Dea Audia S anti, 2014 PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI
PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Uni versitas Pendidikan Indonesia | rep ository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pengajaran suatu bahasa asing diperlukan metode, strategi maupun teknik
pembelajaran yang
efektif guna
menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan. Beberapa metode yang umum digunakan pengajar dalam
pembelajaran bahasa adalah metode audiolingual, metode linguistik, metode langsung, metode respon fisik total dan metode intensif. Metode yang umum
digunakan pada pembelajaran langsung didalam kelas nyata adalah metode langsung. Metode langsung merupakan metode pembelajaran yang menggunakan
bahasa sasaran sebagai pengantar pembelajaran bahasa tanpa melakukan terjemahan dan tanpa mempersoalkan kaidah-kaidah tata bahasa Iskandar
wasid Sunendar, 2010: 44.
Pada akhirnya kita memang harus mengakui bahwa metode langsung merupakan metode pengajaran bahasa pertama yang memanfaatkan daya dorong
dan daya cipta. Metode langsung merupakan upaya pertama untuk membuat suasana
pembelajaran lebih
efektif karena
pembelajaran perlahan-lahan
melepaskan B1 sebagai kerangka acuan dan lebih memilih menggunakan bahasa
sasaran Tarigan: 1984: 103.
Biasanya pembelajaran menggunakan metode langsung dilakukan dengan cara
berkomunikasi langsung
dengan cara
berbicara langsung
dengan menggunakan bahasa sasaran kepada pembelajar. Jika pembelajar tidak mengerti
maksud pembicaraan yang dilakukan pengajar, seketika saat itu juga pengajar akan menirukan hal yang dimaksud agar pembelajar faham maksud yang di tuju.
Ini sejalan dengan teori pemerolehan bahasa, seseorang akan mudah memahami suatu bahasa dengan alamiah jika orang tersebut berinteraksi dengan pemakai
bahasa sasaran. Dan pengajaran menggunakan metode langsung memenuhi
kriteria pemerolehan bahasa.
Dea Audia S anti, 2014 PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI
PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dewasa ini kebutuhan belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing sudah semakin banyak. Hubungan diplomatis Indonesia dengan beberapa Negara
asing yang semakin baik akhir-akhir ini membuat orang asing belajar bahasa Indonesia. Ditambah dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi ASEAN makin membuat bahasa Indonesia menjadi primadona akhir-akhir ini. Pengajar bahasa Indonesia dikirim ke berbagai Negara untuk mengajarkan
bahasa Indonesia seperti yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia. Lalu bagaimana memfasilitasi pembelajar asing yang ingin belajar bahasa
Indonesia tetapi memiliki keterbatasan ruang dan waktu? Jawabannya adalah dengan memanfaatkan layanan internet yang semakin hari semakin berkembang.
Sekarang pembelajaran jarak jauh sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi untuk dilakukan. Tersedia berbagai macam situs pembelajaran bahasa Indonesia yang
memberikan kemudahan para pembelajar asing untuk belajar bahasa Indonesia. beberapa situs pembelajaran bahasa asing yang sudah sangat populer akhir-akhir
ini adalah
learningindoneisa.com, bahasakita.com
dan learn-
indonesia.blogspot.com. Mereka bisa mengakses pembelajaran dari situs-situs tersebut kapan saja dan dimana saja.
Sedikit mengalihkan perhatian ke arah facebook. Situs jejaring sosial yang dibuat pertamakali oleh Mark Zukerberg pada tahun 2008 ini semakin hari
semakin populer dan semakin banyak diakses orang di seluruh dunia. Fitur-fitur yang terdapat dalam facebookpun makin beragam dewasa ini. 2 dari fitur facebook
yang sangat populer saat ini adalah fitur “grup facebook”.Fitur“grup facebook”adalah sebuah fitur komunitas yang dalamnya bisa berisi berbagai
macam layanan, contohnya layanan menyimpan filedokumen dan fitur skype. Peneliti membuat sebuah kelas belajar bahasa Indonesia dalam facebook,
semua siswa yang berada di grup itu adalah orang Turki. Grup tersebut bernama “Belajar Bahasa Indonesia”. Kelas tersebut beranggotakan beberapa orang Turki
yang mempunyai alasan mempelajari bahasa Indonesia. Banyak dari mereka mempelajari bahasa Indonesia karena kebutuhan berkomunikasi. Salah satu
diantaranya ternyata menyukai Negara Indonesia dan berencana tinggal di
Dea Audia S anti, 2014 PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI
PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Indonesia, karena alasan tersebut mempelajari bahasa Indonesia merupakan suatu keharusan. Kemudahan dalam mengakses situs tersebut membuat peneliti sengaja
memilih facebook untuk kelas belajar bahasa Indonesia, ditambah lagi semua siswa termasuk orang yang aktif dalam jejaring sosial tersebut.
