Lokasi PT. Combiphar Sarana dan Prasarana Fisik Unit Solid

berwenang memberikan sertifikat ISO.Berdasarkan hasil audit, PT. Combiphar dinyatakan berhak mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000.

2.3.2. Visi dan Misi PT. Combiphar

PT Combiphar memiliki visi yaitu menjadi salah satu industri farmasi yang terkemuka dan disegani di Indonesia.Untuk mencapai visi tersebut PT Combiphar menjalankan misi yaitu ikut berkontribusi pada perbaikan kualitas hidup.

2.3.3. Lokasi dan Bangunan PT. Combiphar

a. Lokasi PT. Combiphar

Divisi pabrik berada di Jalan Raya Simpang No. 383 Padalarang, Bandung, Jawa Barat, divisi ini bertanggung jawab atas semua proses produksi produk Combiphar. Kantor pusat Head Office dan divisi pemasaran PT. Combiphar terletak di Graha Atrium Senen lantai 14-16, Jakarta Pusat.Kantor pusat ini mengatur kegiatan perusahaan yang meliputi Keuangan, Pemasaran, Bussiness Development , Human Resources Development HRD, dan lain- lain.Distribusi produk-produk PT. Combiphar dilakukan oleh PT. Anugrah Pharmindo Lestari APL dan PT. Parit Padang.

b. Sarana dan Prasarana Fisik

Bangunan Utama PT. Combiphar terdiri dari 6 gedung yaitu: 1. Gedung Utama Gedung Produksi Utama Gedung utama ini terdiri beberapa bagian, yaitu: - Kantor - Gudang - Ruang produksi yang terbagi menjadi daerah abu-abu grey area dan daerah hitam black area 2. Gedung bagian QA dan Product Development. Gedung ini terdiri dari 3 lantai, yaitu: - Lantai Dasar, digunakan untuk laboratorium pengembangan produk yang terdiri dari ruang formulasi dan ruang pengembangan metode analisis. Universitas Sumatera Utara - Lantai 1, laboratorium quality control terdiri dari ruang pengujian, ruang instrumen, ruang mikrobiologi, ruang administrasi dan staf laboratorium pengawasan mutu. - Lantai 2, digunakan untuk ruang administrasi product development, ruang packaging development and registration document, ruang kepala bagian, ruang pertemuan, dan perpustakaan. 3. Gedung Pharma Health Care PHC dan gudang 4. Gedung Produksi OBH dan gudang 5. Gedung bagian tehnik dan pemeliharaan, kantin, mushola, mess karyawan dan instalasi pengolahan air limbah IPAL.

c. Sarana Penunjang

Pabrik Combiphar memiliki beberapa sarana penunjang untuk mendukung dan memperlancar aktivitas produksi. Adapun sarana penunjang tersebut adalah bengkel teknik mechanical workshop, city electricity, generator diesel genset, dua unit boiler, dua unit Air Compressor, pompa air, pengolahan air dengan sistem Reverse Osmosis, sistem Heating Ventilating Air Conditioning HVAC pada gedung utama dan gedung sediaan cair liquid, dua unit fire hydrant pump yaitu diesel engine dan electric motor, Waste Water Treatment Plant WWTP, Penangkal Petir, Sistem telekomunikasi telepon, Faximile, e- mail, dan System application Programe SAP.

2.3.4. Struktur Organisasi PT. Combiphar

Manajemen puncak di PT Combiphar dipegang oleh presiden direktur yang membawahi wakil presiden direktur. Wakil presiden direktur membawahi direktur yang juga membawahi direktur manajer Managing Director. Semuanya berkantor pusat di Graha Atrium Lantai 14 -16, Jakarta. Managing Director membawahi 8 divisi yaitu Divisi Pemasaran Obat-obat Ethical, Divisi CCH, Divisi Pemasaran Obat Onkologi, Divisi Pelayanan Farmasi, Divisi Pabrik, Divisi Keuangan, Divisi Pengembangan Bisnis, dan Divisi Audit Internal. Divisi Pabrik PT. Combiphar memiliki organisasi tersendiri dalam menjalankan fungsinya. Organisasi Divisi Pabrik dipimpin oleh Kepala Pabrik Plant Director. Kepala Pabrik Plant Director membawahi Deputy Plant Director DPD, Product Development, dan Teknik Engineering. Deputy Plant Universitas Sumatera Utara Director membawahi Departemen Accounting, Departemen Administrasi, Departemen HRD GA Plant, dan Departemen Supply Chain Management SCM. Departemen Quality Assurance Operational QAO bertanggungjawab langsung kepada Manager Director. Departemen Quality Assurance Operational QAO membawahi Departemen Quality Assurance Service QAS dan Departemen Quality Control QC. Unit GMP Compliance berada di bawah pimpinan manajer QAS dan mempunyai garis koordinasi langsung terhadap QAO Manager. Departemen Quality Control membawahi Unit Validasi dan Unit Quality Control. Kepala Pabrik bertugas mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi yang disesuaikan dengan rencana penjualan, serta ikut mengawasi pelaksaaan kegiatan produksi.

2.3.5. Tugas masing-masing bagian Departemen di PT.Combiphar

A. Departemen Pengembangan Produk Product Development

Departemen Pengembangan Produk Product Development Prodev merupakan bagian PT. Combiphar yang bertanggung jawab terhadap pengembangan produk dan penyusunan formula. Prodev dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab langsung pada plant director. Manajer Pengembangan Produk membawahi tiga asisten manajer yaitu: unit pengembangan formulasi Formulation Development, unit pengembangan metode analisis Analytical Development, dan unit pengembangan pengemas dan dokumentasi registrasi Packaging Development and Registration Documentation .

