2.7. Mobile Ad Hoc Network MANET
Mobile Ad Hoc Network MANET adalah sebuah jaringan yang terdiri dari gabungan perangkat-perangkat bergerak mobile yang dibangun tanpa infrastruktur, sehingga
membentuk jaringan yang bersifat sementara. Tiap node pada MANET memiliki antarmuka nirkabel dan saling berkomunikasi melalui gelombang radio. Beberapa
contoh node ad hoc yaitu notebook, netbook, Personal Digital Assistants PDA, smartphone, dimana node-node tersebut saling berkomunikasi secara langsung satu
sama lain.
MANET memiliki kesamaan dengan Wireless Mesh Network WMN, yaitu menggunakan konsep komunikasi yang sama antar node-nya, namun menitik beratkan
pada aspek yang berbeda. MANET memiliki latar belakang akademis dan memusatkan pada perangkat pengguna, mobilitas, dan kemampuan ad hoc. Sedangkan
WMN memiliki latar belakang bisnis dan memusatkan pada perangkat statis biasanya infrastruktur, kehandalan, dan kapasitas jaringan.
MANET adalah suatu jenis jaringan dimana setiap node tidak hanya mengirim atau menerima data saja, tetapi juga berfungsi sebagai relay untuk node lainnya.
Dengan kata lain, setiap node bekerja sama untuk membangun dan mengirimkan data di jaringan [15].
MANET juga bisa terjadi dengan 2 kemungkinan, yang pertama adalah full connected dan yang kedua adalah partial connected. Full connected adalah dimana
semua node pada MANET saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada kemungkinan ini koneksi yang terjadi pada sebuah node bisa dihitung dengan rumus
n-1, dimana n adalah jumlah seluruh node. Contoh full connected bisa dilihat pada gambar 2.8 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 MANET Full Connected
Sedangkan pada partial connected adalah dimana seluruh atau beberapa node pada MANET tidak terhubung ke seluruh node lainnya secara langsung, namun hanya
beberapa node saja. Gambar 2.9 berikut ini memperlihatkan partial connected.
Gambar 2.9 MANET Partial Connected
MANET adalah suatu sistem terdistribusi yang terdiri atas node-node wireless mobile maupun statis yang dapat membentuk dan merawat jaringan antar node itu
sendiri tanpa adanya sokongan base station atau pengendali terpusat. Node-node wireless itu membentuk suatu topologi Ad Hoc yang memungkinkan komunikasi antar
node tanpa adanya infrastruktur telekomunikasi [6].
Universitas Sumatera Utara
Perancangan sebuah MANET dapat dirancang menggunakan teknik flooding atau menggunakan teknik routing. Jika menggunakan teknik routing, message akan
dikirim melalui sebuah jalur dengan cara “loncat” dari satu node ke node lainnya sampai tujuan tercapai. Untuk menjamin keberadaan routepath, maka sebuah
mekanisme routing harus memungkinkan untuk membuat terjadinya sambungan terus menerus dan mengkonfigurasi ulang secara otomatis jika ada jalur yang rusak atau
terblokir dengan menggunakan algoritma self-healing atau memperbaiki diri sendiri. Jadi, MANET harus dapat menyelesaikan masalah yang terjadi karena mobilitas dari
node [15].
2.8. Routing