Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Analisis Data

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian dipilih secara purposive yaitu Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, dengan alasan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi pelatihan pembuatan pupuk bokashi dan kebutuhan petani terhadap pupuk bokashi paling besar namun besarnya penggunaan petani terhadap pupuk bokashi tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut. 3.2. Metoda Pengambilan Sampel Populasi di dalam penelitian ini adalah petani cabai yang ada di Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya. Untuk penentuan sampel penelitian, dilakukan dengan metode pengambilan contoh acak kelompok dengan mengelompokkan populasi menjadi 2 kelompok berdasarkan petani cabai peserta pelatihan dan non pelatihan pembuatan bokashi pupuk bokashi. Sampel yang diambil sebanyak 25 dari total jumlah populasi 87 KK yaitu sebanyak 22 KK, dengan jumlah petani peserta pelatihan sebanyak 11 KK dan petani nonpeserta pelatihan sebanyak 11 KK. Jumlah kedua kelompok sampel diambil sama dengan alasan karena melihat perbedaan kedua kelompok sampel dalam penggunaan jumlah pupuk bokashi. Distribusi populasi dan sampel penelitian di Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya dapat dilihat pada Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Jumlah Petani Sampel Penelitian Berdasarkan Petani Cabai Peserta Pelatihan dan Non Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi di Desa Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun Tahun 2007 No Kelompok Petani Populasi KK Sampel KK 1 Petani Peserta 34 11 2 Petani Non Peserta 53 11 Total 87 22 Sumber: PPL Kecamatan Raya Tahun 2007 3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar kuisoner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas Pertanian Simalungun, Kantor Kecamatan Raya dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 dianalisis dengan menggunakan analisis Skala Likert, sebab hal yang dianalisis adalah sikap petani terhadap teknologi pembuatan pupuk bokashi di daerah penelitian, maka digunakan item positif dan item negatif yaitu: Tabel 4. Skala Likert Skala Likert Item Positif Item Negatif Sangat tidak setuju STS 4 Tidak setuju TS 1 3 Ragu-ragu R 2 2 Setuju S 3 1 Sangat setuju SS 4 Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur sikap digunakan skala pengukuran sikap likert dengan rumus: Skor standart yang digunakan adalah skor T yaitu: T = 50 + 10        S X X Keterangan: T = Skor standa X = Skor responden X = Rata-rata skor kelompok S = Deviasi standart kelompok Kreteria uji apabila T 50 = sikap positif Azwar, 1997. Sedangkan untuk menguji hipotesis 2a dan b dengan menggunakan analisis deskriptif. Tabel 5. Skor Tingkat Adopsi Komponen Teknologi Pembuatan Pupuk Bokashi Berdasarkan Literatur N0 Komponen Teknologi Indikator Bobot 1 Pelatihan a. Mengikuti pelatihan pembuatan bokashi dan melaksanakan pembuatan bokashi. b. Mengikuti pelatihan pembuatan bokashi tapi tidak melaksanakan pembuatan bokashi. c. Tidak mengikuti pelatihan pembuatan bokashi tapi melaksanakan pembuatan bokashi d. Tidak mengikuti pelatihan pembuatan bokashi dan tidak melaksanakan pembuatan bokashi 3 2 1 2 Prinsip Pembuatan Bokashi a. Mengetahui prinsip pembuatan bokashi sesuai anjuran dan melaksanakan pembuatan bokashi b. Mengetahui prinsip pembuatan bokashi sesuai anjuran tapi tidak melaksanakan pembuatan bokashi c. Tidak mengetahui prinsip pembuatan bokashi sesuai anjuran tapi melaksanakan pembuatan bokashi d. Tidak mengetahui prinsip pembuatan bokashi sesuai anjuran dan tidak melaksanakan pembuatan bokashi 3 2 1 3 Teknik Pembuatan Bokashi a. Mengetahui teknik pembuatan bokashi sesuai anjuran dan melakukan pembuatan bokashi b. Mengetahui teknik pembuatan bokashi sesuai anjuran tapi tidak melakukan pembuatan bokashi c. Tidak mengetahui teknik pembuatan bokashi 3 2 Universitas Sumatera Utara sesuai anjuran tapi melakukan pembuatan bokashi d. Tidak mengetahui teknik pembuatan bokashi sesuai anjuran dan tidak melakukan pembuatan bokashi 1 4 Cara Penggunaan a. Mengetahui cara penggunaan bokashi sesuai anjuran dan melakukan pembuatan bokashi b. Mengetahui cara penggunaan bokashi sesuai anjuran tapi tidak melakukan pembuatan bokashi c. Tidak mengetahui cara penggunaan bokashi sesuai anjuran tapi melakukan pembuatan bokashi. d. Tidak mengetahui cara penggunaan bokashi sesuai anjuran dan tidak melakukan