1. Unit Pengembangan Formulasi Formulation Development

Unit ini dipimpin oleh seorang apoteker sebagai asisten manajer dan dibantu oleh petugas formulasi. Unit ini mempunyai tugas melakukan reformulasi produk lama mereduksi harga material dan jam produksi, serta formulasi ulang dengan menggunakan supplier bahan baku yang lain, membuat formulasi produk baru mencari sumber material dan melakukan trial skala laboratorium, kalibrasi dan kualifikasi untuk bagian Prodev, melakukan scaling-up yaitu proses Universitas Sumatera Utara produksi produk baru yang dilakukan dengan pemantauan minimal tiga batch pertama yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada unit ini tersedia fasilitas ruang grey area yang di dalamnya terdapat alat-alat produksi skala kecil. Alat-alat yang ada di dalamnya seperti FBD, super mixer, mesin cetak tablet.

2. Unit Pengembangan Analisis Analytical Development

Tugas dari unit ini adalah mengembangkan metode analisis pencarian metode analisis dan melakukan trial metode analisis, melakukan validasi atau verifikasi metode analisis membuat protokol metode analisis, melaksanakan dan menyusun laporan validasi metode analisis, uji stabilitas menyusun protokol, melakukan uji stabilitas produk baru, dan menyusun laporan uji stabilitas, membuat spesifikasi dan prosedur analisis bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi. Dalam melakukan analisa, alat-alat yang digunakan pada unit Andev seperti HPLC, alat uji disolusi, alat uji waktu hancur.

3. Unit Pengembangan Pengemasan dan Dokumentasi Registrasi Packaging

Development and Registration Documentation Unit ini bertanggung jawab terhadap pengembangan kemasan baik untuk produk baru dan produk lama serta dokumen-dokumen terkait registrasi, melakukan registrasi. Selain itu juga bertugas membuat spesifikasi dan prosedur pemeriksaan bahan kemas, dan membuat master batch bekerja sama dengan asisten manajer formulasi.

B. Departemen Umum dan Personalia

Departemen umum dan personalia dikepalai oleh seorang HRD GA Manager. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya HRD GA Manager berkoordinasi dengan HRD GA Manager Head Office. Tugas dan fungsi HRD berkaitan dengan pengembangan manajemen organisasi organization management development . Departemen ini memiliki beberapa tugas diantaranya: 1. Recruitment management yaitu merekrut karyawan yang sesuai dengan kebutuhan pabrik. 2. Man Power Planning, bekaitan dengan pemberdayaan karyawan. Universitas Sumatera Utara 3. Performance management, berkaitan dengan penilaian karyawan yang didasarkan pada kinerja, absensi, dan kepemimpinan. 4. Employee and Industrial Relation, terkait dengan hubungan kerja antar karyawan, penanganan sumber daya manusia, dan kesejahteraan karyawan di pabrik agar selalu berada dalam iklim kerja yang baik. 5. People development melalui training Activities, berkaitan dengan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan bagi karyawan. 6. Personel Management, terkait dengan status kepegawaian. 7. Termination management, yaitu proses pembinaan terhadap karyawan jika belum bisa mencapai target setelah diberi berbagai macam training. 8. Reward management, terkait dengan pemberian penghargaan terhadap karyawan. 9. Company Social Reponsibility, terkait dengan tanggung jawab dari industri terhadap penduduk sekitar. Program yang dilaksanakan antara lain adalah pemberian beasiswa serta mengatur program Bapak Asuh bagi karyawan yang bersedia tergabung di dalamnya. 10. External Affairs, berkaitan dengan membina hubungan baik dengan berbagai pihak luar pabrik dan lingkungan sekitar. 11. Security, Canteen, Laundry, Office Boy Cleaning Service, bertanggung jawab atas keamanan wilayah pabrik, makan dan minum karyawan, kebersihan pakaian kerja, serta kebersihan seluruh lingkungan pabrik. 12. Licenses, terkait dengan berbagai urusan dokumentasi dan perizinan perusahaan.

C. Departemen Teknik

Departemen TeknikPT. Combiphar dipimpin oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Asisten Manajer Perawatan Mesin Unit Head of Maintenance, Asisten Manajer Utility Unit Head of Utility dan Asisten Manajer EHS Environmental, Healthy, and Safety. Setiap asisten manajer dibantu oleh beberapa orang teknisi. Tugas pokok Departemen Teknik adalah: 1. Melaksanakan perawatan dan perbaikan peralatan produksi, sarana penunjang, bangunan. Universitas Sumatera Utara 2. Menjaga ketersediaan air, listrik, uap, udara terkondisi AC dan udara bertekanan Compressed Air. 3. Melengkapi kebutuhan suku cadang peralatan produksi dan sarana penunjang. 4. Bertanggung jawab dan menjamin agar fasilitas pabrik selalu dalam keadaan siap dan layak dipakai. 5. Melaksanakan program perawatan secara berkala. 6. Menunjang program-program yang terkait dengan CPOB cGMP.

