khusus remaj youth sub-culture, dimana di dalamnya mereka memiliki ungkapan- ungkapan dan bahasa yang khas, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma tersendiri.
Skala adapatasi dengan perilaku seks bebas diukur berdasarkan aspek-aspek adapatsi yang disusun oleh Wiggins dkk 1994 yaitu kemampuan penyesuaian diri
dan pengakuan dari kelompok. Ringan beratnya perilaku seks bebas dapat diketahui berdasarkan skor total yang diperoleh dari skala adaptasi terhadap perilaku seks
bebas. Semakin tinggi skor, maka semakin kuat hubungan adapatasi teman sebaya terhadap perilaku seks bebas
2.5 Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori di atas maka dapat disusun kerangka Konsep Penelitian sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Antara Variabel Dependen
Keterangan :
= Diteliti ------------ = Tidak diteliti
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
1. Media Sosial Facebook, Twitter,
Youtube, dll 2. Teman Sebaya peer
group Konformitas
Adaptasi
-
Perhatian
-
Pengertian
-
Penerimaan
PERILAKU SEKS BEBAS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:Media sosial Faceboo, Twitter, Youtube dan Teman sebaya konformitas dan adaptasi
akan mendapat perhatian kemudian dimengerti dan diterima oleh individu. Setelah itu individu akan mengolah stimulus media sosial, teman sebaya tersebut sehingga
terjadi keinginan untuk bertindak seks bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional yang bertujuan mengamati HubunganMedia Sosial dan Teman Sebayadengan Perilaku
Seks Bebas di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2014. 3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun dengan alasan berdasarkan survei pendahuluanditemukan kasus Kehamilan Tidak
Diinginkan KTD yang berujung aborsi pada tahun 2012 sejumlah 3 kasus dari jumlah siswa yang ada, dimana kasus ini terulang disetiap tahunnya.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka, survei lokasi penelitian, mempersiapkan prosposal dilakukan mulai bulan Januari-Desember 2014.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa-siswi kelas X, XI dan XII SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Simalungun yang berjumlah 1098
siswa.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Penelitian ini populasinyahomogen siswa, maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Menurut Gasperz 1991 pengambilan sampel minimal dapat
menggunakan rumus berikut: n
= n
=
n =
n =
n = 88,31
≈ 88
Keterangan : n
= Ukuran Sampel
N =
Ukuran Populasi G
= Galat pendugaan 10 atau 0,1
Z =
Tingkat Kepercayaan 90=1,96 P
= Proporsi Populasi 0,5
Jumlah sampel minimal yang diambil sebanyak 88 orang siswa. Untuk data yang lebih valid, peneliti akan mengambil sampel sebanyak 90 orang. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive samplingdimana seluruh siswa yang dijadikan sampel telah atau pernah berpacaran.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner sebagai panduan yang telah dipersiapkan.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari catatan atau dokumen dari SMA Negeri 1 Bandar yang menyangkut tentang jumlah siswa dan data-data lainnya yang
mendukung data hasil penelitian.
3.5. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas suatu alat ukur dilakukan dengan cara mangukur korelasi antara variabel dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Person
Product Moment r, dengan ketentuan jika r hitung r table, maka dinyatakan valid atau sebaliknya. Ketentuan dokatakan nilai r-hitung valid dengan jumlah responden
20 orang, jika : 1.
Nilai r – hitung ≥ 0,444 dinyatakan valid
2. Nilai r – hitung 0,444 dinyatakan tidak valid
Kuesioner yang telah dibuat dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas data terhadap 20 orang siswa SMA Negeri 2 Bandar, alasan pemilihan
SMA Negeri 2 Bandar karena lokasi yang dipilih menyerupai karakteristik responden di wilayah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh media sosial dan teman
sebaya terhadap perilaku seks bebas di SMA Negeri 1 Bandar.
3.7. Definisi Operasional
1. Perilaku seks bebas merupakan tindakan melakukan seks dengan lawan
jenis yang berbeda-beda dalam rentang waktu yang berbeda yang meliputi berpegangan tangan, berciuman pipi, kening, berpelukan, berciuman bibir,
mulut sampai melibatkan lidah, saling menggesekkan atau menempelkan alat kelamin, oro-genital seks dan berhubungan seks senggama.
2. Media sosial adalah media yang didesain untuk mempermudah interaksi
sosial yang bersifat interaktif atau dua arah seperti Facebook, Twitter, dan Youtube yang memungkinkan remaja untuk memperoleh informasi seksual
sehingga mendukung remaja untuk masuk dalam perilaku seks bebas. 3.
Teman sebaya adalah remaja yang seumur, sejenis maupun tidak sejenis dan terjadi interaksi dalam pergaulan sehari-hari meliputi konformitas dan
adaptasi. a. Konformitas adalah kondisi dimana responden mengadopsi sikap atau
perilaku remaja lain teman sebaya dalam kelompoknya karena tekanan dari kenyataan atau kesan yang diberikan oleh kelompoknya tersebut
sehingga mempengaruhi perilaku remaja untuk melakukan seks bebas.
Universitas Sumatera Utara
b. Adaptasi adalah proses penyesuaian diri responden dengan remaja lain teman sebaya yang dapat membawa dampak negatif berupa perilaku seks
bebas kepada remaja tersebut.
3.8. Metode Pengukuran