pembuatan bokashi 3 2 1 Sumber : Balai Informasi dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Simalungun Kriteria penilaian untuk skor adalah :  Mengikuti semua anjuran dan melakukan pembuatan pupuk bokashi skor 3  Mengikuti semua anjuran dan tidak melakukan pembuatan bokashi skor 2  Tidak mengikuti semua anjuran dan melakukan pembuatan bokashi skor 1  Tidak mengikuti semua anjuran dan tidak melakukan pembuatan pupuk bokashi 0 Dari tabel dapat dikemukakan bahwa jumlah skor tingkat adopsi teknologi pembuatan pupuk bokashi berdasarkan literatur berada antara 0-12. Tabel 6. Skor Tingkat Adopsi Teknologi Pembuatan Pupuk Bokashi No Kategori Range 1 Tinggi 9 - 12 2 Sedang 5 - 8 3 Rendah 0 - 4 Hipotesis 3 dengan menggunakan analisis statistik dengan uji beda rata- rata atau dengan uji 2 arah petani peserta pelatihan dan petani non peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi. Universitas Sumatera Utara Jika : H : µ 1 = µ 2 atau µ 1 - µ 2 = 0 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 atau µ 1 - µ 2 ≠ 0 Keterangan: µ 1 = Rata-rata variable I petani peserta pelatihan pembuatan bokashi µ 2 = Rata-rata variable I petani non peserta pelatihan pembuatan bokashi Rumus: t h =     2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 S n S n X X          2 1 2 1 2 1 2 n n n n n n    Dengan: 2 1 1 1 2 1 1 1            X X n S i 2 2 2 2 2 2 1 1            X X n S i Kriteria Uji dengan 2 pihak: -tabel- tabel ≤ t h ≤ t- tabel Hipotesis H diterima t h -t- tabel atau t h t- tabel Hipotesis H 1 diterima Dimana: Ho = Tidak terdapat perbedaan penggunaan jumlah pupuk bokashi bagi petani cabai peserta pelatihan dan petani cabai non peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi H 1 = Terdapat perbedaan penggunaan jumlah pupuk bokashi bagi petani cabai peserta pelatihan dan petani cabai non peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi Universitas Sumatera Utara Keterangan:  1 X = Rata-rata mean jumlah penggunaan pupuk petani peserta pelatihan pembuatan bokashi  2 X = Rata-rata mean jumlah penggunaan pupuk petani non peserta pelatihan pembuatan bokashi n 1 = Banyaknya sampel petani peserta pelatihan pembuatan bokashi n 2 = Banyaknya sampel petani non peserta pelatihan pembuatan bokashi S 1 = Standar deviasi petani peserta pelatihan pembuatan bokashi S 2 = Standar deviasi petani non peserta pelatihan pembuatan bokashi X i1 = Nilai individu petani peserta pelatihan pembuatan bokashi X i2 = Nilai individu petani non peserta pelatihan pembuatan bokashi Djarwanto, 1996. Hipotesis 4 dengan menggunakan metode korelasi range sperman dengan alat bantu SPSS: Dengan kriteria sebagai berikut: Sig α 0.05 ............................................................H ditolak Sig α 0.05 ............................................................H diterima Triton, 2006. dan dengan rumus : r s = 1 - N N di n i    3 2 1 6 th = rs 2 1 2 rs N   t α = α ; db n – 2 dimana range r s = -1 ≤ 0 ≥ 1 - r s = koefisien korelasi - di = selisih antara rangking nilai faktor petani dengan sikap - N = jumlah pasangan rangking - db = derajat bebas Dengan kriteria sebagai berikut: t-hitung ≤ tα0,05………. Ho diterima, atau tidak terima H 1 t-hitung t α0,05………. Ho ditolak, atau terima H 1 Universitas Sumatera Utara H : Tidak ada hubungan faktor sosial ekonomi dengan sikap petani terhadap teknologi pembuatan pupuk bokashi H 1: Ada hubungan faktor sosial ekonomi dengan sikap petani terhadap teknologi pembuatan pupuk bokashi Hipotesis 5 dapat menggunakan metode korelasi range sperman dengan alat bantu SPSS : Dengan kriteria sebagai berikut: Sig α 0.05 ............................................................H ditolak Sig α 0.05 ............................................................H diterima Dan dengan rumus: r s = 1 - N N di n i    3 2 1 6 th = rs 2 1 2 rs N   t α = α ; db n – 2 dimana range r s = -1 ≤ 0 ≥ 1 - r s = koefisien korelasi -di= selisih antara rangking nilai faktor petani dengan penggunaan jumlah pupuk bokashi -N = jumlah pasangan rangking -db= derajat bebas Dengan kriteria sebagai berikut: t-hitung ≤ tα0,05………. Ho diterima, atau tidak terima H 1 t-hitung t α0,05………. Ho ditolak, atau terima H 1 H : Tidak ada hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan jumlah penggunaan pupuk bokashi H 1:: Ada hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan jumlah penggunaan pupuk bokashi Siegel, 1997. Universitas Sumatera Utara

3.5. Definisi dan Batasan Operasional