1. Unit Maintenance pemeliharaan

Unit maintenance bertanggung jawab untuk memastikan semua perawatan dan pemeliharaan alat-alat produksi telah dilaksanakan sesuai jadwal. Program maintenance pemeliharaan terdiri dari: 1 Breakdown maintenance, merupakan pemeliharaan yang tidak terjadwal atau tidak terencana, yaitu tindakan yang perbaikan yang dilakukan hanya pada saat permasalahan timbul sebagai akibat kerusakan mesin. 2 Preventive maintenanceplanned maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan rencana yang jelas, dapat berupa rencana perawatan tahunan, bulanan dan mingguan. 3 Autonomous maintenance, merupakan pemeliharaan mesin yang dilakukan mandiri oleh operator mesin produksi. Operator produksi dilibatkan dalam kegiatan pemeliharaan sederhana seperti pengecekan harian, pelumasan, pengukuran dan pembersihan. Dengan demikian, gejala kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan dapat dicegah secara total. 4 Improvement maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dengan melakukan tindakan modifikasi dan pengembangan alatmesin dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja alat.

2. Unit Utility Keperluan

Unit Utility bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keperluan pabrik air, listrik, boiler, uap, udara bertekanan, udara terkondisi terpenuhi dengan baik. Utility yang menjadi tanggung jawab bagian teknik dibagi menjadi dua yaitu: Universitas Sumatera Utara i. Utility yang sangat berdampak pada kualitas: a Air Handling System Sistem Tata Udara Sistem pengaturan udara di setiap ruangan produksi menggunakan Air Handling Unit AHU atau Heating, Ventilating Air Conditioning HVAC. Kelembaban dan kebersihan udara juga dikendalikan dengan alat bantu tambahan yaitu dehumidifier dan airfilter. b Water System sistem air Sumber air berasal dari sumur artesis. Sebelum digunakan untuk produksi, air dari sumur artesis ini diolah dengan multimedia filter, carbon filter, klorinasi, resin penukar ion, UV desinfektan dan sistem reverse osmosis sehingga dihasilkan RO reverseosmosis water. c Compressed Air System sistem udara bertekanan Udara bertekanan ini dihasilkan dari kompresor. Jumlah kompresor yang dimiliki adalah dua buah. Kompresor ini digunakan untuk mengerakan mesin, membersihkan alat dan kemasan primer produk. ii. Utility yang tidak berdampak pada kualitas a Boiler Boiler menghasilkan uap yang dibutuhkan oleh proses produksi sebagai media pemanas dalam proses pemanasan maupun pengeringan, atau pembersihan peralatan produksi dengan memasang filter uap sebelum digunakan. b Listrik Sumber utama listrik PT. Combiphar adalah berasal dari PLN. Namun sebagai cadangan, PT. Combiphar juga memiliki Generator Set genset untuk mengantisipasi apabila suatu saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

3. Unit Safety, Healthy, and Enviromental EHS

Unit EHS bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan di pabrik sudah dilakukan sesuai dengan EHS, dan semua saran dan prasarana untuk program EHS sudah tersedia. Program EHS Meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL dan Program Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi para karyawan P2K3. EHS Engineer berperan sebagai Koordinator P2K3. 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Universitas Sumatera Utara Penanganan air limbah oleh bagian teknik menggunakan sistem pengolahan secara fisika dan mikrobiologi dengan menggunakan bakteri aerob. Air limbah diolah secara fisik dan biologi secara berurutan. Proses biologi dilakukan secara aerob dengan suatu sistem kontak stabilisasi menggunakan mikroorganisme yang mampu untuk mendegradasi air limbah industri farmasi. Tahapan pengolahan air limbah yang dilakukan : presedimentasi, ekualisasi, stabilisasi, aerasi, clarifier, carbon filter, kolam ikan. 2. Program pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja Program pelatihan K3 yang dilakukan oleh PT. Combiphar antara lain program Loss Prevention-Emergency Response , program Colleague Safety, program Occupational Health , dan program Occupational Medicine. Penjelasan mengenai masing-masing program sebagai berikut: a Program Loss Prevention-Emergency Response merupakan tindakan pencegahan terhadap kehilangan yang bertujuan untuk menyelamatkan karyawan, propertimateri dan pencegahan ulang. Program ini dititikberatkan pada pemadaman kebakaran. Pelatihan pemadaman kebakaran dilakukan setiap satu tahun sekali dengan menggunakan alat pemadam kebakaran dan pelatihan kondisi darurat. b Program Colleague Safety merupakan program yang berhubungan dengan proses produksi yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan karyawan pada saat bekerja, seperti setiap alat harus dilengkapi alat pengaman, karyawan harus menggunakan alat pelindung diri masker, helm, dan lain- lain. c Program Occupational Medicine adalah program pengobatan pekerja seperti P3K, eyewash and safety showers, evaluasi medis, dan lain-lain.

D. Departemen Cost Accounting

Departemen ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab kepada Deputy Plant Director dan bertugas dalam pengelolaan keuangan dan akuntansi di divisi pabrik termasuk diantaranya adalah pembelian bahan baku dari supplier dan pemasukan dari distributor. Urusan pengeluaran biaya untuk gaji karyawan, pembelian bahan baku dan bahan kemas dari supplier di luar Bandung, biaya pengadaan peralatan dan Universitas Sumatera Utara bangunan, biaya pemasukan dari APL di luar Bandung dikelola oleh bagian keuangan di kantor pusat Jakarta.