Sejalan dengan teori pemerolehan bahasa yang sempat disinggung sedikit di paragraf sebelumnya, layanan-layanan dalam fitur grup facebook sangat
berpotensi untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa, terlebih dengan metode langsung. Ini dibuktikan dengan beberapa fitur yang tersedia dalam grup
facebook. Jika dalam metode langsung menghendaki pembelajar dan pengajar bertatap muka langsung, fitur facebook memudahkannya dengan terdapatnya
layanan skype. Skype memungkinkan pembelajar dan pengajar bertemu langsung dalam satu waktu yang sama. Waktu pembelajar dan waktu pengajar. Walau
terkendala keadaan letak geografis yang berbeda. Pada dasarnya pembelajaran BIPA dibagi dalam 3 level yang berbeda.
Level ini digunakan untuk mnegklasifikasikan materi sesuai dengan pemahaman pembelajar asing. Standar pelevelan yang digunakan adalah The Common
European Framework CEFR. CEFR menggolongkan 3 pembelajar bahasa dalam
tiga divisi besar yang dibagi dalam enam tingkatan.
a. Basic Speaker
Pembicara Dasar A1 Breaktrough
Prapemula A2 Waystage
Pemula b.
Independent Speaker Pembicara Mandiri
B1 Theshold Pramadya
B2 Vantage Madya
c. Independent Speaker
Pembicara Lancar C1 Effective Operational Proficiency
Pralanjut C2 Mastery
Lanjut Berasarkan The Common European Framework of reference for language
CEFR, pembelajar dibagi menjadi 3 level, yaitu basic used tingkat dasar, independent user tingkat menengah dan proficient user tingkat mahir. Bahan
Dea Audia S anti, 2014 PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI
PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ajar untuk pembelajar BIPA tingkat dasar adalah masih bersifat sederhana dan termasuk bagian perkenalan. bahan ajar yang sebaiknya diberikan pada
pembelajar tingkat dasar yaitu meliputi beberapa pokok materi sebagai berikut, yaitu pengucapan huruf, mengucapkan salam, memperkenalkan diri sendiri dan
orang lain, angka, warna, kosakata, buah-buahan, transportasi, bagian tubuh, hobi, dan nama-nama tempat.
Terdapat penelitian sebelumnya yang membahas mengenai pembelajaran jarak jauh muncul dari tesis Tri Indri Hardini yang berjudul
“Model Pembelajaran Jarak Jauh Bahasa Indonesia untuk Pembelajaran Tingkat Awal
melalui Media Internet berbasis Konsep Hipermedia Bagi Penutur Bahasa Perancis Frankofon Studi eksperimen Kreasi Kepada Mahasiswa Tingkat I
Jurusan Bahasa Indonesia di Institut National Des Langues Et Civilisations Orientles Paris
”.Berangkat dari tesis tersebut peneliti melakukan hal yang sama untuk memberikan pembelajaran jarak jauh pula tetapi dengan menggunakan
media grup facebook untuk kelas pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.
Berdasarkan beberapa masalah diatas peneliti akhirnya memilih judul “PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA
KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Penelitian Subjek Tunggal Pada Pembelajar BIPA asal Turki dalam Grup
Facebook”. Pemilihan Pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari didasarkan
pada The Common European Framework CEFR. Pembelajaran menulis kosakata kegiatan sehari-hari merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang pembelajar bahasa tingkat dasar.
Dea Audia S anti, 2014 PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI
PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1.2 Identifikasi Masalah