Departemen Umum dan Personalia Departemen Cost Accounting

produksi produk baru yang dilakukan dengan pemantauan minimal tiga batch pertama yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada unit ini tersedia fasilitas ruang grey area yang di dalamnya terdapat alat-alat produksi skala kecil. Alat-alat yang ada di dalamnya seperti FBD, super mixer, mesin cetak tablet.

2. Unit Pengembangan Analisis Analytical Development

Tugas dari unit ini adalah mengembangkan metode analisis pencarian metode analisis dan melakukan trial metode analisis, melakukan validasi atau verifikasi metode analisis membuat protokol metode analisis, melaksanakan dan menyusun laporan validasi metode analisis, uji stabilitas menyusun protokol, melakukan uji stabilitas produk baru, dan menyusun laporan uji stabilitas, membuat spesifikasi dan prosedur analisis bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi. Dalam melakukan analisa, alat-alat yang digunakan pada unit Andev seperti HPLC, alat uji disolusi, alat uji waktu hancur.

3. Unit Pengembangan Pengemasan dan Dokumentasi Registrasi Packaging

Development and Registration Documentation Unit ini bertanggung jawab terhadap pengembangan kemasan baik untuk produk baru dan produk lama serta dokumen-dokumen terkait registrasi, melakukan registrasi. Selain itu juga bertugas membuat spesifikasi dan prosedur pemeriksaan bahan kemas, dan membuat master batch bekerja sama dengan asisten manajer formulasi.

B. Departemen Umum dan Personalia

Departemen umum dan personalia dikepalai oleh seorang HRD GA Manager. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya HRD GA Manager berkoordinasi dengan HRD GA Manager Head Office. Tugas dan fungsi HRD berkaitan dengan pengembangan manajemen organisasi organization management development . Departemen ini memiliki beberapa tugas diantaranya: 1. Recruitment management yaitu merekrut karyawan yang sesuai dengan kebutuhan pabrik. 2. Man Power Planning, bekaitan dengan pemberdayaan karyawan. Universitas Sumatera Utara 3. Performance management, berkaitan dengan penilaian karyawan yang didasarkan pada kinerja, absensi, dan kepemimpinan. 4. Employee and Industrial Relation, terkait dengan hubungan kerja antar karyawan, penanganan sumber daya manusia, dan kesejahteraan karyawan di pabrik agar selalu berada dalam iklim kerja yang baik. 5. People development melalui training Activities, berkaitan dengan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan bagi karyawan. 6. Personel Management, terkait dengan status kepegawaian. 7. Termination management, yaitu proses pembinaan terhadap karyawan jika belum bisa mencapai target setelah diberi berbagai macam training. 8. Reward management, terkait dengan pemberian penghargaan terhadap karyawan. 9. Company Social Reponsibility, terkait dengan tanggung jawab dari industri terhadap penduduk sekitar. Program yang dilaksanakan antara lain adalah pemberian beasiswa serta mengatur program Bapak Asuh bagi karyawan yang bersedia tergabung di dalamnya. 10. External Affairs, berkaitan dengan membina hubungan baik dengan berbagai pihak luar pabrik dan lingkungan sekitar. 11. Security, Canteen, Laundry, Office Boy Cleaning Service, bertanggung jawab atas keamanan wilayah pabrik, makan dan minum karyawan, kebersihan pakaian kerja, serta kebersihan seluruh lingkungan pabrik. 12. Licenses, terkait dengan berbagai urusan dokumentasi dan perizinan perusahaan.

C. Departemen Teknik

Departemen TeknikPT. Combiphar dipimpin oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Asisten Manajer Perawatan Mesin Unit Head of Maintenance, Asisten Manajer Utility Unit Head of Utility dan Asisten Manajer EHS Environmental, Healthy, and Safety. Setiap asisten manajer dibantu oleh beberapa orang teknisi. Tugas pokok Departemen Teknik adalah: 1. Melaksanakan perawatan dan perbaikan peralatan produksi, sarana penunjang, bangunan. Universitas Sumatera Utara 2. Menjaga ketersediaan air, listrik, uap, udara terkondisi AC dan udara bertekanan Compressed Air. 3. Melengkapi kebutuhan suku cadang peralatan produksi dan sarana penunjang. 4. Bertanggung jawab dan menjamin agar fasilitas pabrik selalu dalam keadaan siap dan layak dipakai. 5. Melaksanakan program perawatan secara berkala. 6. Menunjang program-program yang terkait dengan CPOB cGMP.