E. Departemen Supply Chain Management

Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala bagianmanajer seorang Apoteker dan membawahi tiga unit yaitu: PPIC Production Planning Inventory Control , Warehouse and Distribution, System Application and Product In Data Processing SAP. Penjelasan masing-masing bagian SCM sebagai berikut : 1. PPIC Production Planning Inventory Control PPIC dipimpin oleh seorang asisten manajer yang membawahi tiga seksi yaitu Production Planner,Material Planner, dan Demand Planner. Production Planner bekerjasama dengan bagian produksi bertugas merencanakan jadwal produksi dan menjamin produksi berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Material Planner bertugas untuk menjamin ketersediaan material produksi. Demand Planner bertugas mengelola penerimaan dan pengeluaran produk jadi ke distributor. Pengadaan material dilakukan dengan menggunakan surat pesanan yang dibuat rangkap untuk bagian keuangan, bagian pembelian, dan bagian supply chain . Pengaturan bahan baku dan bahan pengemas dilakukan oleh bagian inventory control melalui SAP System Application and Product in Data Processing . Pengaturan ini secara kuantitas berdasarkan minimum order quantity , permintaan dan stok yang ada. Selain itu juga berdasarkan waktu produksi dan lead time dari pemasok bahan baku dan atau bahan pengemas. 2. Warehouse and Distribution Unit Warehouse and Distribution bertugas merencanakan, memonitor, mengevaluasi, serta mengkoordinir kegiatan pemenuhan ketetapan CPOB di gudang dan mengkoordinir penerimaan pesanan dari distributor serta pengirimannya ke distributor dari pihak ketiga. Unit warehouse and distribution dipimpin oleh seorang asisten manajer. Gudang memiliki beberapa fasilitas yaitu: pemadam api, pestcontrol, insect-o-cutor, plastic curtain dan air curtain. a Gudang Bahan Baku Raw Material Warehouse Gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan baku kecuali bahan baku untuk produk OBH. Barang yang diterima dikarantina terlebih dahulu diberi label Universitas Sumatera Utara karantina, kemudian bagian QC melakukan sampling. Gudang bahan baku ini terdiri dari: tempat penyimpanan karantina, approved dan rejected dengan suhu kamar; ruang suhu terkendali dengan suhu di bawah 25°C dengan RH 35 - 65 untuk menyimpan cangkang kapsul; ruang sampling; lemari untuk bahan baku kemasan kecil, serta tempat khusus untuk menyimpan bahan psikotropika dan prekursor-psikotropika Pseudoefedrin yang terkunci. Untuk memudahkan pengambilan bahan baku, pallet diberi nomor. Sistem yang digunakan untuk bahan baku adalah sistem FEFO First Expaired First Out. b Gudang Bahan Kemas dan Produk Solid Packaging and Solid Product Warehouse Gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan pengemas primer, bahan pengemas sekunder, dan produk jadi untuk produk solid. Tempat penyimpanan bahan pengemas dan produk jadi terdiri dari ruang dengan suhu kamar ≤ 30 C untuk menyimpan bahan pengemas, ruang suhu terkendali dengan suhu ≤ 25 C, dan suhu dingin 2 – 8 C. Loker untuk label dan etiket yang harus selalu terkunci, tempat untuk karantina bahan pengemas, ruangan untuk menyimpan produk jadi kecuali OBH dan produk liquid, tempat untuk menyimpan produk return , serta tempat untuk karantina produk jadi kecuali OBH dan produk liquid. Sistem yang digunakan untuk bahan pengemas adalah sistem FIFO First In First Out sedangkan untuk produk jadi menggunakan sistem FEFO First Expaired First Out . c Gudang OBH dan Produk Liquid OBH and Liquid Produk Warehouse Seksi gudang produk jadi mengambil barang dari unit pengemasan dan juga menerima dari luar pabrik seperti obat impor yang sudah siap jual, obat toll out , dan barang yang dikembalikan dari distributor. Sedangkan untuk produk impor berupa bulk akan diterima oleh gudang bahan baku. Produk jadi disimpan pada ruangan suhu kamar ≤ 30 C. Obat yang dikembalikan disimpan dalam area khusus. Untuk obat-obat psikotropik juga disimpan dalam area khusus dan diberi kerangkeng. Penyimpanan obat-obat yang sudah kadaluwarsa dipisahkan dari tempat penyimpanan obat lainnya dikarantina dan diberi label merah. 3. SAP dan Factory Information System FIS Universitas Sumatera Utara Divisi ini menangani urusan sistem informasi di pabrik. PT. Combiphar telah menggunakan sistem informasi yang disebut dengan SAP System Application In Data Processing . Sistem ini digunakan untuk mengelola Enterprise Resource Planning ERP di seluruh PT. Combiphar. Enterprise Resource Planning ERP adalah sistem terintegrasi untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan diantaranya Modul Finance, Material Manager, Sales Distribution , ProductPlanning, dan Quality Management.

