendaraan bermotor sebagai penerima pelayanan adalah:
a Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD 139
b Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor STNK c Tanda Nomor Kendaraan Bermotor TNKB.
d Buku Pemilik Kendaraan Bermotor. 2
Penyerahan STNK, TNKB, BPKB dan SKPD dilakukan melalui loket penyerahan. Khusus penyerahan STNK bagi Kendaraan Angutan Umum,
diwajibkan terlebih dahulu melampirkan Asli Bukti Pelunasan Premi Asuransi Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang termasuk kru angkutan
untuk beberapa bulan kedepan sesuai masa jatuh tempo pengesahan STNK tahun berikutnya.
f. Sarana dan Prasarana.
1 Prasarana pelayanan pernbayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan serta penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan yaitu berupa Kantor Bersama Samsat yang sekaligus berupa Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas
UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi Sumatera Barat di Padang. 2 Sarana pelayanan juga dilengkapi fasilitas pendukung dan sistim komputer
dalam rangka mempercepat penyelesaian produk pelayanan, sehingga batas waktu pelayanan yang dijanjikan dapat dipenuhi.
g. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas ditetapkan berdasarkan keteram-pilan sikap dan prilaku. Petugas harus menjaga kesopanan, ramah tamah dan kejujuran dalam pemberian
pelayanan. 140
Petugas harus bekerja menurut waktu yang telah ditetapkan dalam jam kerja pada Kantor Samsat, namun tidak tertutup kemungkinan jam kerja ditambah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada.
h. Kesamaan Hak
1 Dalam pemberian pelayanan tidak bersifat diskriminatif, kecuali bagi orang lanjut usia, wanita hamil dan penyandang cacat.
2 Pemilik kendaraan yang mengurus sendiri diutamakan daripada pengurusan melalui perantara atau pihak ketiga.
i. Pengawasan Pelayanan
Pengawasan pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dilaksanakan melalui : 1 Pengawasan melekat oleh atasan langsung.
2 Pengawasan Fungsional oleh masing-masing instansi. 3 Pengawasan oleh Tim Pembina Samsat.
4 Pengawasan oleh masyarakat melalui Kotak Saran dan keluhan masyarakat.
j. Penanganan Saran dan Keluhan Masyarakat
1 Saran dan keluhan masyarakat dapat disampaikan secara tertulis dengan mencantumkan identitas yang bersangkutan dengan jelas.
2 Saran dan keluhan dari masyarakat yang sifatnya non teknis diselesaikan dan di koordinir Kantor Samsat bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi Sumatera Barat di Padang serta Petugas Jasa Raharja.
141
3 Saran dan keluhan masyarakat yang bersifat teknis seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK, Tanda Nomor kendaraan TNKB, Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor BPKB, Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB serta Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan SWDKLLJ diselesaikan oleh masing-masing unit kerja yang berada pada Kantor Bersama Samsat. Dengan demikian bila
ditijau dari aspek hukum Adminstrasi Negara khususnya Pemerintahan Daerah dilihat dari sisi Azas legalitas, kewenangan pengelolaan PKB dan BBN-KB
oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah sesuia dengan ketentuan aturan yang lebih tinggi dan berlaku dimana PKB- dan BBN-KB ini
dilaksanakan berdasarkan Perda No. 41 Tahun 2003 dan Perda No. 5 Tahun 2003 yang di serahkan secara atributif dan delegatif distributif dari pusat
kepada daerah sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 3 Tahun 1957 dan undang – undang No. 10 Tahun 1968 sebagaimana penulis terangkan pada hal. 80 dan
hal. 87 dimuka. Dengan demikian secara hakekatnya dengan adanya regulasi tersebut diatas akan terdapat jaminan adanya kepastian hukum dan kesamaan
perlakuan keadilan sebab secara tertulis telah dapat dipedomani semua pihak secara transparan, namun disisi lain secara teoritis azar legalitas
menemui kesulitan dalam penerapannya ditengah masyarakat sebagaimana di katakan Bagir Manan bahwa adanya kelemahan penerapan azas legalitas. Oleh
sebab itu menurut Prajudi Atmosudirjo
59
menyebutkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pemerintah yaitu sebagai berikut :
59
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2006 hal. 99
142
1 Efektivitas artinya kegiatanya harus mengenai sasaran yang telah
ditetapkan
2 Legimitas artinya kegiatan administrasi negara jangan sampai
menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat setempat atau lingkungan yang bersangkutan
3 Yuridikitas artinya syarat yang menentukan bahwa perbuatan para pejabat
administrasi negara tidak boleh melanggar hukum dalam arti luas.
C. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pelayanan a SDM Kantor Bersama Samsat