1. Unit Maintenance pemeliharaan

Unit maintenance bertanggung jawab untuk memastikan semua perawatan dan pemeliharaan alat-alat produksi telah dilaksanakan sesuai jadwal. Program maintenance pemeliharaan terdiri dari: 1 Breakdown maintenance, merupakan pemeliharaan yang tidak terjadwal atau tidak terencana, yaitu tindakan yang perbaikan yang dilakukan hanya pada saat permasalahan timbul sebagai akibat kerusakan mesin. 2 Preventive maintenanceplanned maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan rencana yang jelas, dapat berupa rencana perawatan tahunan, bulanan dan mingguan. 3 Autonomous maintenance, merupakan pemeliharaan mesin yang dilakukan mandiri oleh operator mesin produksi. Operator produksi dilibatkan dalam kegiatan pemeliharaan sederhana seperti pengecekan harian, pelumasan, pengukuran dan pembersihan. Dengan demikian, gejala kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan dapat dicegah secara total. 4 Improvement maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dengan melakukan tindakan modifikasi dan pengembangan alatmesin dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja alat.

2. Unit Utility Keperluan

Unit Utility bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keperluan pabrik air, listrik, boiler, uap, udara bertekanan, udara terkondisi terpenuhi dengan baik. Utility yang menjadi tanggung jawab bagian teknik dibagi menjadi dua yaitu: Universitas Sumatera Utara i. Utility yang sangat berdampak pada kualitas: a Air Handling System Sistem Tata Udara Sistem pengaturan udara di setiap ruangan produksi menggunakan Air Handling Unit AHU atau Heating, Ventilating Air Conditioning HVAC. Kelembaban dan kebersihan udara juga dikendalikan dengan alat bantu tambahan yaitu dehumidifier dan airfilter. b Water System sistem air Sumber air berasal dari sumur artesis. Sebelum digunakan untuk produksi, air dari sumur artesis ini diolah dengan multimedia filter, carbon filter, klorinasi, resin penukar ion, UV desinfektan dan sistem reverse osmosis sehingga dihasilkan RO reverseosmosis water. c Compressed Air System sistem udara bertekanan Udara bertekanan ini dihasilkan dari kompresor. Jumlah kompresor yang dimiliki adalah dua buah. Kompresor ini digunakan untuk mengerakan mesin, membersihkan alat dan kemasan primer produk. ii. Utility yang tidak berdampak pada kualitas a Boiler Boiler menghasilkan uap yang dibutuhkan oleh proses produksi sebagai media pemanas dalam proses pemanasan maupun pengeringan, atau pembersihan peralatan produksi dengan memasang filter uap sebelum digunakan. b Listrik Sumber utama listrik PT. Combiphar adalah berasal dari PLN. Namun sebagai cadangan, PT. Combiphar juga memiliki Generator Set genset untuk mengantisipasi apabila suatu saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

3. Unit Safety, Healthy, and Enviromental EHS

Unit EHS bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan di pabrik sudah dilakukan sesuai dengan EHS, dan semua saran dan prasarana untuk program EHS sudah tersedia. Program EHS Meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL dan Program Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi para karyawan P2K3. EHS Engineer berperan sebagai Koordinator P2K3. 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Universitas Sumatera Utara Penanganan air limbah oleh bagian teknik menggunakan sistem pengolahan secara fisika dan mikrobiologi dengan menggunakan bakteri aerob. Air limbah diolah secara fisik dan biologi secara berurutan. Proses biologi dilakukan secara aerob dengan suatu sistem kontak stabilisasi menggunakan mikroorganisme yang mampu untuk mendegradasi air limbah industri farmasi. Tahapan pengolahan air limbah yang dilakukan : presedimentasi, ekualisasi, stabilisasi, aerasi, clarifier, carbon filter, kolam ikan. 2. Program pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja Program pelatihan K3 yang dilakukan oleh PT. Combiphar antara lain program Loss Prevention-Emergency Response , program Colleague Safety, program Occupational Health , dan program Occupational Medicine. Penjelasan mengenai masing-masing program sebagai berikut: a Program Loss Prevention-Emergency Response merupakan tindakan pencegahan terhadap kehilangan yang bertujuan untuk menyelamatkan karyawan, propertimateri dan pencegahan ulang. Program ini dititikberatkan pada pemadaman kebakaran. Pelatihan pemadaman kebakaran dilakukan setiap satu tahun sekali dengan menggunakan alat pemadam kebakaran dan pelatihan kondisi darurat. b Program Colleague Safety merupakan program yang berhubungan dengan proses produksi yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan karyawan pada saat bekerja, seperti setiap alat harus dilengkapi alat pengaman, karyawan harus menggunakan alat pelindung diri masker, helm, dan lain- lain. c Program Occupational Medicine adalah program pengobatan pekerja seperti P3K, eyewash and safety showers, evaluasi medis, dan lain-lain.

D. Departemen Cost Accounting

Departemen ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab kepada Deputy Plant Director dan bertugas dalam pengelolaan keuangan dan akuntansi di divisi pabrik termasuk diantaranya adalah pembelian bahan baku dari supplier dan pemasukan dari distributor. Urusan pengeluaran biaya untuk gaji karyawan, pembelian bahan baku dan bahan kemas dari supplier di luar Bandung, biaya pengadaan peralatan dan Universitas Sumatera Utara bangunan, biaya pemasukan dari APL di luar Bandung dikelola oleh bagian keuangan di kantor pusat Jakarta.

E. Departemen Supply Chain Management