F. Departemen Produksi

Departemen produksi dipimpin oleh manajer produksi Apoteker yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program yang menyangkut produksi suatu obat. Manajer produksi dibantu oleh 2 asisten manajer yaitu asisten manajer solid dan asisten manajer liquid. Asisten manajer solid membawahi 7 seksi yaitu seksi dispensing solid mixing; tablet dan coating; semisolid; capsul dan solid filling; primary packaging, repack-packing service; dan secondary packaging. Asisten manajer liquid juga membawahi seksi OBH dispensing-process-washing- filling ; seksi OBH packaging I; seksi OBH packaging II; seksi OBH packaging III; seksi liquid packaging service; dan seksi liquidethical process-filling. Tugas pokok bagian produksi divisi pabrik PT. Combiphar antara lain adalah: 1. Melaksanakan kegiatan pengolahan dan pengemasan produk, mulai dari penimbangan bahan baku hingga menjadi obat jadi, sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan. 2. Menyusun rencana produksi mingguan bersama dengan bagian supply chain. 3. Melaksanakan pembuatan produk baru skala produksi bersama dengan bagian product development. 4. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan efisiensi proses produksi. 5. Menjamin penerapan CPOB di lingkungan bagian produksi. Bagian produksi terdiri dari dua unit berdasarkan bentuk sediaannya, yaitu unit solid dan liquid. Berikut ini penjelasan masing-masing unit yang ada pada bagian produksi.

i. Unit Solid

Universitas Sumatera Utara Unit solid terdiri dari tujuh seksi yang dibagi berdasarkan proses produksi, yaitu: a Seksi Dispensing-Solid Mixing Penimbangan-Pencampuran Padat Ruang dispensing terdiri dari ruang antara bahan baku, ruang penimbangan dan ruang penyimpanan bahan yang telah ditimbang. Proses penimbangan dilakukan oleh seorang petugas penimbangan dan diperiksa oleh seorang asisten apoteker. Setiap selesai penimbangan untuk satu batch, dilakukan pembersihan menyeluruh terhadap alat timbang dan ruang timbang untuk mencegah kontaminasi. Hasil penimbangan disimpan di ruang penyimpanan hasil penimbangan. Sebelum digunakan dilakukan pemeriksaan kembali oleh sub unit- sub unit yang akan mengolahnya. Ruang solid mixing terdiri dari ruang pencampuran kering, ruang pencampuran basah, ruang pengeringan granul dan ruang produk antara ruang bulk granul. Ruang solidmixing terdapat oscilatinggranulator dengan ukuran mesh tertentu, super mixer, fluidbeddryer, dan pengayak. Granul yang dihasilkan pada solid mixing diperiksa oleh bagian quality control QC dan dikarantina di ruang produk antara sampai hasil pengujian meluluskannya. In process control yang dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan kadar air granul dan kadar zat aktif. b Seksi Tableting dan Coating Untuk proses cetak langsung dilakukan pencampuran dengan menggunakan drum roller sebelum dicetak. Sebelum pencetakan dimulai, mesin tablet harus dalam keadaan siap pakai dan ruang tempat pencetakan harus dalam keadaan bersih. Selama proses pencetakan dilakukan in process control IPC meliputi pengukuran keseragaman bobot tablet, kekerasan tablet, ketebalan tablet, pemeriksaan fisik, ketebalan, friabilitas, waktu hancur dan disolusi. Proses penyalutan tablet terbagi menjadi dua yaitu salut lapis tipis film coating dan salut gula sugar coating. Tablet salut lapis tipis dibuat menggunakan larutan penyalut yang disemprot dengan menggunakan pompa sambil diputar dan dialiri udara panas. Pada pembuatan tablet salut gula digunakan panci penyalut yang dilengkapi blower dan buffle. Blower berguna untuk mengalirkan udara panas, sedangkan buffle berguna untuk menggerakkan Universitas Sumatera Utara tablet yang sedang disalut. Proses yang terjadi meliputi proses subcoating, proses penghalusan, proses pewarnaan dan pengkilapan tablet. Selama proses penyalutan dilakukan in process crontol yaitu pemeriksaan keseragaman bobot dan waktu hancur tablet. c Seksi Semisolid Seksi semisolid bertanggung jawab dalam proses pencampuran semua bahan baku untuk pembuatan sediaan semisolid. Sediaan semisolid yang diproduksi disini adalah krim, salep, gel, supositoria dan ovula. In process control yang dilakukan pada pembuatan supositoria dan ovula adalah homogenitas kadar zat aktif. In process control yang dilakukan pada pembuatan krim, salep, dan gel adalah homogenitas kadar zat aktif, viskositas, dan berat jenis. d Seksi Capsulating dan Solid Filling Seksi capsulating dan solid filling bertugas melakukan pengisian serbuk ke dalam cangkang kapsul, sachet atau botol. In process control untuk kapsul adalah keseragaman bobot. In process control pada sachet yaitu beberapa sachet pertama