Adaptasi Teman Sebaya Untuk keluargaku Bujing Syitah, Bujing Maria, Bujing July, Bujing Bibah, Tulang Lian

Peneliti berasumsi bahwa peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anaknya dalam pergaulan baik di rumah maupun di luar rumah. Pengawasan perlu dilakukan dengan cara-cara yang persuasif, tidak membuat remaja merasa dihakimi ataupun digurui seolah-olah remaja selali membuat masalah yang harus terus menerus diatur. Pengawasan orang tua dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan pada anak bahwa harus hati-hati dalam memilih teman dalam bergaul. Orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi dan pendidikan seks sehingga dapat memberikan informasi yang tepat pada anaknya tentang seks yang sehat, bahaya melakukan hubungan seks bebas, penularan penyakit akibat perilaku seks yang tidak sehat.

5.4. Adaptasi Teman Sebaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi teman sebaya tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku seks bebas dengan nilai p sebesar 0.328 p0.05.Untuk dapat diterima oleh kelompoknya remaja harus dapat menyesuaikan diri adaptasi dengan kelompok teman sebaya tersebut.Kemampuan remaja dalam beradaptasi akan berpengaruh kepada tingkat kepopuleran remaja dikalangan teman sebayanya. Majeres dalam Sarwono, 2011 mengemukakan bahwa banyak anggapan populer tentang remaja yang berarti remaja tersebut bernilai, dan sayangnya banyak diantaranya yang bersifat negatif. Menurut Santrock 2007 kualitas hubungan pertemanan dengan teman sebaya akan memberikan umpan balik bagi remaja mengenai bagaimana seharusnya bersikap dan mengevaluasi diri dan orang lain. Kepopuleran tersebut akan memberikan beberapa keuntungan bagi remaja tersebut misalnya dalam berkomunikasi dan Universitas Sumatera Utara memperoleh teman. Hal ini sulit dilakukan di rumah karena saudara biasanya berusia lebih tua atau lebih muda. Rentang umur ini dapat menyebabkan remaja sulit untuk beradaptasi di lingkungan keluarga dan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya di sekolah. Hal ini didukung pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Meijis et al. 2010 mengenai keterampilan sosial dan prestasi akademik sebagai prediktor popularitas remaja, yang menunjukkan bahwa keterlibatan remaja dalam aktivitas peer group dan dapat diterima dan beradaptasi di dalamnya akan membantu remaja dalam membangun perasaan menjadi anak yang popular. Menjadi anak yang popular dapat membantu anak dalam melakukan tindakan prososial dan menciptakan kebiasaan membantu kelompok teman sebaya. Tindakan prososial yang dimaksud seperti kemampuan untuk memecahkan masalah sosial, perilaku sosial yang positif, dan membantu mereka menjalin hubungan pertemanan dengan kata lain anak tersebut harus dapat beradaptasi dengan teman sebayanya. Namun jika anak tersebut beradaptasi dengan lingkungan peer group yang salah maka hal ini akan berdampak negatif bagi remaja seperti terjun ke dunia free sex. Dapat dilihat pula pada tabel 4.23. bahwa sebagian besar responden menjawab “ya” pada pertanyaan “Anda selalu berusaha menyesuaikan sikap Anda dengan sikap teman-teman Anda dalam segala hal” yaitu sebanyak 46 responden atau 51.1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila remaja tersebut memilki teman yang baik maka hal tersebut akan berdampak positif pada perilakunya, namun apabila remaja tersebut memiliki teman yang memberikan dampak buruk baginya besar kemungkinan ia akan terpengaruh dan ikut terjun ke hal-hal negatif seperti seks bebas. Universitas Sumatera Utara Dalam teman sebaya sekumpulan individu membentuk suatu kelompok yang terdiri dari teman-teman seperkembangan atau sebaya yang memiliki pola perilaku kebiasaan dan tujuan yang sama, dimana individu memiliki kecenderungan untuk berusaha mengikuti dan menerima segala keputusan yang dibuat oleh kelompok, sehingga persepsi individu diabaikan untuk dapat menerima persepsi kelompoknya Taimiyah dan Utomo, 2011. Seperti dalam tabel 4.23. dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden menjawab “ya” pada pertanyaan “Anda mengikuti gaya teman-teman Anda dalam berpenampilan” yakni sebanyak 49 responden atau 45.6. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi remaja untuk dapat mengikuti gaya teman sebayanya dalam berpenambilan agar tidak dibilang ketinggalan jaman. Remaja selalu berusaha untuk menemukan konsep dirinya di dalam kelompok teman sebaya. Kelompok sebaya memberikan lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya. Inilah letak berbahayanya bagi perkembangan jiwa remaja, apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya ini cenderung tertutup, dimana setiap anggota tidak dapat terlepas dari kelompoknya dan harus mengikuti nilai yang dikembangkan oleh kelompok teman sebaya tersebut misalnya dalam hal seks bebas free sex. Peneliti berasumsi bawah remaja memang cenderung untuk mengikuti atau beradaptasi dengan teman sebayanya agar dianggap sejajar, tidak ketinggalan jaman dan diterima atau diakui oleh anggota kelompok sebaya lainnya. Universitas Sumatera Utara

5.5. Perilaku Seks Bebas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan Tahun 2014

1 49 218

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ Tahun 2012

6 96 167

PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA SMA DI SURAKARTA Perilaku Seks Bebas Pada Siswa SMA di Surakarta.

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PENYALAHGUNAAN MINUMAN KERAS PADA SISWA SMA NEGERI 01 SERAWAI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Media Sosial dan Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Bebas pada Siswa SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Hubungan Media Sosial dan Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Bebas pada Siswa SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 0 8

HUBUNGAN MEDIA SOSIAL DAN TEMAN SEBAYA DENGANPERILAKU SEKS BEBASPADA SISWA SMA NEGERI 1 BANDAR KABUPATENSIMALUNGUN TAHUN 2014 SKRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyarat UntukMemperolehGelar SarjanaKesehatanMasyarakat

0 0 16