c. Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan lansung oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah maupun ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah menyusun Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD sebagai acuan
bagi SKPD dalam menyusun RKA-SKPD. Pedoman penyusunan RKA-SKPD mencakup :
a. Prioritas dan plafon anggaran yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan.
b. Sinkronisasi program dan kegiatan antar-SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yan g ditetapkan.
c. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD. d. Hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait
dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi
kerja.
e. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga.
2.1.3. Komitmen Organisasi
Organisasi sering dipahami sebagai suatu kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan
atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut
sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan dapat dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan
transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan. Berdasarkan Kepmendagri 13 tahun 2006 organisasi adalah unsur pemerintahan daerah yang terdiri dari DPRD, kepala
daerahwakil kepala daerah dan satuan kerja perangkat daerah. Menurut Griffin, komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang
Universitas Sumatera Utara
individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota
sejati organisasi. Komitmen organisasi yang kuat ataupun tinggi akan mendorong seorang individu untuk berusaha mencapai tujuan organisasi serta juga
meningkatkan kinerja yang tinggi. Menurut Fred Luthans 2006: 249, komitmen organisasi didefinisikan
sebagai “suatu keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan
tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”. Seorang individu yang ingin menetap dalam organisasi karena keinginannya sendiri, memiliki keinginan
menggunakan usaha agar sesuai dengan tujuan organisasi. Pada aparat pemerintah daerah, seorang inidividu yang memilki komitmen organisasi yang
tinggi maka dapat menggunakan informasi yang dimiliki untuk menyusun anggaran sehingga dapat mencapai target ataupun tujuan anggaran yang telah
ditetapkan oleh organisasi tersebut.
2.1.4. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah
Menurut Freeman 2003 dalam Nordiawan 2006: 48 mengungkapkan bahwa anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor
publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya ke dalam kebutuhan- kebutuhan yang tidak terbatas the process of allocating resources to unlimited
demands.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran dapat juga dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran
finansial. Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik, terutama pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan mengandung muatan
politis yang cukup signifikan. Suatu proses anggaran bisa bersifat dari “atas-ke-bawah” atau dari
“bawah-ke-atas”. Dengan penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan
anggaran dari bawah-ke-atas, manajer di tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran.
Menurut Anthony dan Govindarajan 2005: 87 bahwa partisipasi anggaran yaitu, proses dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai
pengaruh dalam penentuan besar anggaran mempunyai dampak yang positif terhadapa motivasi manajerial karena dua alasan :
1. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan
bila dipaksakan secara eksternal. 2. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang
efektif. Penyusunan anggaran partisipatif adalah sangat menguntungkan untuk pusat
tanggung jawab yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan tidak pasti karena manajer yang bertanggung jawab atas pusat tanggung jawab semacam itu
kemungkinan besar memiliki informasi terbaik mengenai variabel yang memengaruhi pendapatan dan beban mereka. Menurut penelitian Sinambela
2003, “partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja pegawai perguruan tinggi swasta di Kota Medan”. Dan hasil penelitian dari Bambang dan Osmad 2007 yang menyatakan bahwa “terdapat
pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah”. Dari kedua penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa
partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap kinerja pegawai peguruan tinggi swasta dan kinerja aparat pemerintah daerah.
2.1.5. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pemerintah