diperiksa, jika memenuhi spesifikasi maka pengisian serbuk ke dalam sachet akan dilanjutkan dan dilakukan pemeriksaan kebocoran, nomor batch, dan keseragaman bobot. e Seksi Pengemasan Primer Seksi pengemasan primer bertanggung jawab terhadap proses pengemasan primer semua produk ruahan solid dan semisolid yang telah dinyatakan lulus oleh bagian QC. Pengemasan primer untuk produk solid terdiri dari stripping dan blistering. Pengemasan primer untuk produk semisolid terdiri dari pengemasan suppositoria ke dalam foil, gel ke dalam roll on, salep dan krim ke dalam tube. In process control yang dilakukan berupa uji kebocoran, pengontrolan kelengkapan penandaan, daya lekat strip atau blister dan pemeriksaan strip atau blister yang tidak terisi oleh tablet atau kapsul. f Seksi Repack Packing Service Seksi ini terdiri dari dua yaitu repack pengemasan ulang dan packing service penyiapan bahan kemasan. Proses pengemasan ulang repack dilakukan pada produk impor atau produk kembalian yang mengharuskan dilakukan pengemasan ulang. Packing service bertugas memenuhi kebutuhanmenyiapkan Universitas Sumatera Utara bahan pengemas di seluruh unit pengemasan produk solid dan semisolid. Permintaan bahan kemas berupa bahan kemas sekunder meliputi inner box, outer box, etiket, dan leaflet dilakukan melalui formulir Material Requirement Slip kepada bagian Supply Chain sesuai dengan jumlah produk ruahan bulk. g Seksi Pengemasan Sekunder Seksi pengemasan sekunder terdiri dari 2 yaitu packing line solid dan packing line semisolid. Packing linesolid bertugas melakukan pengemasan sekunder terhadap hasil stripping, blistering, dan sachet produk-produk serbuk. Kegiatan yang dilakukan meliputi memasukkan strip-stripblistersachet, leaflet, dan etiket ke dalam inner box, memasukkan inner box ke dalam out box, dan menimbang out box untuk memeriksa kemungkinan kesalahan jumlah obat yang dikemas. Packing line semisolid bertugas melakukan pengemasan sekunder meliputi penempelan etiket pada tube, memasukkan tube ke dalam inner box, memasukkan leaflet ke dalam inner box, dan memasukkan inner box ke dalam outer box. ii. Unit Liquid UnitLiquid berdasarkan proses produksi, dibagi menjadi: a Seksi OBH Dispensing-Process-Washing-Filling Seksi ini meliputi proses penimbangan, pencampuran, pencucian botol hingga pengisian. Proses penimbangan sama dengan proses penimbangan untuk produksi sediaan solid dan semisolid. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan dua double jackettank, final mixing tank dan holding tank yang dihubungkan ke ruang filling. Filling OBH dilakukan ke dalam sachet, botol kaca dan botol plastik. Sebelum digunakan untuk filling, botol kaca dicuci terlebih dahulu dengan air murni menggunakan mesin pencuci botol. b Seksi OBH Packaging Seksi OBH packaging bertanggung jawab dalam pengemasan OBH mulai dari pengemasan primer sampai produk diserahkan ke gudang obat jadi. Sub unit ini dikepalai oleh seorang seksi yang bertanggung jawab pada saat shift 1 bekerja yaitu dari pukul 06.00-02.30 WIB. Penandaan dilakukan dengan menggunakan mesin sedangkan pengemasan dilakukan secara manual. Proses pengemasan meliputi tahapan penempelan labeletiket, memasukkan botol dan sendok ke Universitas Sumatera Utara dalam inner box, menutup inner box dan memasukkannnya ke dalam outer box. Pemeriksaan in process control meliputi pemeriksaan keseragaman volume, uji kebocorankerekatan penutupan pada saat filling.  Seksi OBH Packaging II Seksi OBH Packaging II memiliki tanggung jawab yang sama dengan sub unit OBH packaging I, perbedaanya adalah bagian ini bertanggung jawab saat shift 2 bekerja yaitu dari pukul 14.15-22.00 WIB.  Seksi OBH Packaging III Seksi OBH Packaging III memiliki tanggung jawab yang sama dengan sub unit OBH packaging I, perbedaannya bagian ini bertanggung jawab saat shift 3 bekerja yaitu dari pukul 21.45-06.15 WIB. c Seksi Liquid Packaging Service Seksi packaging service bertugas memenuhi kebutuhanmenyiapkan bahan pengemas di seluruh unit pengemasan produk liquid. Permintaan bahan kemas berupa bahan kemas sekunder meliputi inner box, outer box, etiket, dan leaflet dilakukan melalui formulir Material Requirement Slip kepada bagian Supply Chain sesuai dengan jumlah produk ruahan bulk. d Seksi Liquid Ethical Process-Filling Seksi ini bertanggung jawab dalam proses pencampuran semua bahan baku untuk membuat sediaan liquid non-OBH. Alat yang digunakan yaitu double jacket container, mixing tank, alat pengaduk dan penyaring, colloid mill untuk suspensiemulsi, filter pump. In proses control yang dilakukan bagian QC terhadap produk antara yang dihasilkan yaitu pemeriksaan viskositas, berat jenis, pH.

