Sedangkan petani sampel yang tingkat kosmopolitannya tinggi terdapat 2 9,09 yang bersikap positif.
Untuk melihat erat tidaknya hubungan tingkat kosmopolitan dengan sikapnya terhadap teknologi pembuatan bokashi maka dianalisis dengan
menggunakan Korelasi Rank Spearman. Dari hasil analisis diperoleh rs = 0.549 dan t
hitung
= 2,937 serta t
tabel
= 1,725. Data ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
. Hal ini berarti H
1
diterima dan H ditolak, artinya ada hubungan tingkat
kosmopolitan dengan sikap petani terhadap teknologi pembuatan bokashi. Hal ini menunjukkan bahwa kemauan petani untuk mengetahui informasi
dari berbagai media surat kabar, majalah, radio, TV dan seringnya melakukan perjalanan keluar daerah baik dalam hubungannya dengan pengelolaan usahatani
ataupun tidak akan sangat mempengaruhi petani dalam menerapkan teknologi baru.
5.4.5. Hubungan Luas Lahan Petani Cabai Merah Dengan Sikapnya Terhadap Teknologi Pembuatan Bokashi
Seperti yang kita ketahui bersama luas lahan yang digunakan petani mempunyai hubungan dengan sikap petani terhadap teknologi pembuatan pupuk
bokashi, demikian halnya pada daerah penelitian. Untuk lebih jelas mengetahui hubungan luas lahan petani cabai dengan sikap
petani terhadap teknologi pembuatan pupuk bokashi, dapat dilihat pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17. Hubungan Luas Lahan Petani Cabai dengan Sikapnya Terhadap Teknologi Pembuatan Bokashi
No Luas Lahan
Sikap Petani Cabai Total
Positif Negatif
1 0,5 Ha
12 54,54 9 40,91
21 95,45
Universitas Sumatera Utara
2 ≥ 0,5 Ha
1 4,55 1 4,55
Jumlah 13 59,09
9 40,91 22
100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2d Berdasarkan Tabel 17. menunjukkan bahwa pada kelompok luas lahan,
5Ha, terdapat12 54,54 orang bersikap positif dan terdapat9 40,91 orang yang bersikap negatif. Pada kelompok luas lahan
≥ 0,5 Ha, hanya terdapat 1 4,55 yang bersikap positif.
Untuk melihat erat tidaknya hubungan luas lahan dengan sikapnya terhadap teknologi pembuatan bokashi maka dianalisis dengan menggunakan Korelasi
Rank Spearman. Dari hasil analisis diperoleh rs =0,121 dan t
hitung
= 0,545 serta t
tabel
= 1,725. Data ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
. Hal ini berarti H diterima
dan H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan luas lahan dengan sikap petani
terhadap teknologi pembuatan bokashi. Maka Hipotesis 4 yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara luas lahan dengan sikap petani terhadap teknologi pembuatan pupuk bokashi adalah ditolak.
Dari Tabel 17. menunjukkan bahwa petani sampel lebih dominan memiliki luas lahan 0,5 Ha dengan rata-rata luas lahan 0,23 Ha Lampiran 1. Sehingga
petani lebih lambat menerima inovasi baru dibandingkan petani yamg memiliki luas lahan yang lebih luas
≥ 0,5Ha. Sama halnya dengan pernyataan Ginting.M,2002 yang menyatakan ”Petani yang memiliki lahan luas lebih
mudah untuk menerima inovasi baru karena keefisienan penggunaan sarana produksi”. Selain itu hal ini juga disebabkan karena dengan menanam berbagai
macam tanaman dalam satu areal, konsekuensinya adalah produktivitas masing- masing tanaman tidak akan maksimal tentunya.
Universitas Sumatera Utara
5.4.6. Hubungan Jumlah Tanggungan Petani Cabai Merah Dengan