4.2.1. Umur
Umur petani sampel berpengaruh dalam pengelolaan usahataninya. Rata-
rata umur petani peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi adalah 41 tahun dengan rentang umur 26-63 tahun, dan rata-rata umur petani yang tidak mengikuti
pelatihan pembuatan bokashi 44 tahun dengan rentang umur 33-65 tahun.
4.2.2. Lama Bertani
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usahatani adalah lama bertani. Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa rata-rata lama
bertani petani sampel yang memakai bokashi dalam usahatani cabai adalah 6 tahun dengan rentang 2-15 tahun. Sedangkan petani peserta pelatihan pembuatan
pupuk bokashi adalah 4,6 tahun, dan petani yang tidak mengikuti pelatihan pembuatan bokashi 6,5 tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa lama bertani
petani sampel yang memakai bokashi dalam usaha taninya berbeda antara petani peserta dan petani non peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi.
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola usahatani. Pendidikan formal juga sangat erat kaitannya dengan kemampuan
petani dalam hal menerima dan menyerap teknologi dan informasi untuk mengoptimalkan usahataninya. Dari Tabel 10 diketahui bahwa rentang tingkat
pendidikan formal antara petani yang petani peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi adalah 13-14 tahun dan petani yang tidak mengikuti pelatihan pembuatan
Universitas Sumatera Utara
bokashi 11-12 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa dari kedua jenis sampel memiliki rentang tingkat pendidikan yang berbeda pada rata-rata pendidikannya.
4.2.4. Tingkat Kosmopolitan
Petani yang memiliki kemauan untuk mengetahui informasi dari surat kabar, majalah, siaran radio, TV dan buku-buku pertanian, akan lebih mudah
dalam menerapkan informasi baru. Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kosmopolitan petani peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi adalah 33
dengan rentang 18-47 dan rata-rata tingkat kosmopolitan petani yang tidak mengikuti pelatihan pembuatan bokashi 26 dengan rentang 17-44. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat kosmopolitan petani sampel yang peserta pelatihan lebih tinggi dibandingkan dengan petani sampel yang tidak peserta pelatihan pembuatan
bokashi.
4.2.5. Luas Lahan