G. Departemen Quality Assurance QA

Tugas pokok Departemen QA, antara lain melaksanakan pengawasan dan pengaturan pada tahap kegiatan produksi sesuai ketentuan CPOB; melakukan analisis dan memberikan status terhadap semua bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi pada proses produksi; melakukan pemantauan lingkungan kerja atau kegiatan produksi agar sesuai dengan CPOB; melaksanakan pelatihan-pelatihan terhadap personil yang ditentukan; mengevaluasi secara rutin semua spesifikasi, metode analisa, dan cara kerja di bagian produksi; Universitas Sumatera Utara merencanakan jadwal dan melaksanakan audit baik internal maupun eksternal; kalibrasi dan kualifikasi alat untuk bagian QA; pengendalian dokumen, dan change control; penanganan dan pengkajian produk tahunan, keluhan pelanggan, produk kembalian, dan penarikan kembali obat jadi.

1. Bagian Quality Control QC

Quality Control dipimpin oleh manajer QC seorang Apoteker yang bertanggung jawab terhadap:  Bahan awal untuk produksi obat harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, dan keamanannya.  Tahapan produksi telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan.  Semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu batch obat.  Suatu batch obat memenuhi persyaratan mutunya selama peredaran yang ditetapkan. Ruangan yang dimiliki oleh bagian QC yaitu: ruang instrument, ruang penimbangan bahan pengujian, ruang menyimpan pelarut dan pereaksi, ruang mikrobiologi dan ruang untuk menyimpan contoh pertinggal. i. Seksi pemeriksaan bahan awal dan mikrobiologi Seksi ini bertanggung jawab terhadap pemeriksaan kualitas bahan baku dan bahan pengemas yang akan digunakan dalam proses produksi. Bahan baku meliputi bahan aktif dan eksipien, sedangkan bahan kemas meliputi bahan kemas primer dan sekunder. Untuk sampling bahan kemas dilakukan berdasarkan US MIL – STD 105 D military standard. Seksi mikrobiologi bertugas melakukan pemeriksaan secara mikrobiologi terhadap bahan baku, obat jadi, alat, ruang kelas A dengan latar belakang kelas D dan potensi antibiotika. Pemantauan ruang mikrobiologi dilakukan oleh unit GMP Compliance . Alur proses pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian QC yaitu dimulai dari QC menerima Good Receipt GR suatu bahan atau produk jadi. Bahan atau produk jadi tersebut kemudian dikarantina dan dilakukan analisis laboratorium uji fisika, kimia dan mikrobiologi. Setelah diperoleh hasil analisis, dilakukan Universitas Sumatera Utara evaluasi hasil untuk menentukan apakah bahan atau produk tersebut di-reject atau di-release ii. Seksi pemeriksaan obat jadi dan IPC Seksi ini bertanggung jawab terhadap pemeriksaan produk antara, produk ruahan dan obat jadi. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan spesifikasi masing- masing produk yang telah ditetapkan oleh bagian Product development. Seksi ini juga bertanggung jawab untuk menangani contoh pertinggal. Setiap produk jadi disiapkan contoh pertinggal dan disimpan selama masa kadaluwarsa ditambah satu tahun. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan kondisi produk selama pemasaran dan untuk dokumentasi jika ada komplain dari konsumen. Seksi pemeriksaan obat jadi juga berfungsi menginspeksi saat produksi tengah berlangsung In Process Control. Setiap tahap di dalam proses produksi dilakukan pengecekan oleh QC. Pengecekan obat jadi yang dilakukan oleh QC disesuaikan dengan Spesifikasi dan Prosedur Pemeriksaan Produk Jadi SPPPJ masing-masing produk yang telah ditetapkan oleh bagian Prodev. Selain itu, QC juga melakukan uji stabilitas yang bertujuan untuk memantau stabilitas produk ketika produk tersebut berada di pasaran. Ketika produk tersebut dilepas di pasaran, maka satu bets dari produk tersebut dipantau dan di analisa setiap tahun untuk melihat apakah produk tersebut masih memenuhi kualitas atau tidak sesuai dengan spesifikasinya. Validasi yang dilakukan adalah validasi proses dan validasi pembersihan cleaning validation. Validasi proses dilakukan secara team dengan bagian product development , teknik, dan produksi. Untuk validasi metode analisis menjadi tanggung jawab bagian product development, tetapi protokol validasi yang dirumuskan harus ada konsultasi dan persetujuan dari bagian QA. Validasi proses yang dilakukan dapat berupa validasi prospektif, retrospektif ataupun konkuren. Sebelum dilakukan validasi proses, seluruh alat dan instrumen yang digunakan harus telah terkualifikasi dan terkalibrasi. Untuk setiap proses validasi yang akan dilaksanakan, pada awal tahun bagian QA akan membuat suatu Rencana Induk Validasi Master Plan Validation yang harus dijalankan selama satu tahun tersebut. RIV tersebut berisi tentang kebijakan validasi, struktur organisasi validasi, validasi proses dan atau validasi Universitas Sumatera Utara pembersihan, jadwal validasi, apa yang akan divalidasi, dan change control untuk setiap perubahan.

