berakhirnya aqad. Seperti perwalian, perwakilan, dan sebagainya. Apabila aqad menyangkut hak-hak kebendaan terdapat berbagai macam
ketentuan bergantung kepada bentuk dan sifat aqad yang diadakan.
73
Berakhirnya aqad berbeda dengan
fasakh
dan batalnya aqad. Berakhirnya aqad karena
fasakh
adalah rusak atau putusnya aqad yang mengikat antara
muta’aqidain kedua belah pihak yang melakukan aqad yang disebabkan karena adanya kondisi atau sifat-sifat tertentu yang
dapat merusak iradah, para fuquha berpendapat suatu aqad dapat berakhir apabila:
1 Telah jatuh tempo atau berakhirnya masa berlaku aqad yang telah
disepakati. 2
Terealisasinya tujuan aqad secara sempurna. 3
Berakhirnya aqad karena
fasakh
atau digugurkan oleh pihak-pihak yang beraqad.
4 Salah satu pihak beraqad meninggal dunia.
C. Cuti Haid dan Cuti Hamil dalam Hukum Islam dan Undang-undang
Ketenagakerjaan 1.
Pengertian Cuti Haid dan Cuti hamil
Cuti merupakan meninggalkan pekerjaan bebarapa waktu secara resmi untuk beristirahat.
74
Di dalam Pasal 79 undang-undang no 13
73
Gemala Dewi,dkk,
Op.Cit
., hlm. 93-95
74
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia
, Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1991, hlm. 281
tahun 2003 pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada buruh atau pekerja.
75
Waktu istirahat atau cuti sebagaimana yang di maksud dalam Pasal 79 ayat 1 meliputi:
a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah
bekerja selama empat jam terus-menerus dan waktu istirahat tersebut dan tidak termasuk jam kerja.
b. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam satu minggu
atau dua hari untuk lima hari kerja dalam satu minggu. c.
Cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerjaburuh yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara
terus-menerus. d.
Istirahat panjang sekurang-kurangnya dua bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan bagi
pekerjaburuh yang telah bekerja selama enam tahun secara terus- menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan
pekerjaburuh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam dua tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap
kelipatan masa kerja enam tahun. e.
Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 huruf c diatur dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
75
Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003
f. Hak istirahat panjang yang dimaksud dalam ayat 2 huruf d hanya
berlaku bagi pekerjaburuh yang bekerja pada perusahaan tertentu. g.
Perusahaan tertentu sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 diatur dengan keputusan Menteri.
Haid dalam Al-quran hanya disebutkan empat kali dalam dua ayat. Sekali dalam bentuk
fi’ilmudhari dan tiga kali dalam bntuk isi
mashdar
, masalah haid dijelaskan dalam Al-quran QS Al-Baqarah: 222:
ىُه
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:
Haidh itu adalah suatu kotoran. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh. Ialah sesudah
mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar. Sebab turunnya ayat ini dijelaskan dalam hadist riwayat Imam
Ahmad dari Anas, bahwa bilamana perempuan yahudi sedang haid, masakannya tidak boleh dimakan dan tidak boleh berkumpul bersama
keluarga dirumahnya. Sebab seorang sahabat menanyakan hal itu kepada nabi, kemudian beliau berdiam sementara, maka turunlah ayat tersebut.
76
76
Nasaruddin Umar,
Ketika Fiqih membela Perempuan
, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014, hlm.51