2. Quality Assurance Service QAS

Unit ini dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi dua farmasis yaitu Quality Service QS Pharmacist yang menangani complaint, product recall, return product , APR dan penyimpangandeviasi dan QS Pharmacist yang menangani dokumentasi dan change control. a Penanganan complaint Complaint yang berasal dari costumer diterima oleh bagian Coordinator Customer Complaint CCC yang kemudian akan dipilahsesuai dengan jenisnya technical, medical dan marketing. Complaint technical merupakan complaint yang berhubungan dengan kualitasmutu produk, seperti warna, bau, kemasan; complaint medical merupakan complaint yang berhubungan dengan efek samping obat; dan complaint marketing merupakan complaint yang berhubungan dengan masalah pemesanan. Bagian QAS menangani complaint yang termasuk dalam jenis technical terkait mutukualitas produk. Hasil investigasi complain diregister dan dimonitor dalam Corrective Action Preventive Action CAPA. b Penanganan produk kembalian Return Product Produk kembalian yang berasal dari distributor berhubungan dengan masa kadaluwarsa produk, adanya kerusakan produk, dan adanya perubahan desain kemasan. Produk kembalian diterima dan diperiksa secara fisik oleh bagian SCM, selanjutnya dikembalikan ke gudang dan diperiksa oleh QC. Berdasarkan hasil evaluasi dari QC, maka digolongkan berdasarkan kategori: reject, manfaat atau repack . Ketentuan penerimaan produk kembalian ini didasarkan pada “Return Good Policy” yang disetujui bersama oleh PT. Combiphar dan distributor.  Penanganan Recall Product Penarikan kembali produk jadi dapat berupa penarikan kembali satu atau beberapa bets atau seluruh produk jadi tertentu dari semua mata rantai distribusi. Untuk semua produk yang ditarik maka akan dilaporkan ke Balai Besar POM dan akan diberitahukan ke masyarakat melalui media massa.  Annual Product Review APR Universitas Sumatera Utara APR bertujuan untuk mengkaji semua produk yang telah diproduksi selama satu tahun dan menginformasikannya kepada pihak managemen. APR berisi data-data mengenai suatu produk, data tersebut seperti data pemeriksaan, stabilitas, informasi produk, dll. Dari data-data yang terkumpul, maka QS Pharmacist akan melakukan rekap data ke dalam bentuk laporan APR dan diberikan kesimpulan mengenai produk tersebut selama satu tahun.  Penyimpangan Bagian ini berfungsi untuk melakukan investigasi ketika terjadi penyimpangan untuk menemukan akar permasalahan terkait dengan mutu, baik dalam proses maupun produk jadi. Bagian yang terkait selanjutnya bertugas untuk melakukan perbaikan dan pencegahan melalui koordinasi dengan bagian lain yang terkait agar penyimpangan tersebut tidak terjadi lagi. c Documentation and Change Control Bagian ini bertanggung jawab terhadap semua dokumen yang ada di perusahaan. Setiap dokumen yang ada di perusahaan sebelum didistribusikan melewati beberapa tahapan yaitu review, persetujuanpengesahan dan penandatanganan oleh yang bersangkutan, serta distribusi dan sosialisasi dokumen. Jika ada suatu perubahan dalam setiap hal yang terkait mutu produk misalnya perubahan spesifikasi bahan atau perubahan supplier, maka dibuat change control oleh bagian yang bersangkutan. Formulir change control diserahkan ke bagian QAS dan dicatat dalam CAPA.

3. Unit GMP Compliance

Unit GMP Compliance dipimpin oleh seorang assistant manajer. Unit GMP Compliance berada dibawah pimpinan QAS Manajer dan mempunyai garis koordinasi langsung terhadap QAO Manajer Unit ini memiliki tugas antara lain: a. Melakukan audit internal dan audit eksternal. Kegiatan ini dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kinerja karyawan dan kualitas produk. Audit eksternal terdiri dari 4 jenis, yaitu audit supllier vendor, audit Manufacturing Toll Out, audit distributor, dan audit laboratorium luar analisis dan kalibrasi. Audit yang dilakukan berupa audit non- GMP dan audit GMP. Audit GMP dibagi menjadi 4 level, yaitu: Universitas Sumatera Utara  Audit level 1, adalah audit antar unit dalam satu bagian sebagai penilaian internal terhadap sistem mutu.  Audit level 2, dilakukan terhadap tiap departemen oleh tim audit yang terdiri dari perwakilan dari tiap departemen setiap satu tahun sekali.  Audit level 3, dilakukan oleh principal atau pabrik toll in manufacturing , dalam waktu yang ditentukan oleh auditor.  Audit level 4, dilakukan oleh Balai POM, Badan POM, atau gabungan keduanya, dalam waktu yang ditentukan auditor. b. Melakukan pemantauan terhadap udara ruang produksi, alat, dinding, lantai dan personil ruang produksi saat produksi sedang berjalan atau saat at rest; air murni; compressedair; dan limbah cair. c. Melakukan pelatihan training tentang CPOB untuk semua departemen, non- CPOB, dan training eksternal hanya untuk departemen QA. d. Melakukan kalibrasi dan kualifikasi peralatan dan instrumen QA. e. Menangani Pest control, yaitu pemantauan terhadap hama di lingkungan pabrik. Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN

PT. Combiphar telah memperoleh sertifikat CPOB sebanyak 22 sertifikat sejak tahun 1991 sampai sekarang. Hal tersebut menjadi bukti bahwa CPOB telah diterapkan dalam setiap aspek produksinya. Berdasarkan regulasi BPOM yang terbaru mengenai mapping industri farmasi, PT. Combiphar termasuk dalam industri farmasi golongan A, dimana industri tersebut dapat memproduksi dan mengekspor produk ke luar negeri. Menjelang era globalisasi, PT. Combiphar berusaha meningkatkan kualitasnya dan tengah berkonsentrasi untuk mendapatkan sertifikasi dari TGA Therapeutic Good Administration Australia dan PICS Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme Eropa. Kedua sertifikasi ini sangat penting dan dapat menjadi bentuk pengakuan Internasional terhadap kualitas produk-produk yang dihasilkan PT. Combiphar. Hal diatas merupakan bukti bahwa PT. Combiphar terus-menerus melakukan perbaikan dan pengembangan perusahaannya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar sekaligus mewujudkan misinya yaitu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup. Mutu suatu produk tidak ditentukan berdasarkan pemeriksaan analisis produk akhir, namun mutu harus dibentuk ke dalam produk Build in Quality selama keseluruhan proses pembuatan. Hal tertuang dalam 12 aspek dalam CPOB yang mencakup manajemen mutu, personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri dan audit mutu, penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk dan produk kembalian, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, serta kualifikasi dan validasi.

3.1 Manajemen Mutu

Universitas Sumatera Utara