Analisis Data Analisis Perbandingan Protokol Better Approach To Mobile Ad Hoc Network (BATMAN) Dengan Protokol Babel Untuk Layanan Voice Over Internet Protocol (VOIP) Pada Mobile Ad Hoc Network (MANET)

echo Menghapus IP Address ip addr del IPADD24 dev IFACE echo Stop MANET selesai fi

4.2. Analisis Data

Berikut ini adalah data yang berhasil didapatkan dari beberapa skenario dan model yang sudah penulis lakukan.

4.2.1. Verifikasi Topologi

Setelah dilakukan implementasi dari protokol routing B.A.T.M.A.N-adv dan Babel, didapatkan visualisasi topologi yang berhasil di-generate oleh tools pendukungn masing-masing protokol routing. Berikut ini adalah gambar 4.1 dan 4.2 yang merupakan hasil visualisasi protokol routing B.A.T.M.A.N-adv yang dihasilkan pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Visualisasi Topologi Full Connected B.A.T.M.A.N-adv Pada gambar 4.1 diatas diperlihatkan bahwa node dengan MAC Address 00:21:5d:f3:36:40 adalah node yang bertindak sebagai server VoIP sedangkan node- node lainnya adalah node yang bertindak sebagai klien. Untuk MAC Address yang ada di belakang setiap node adalah interface virtual yang dihasilkan oleh batctl. Contohnya interface virtual dari node server adalah 5e:6f:f6:78:2e:cb. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Visualisasi Topologi Partial Connected B.A.T.M.A.N-adv Pada gambar 4.2 diperlihatkan perbedaan yang terjadi pada MAC Address interface virtual yang dihasilkan oleh batctl pada setiap node untuk setiap aktifasi. Contohnya untuk node server yang memiliki MAC Address interface fisik yaitu 00:21:5d:f3:36:40. Pada skenario full connected, MAC Address interface virtual yang dihasilkan adalah 5e:6f:f6:78:2e:cb, sedangkan pada aktifasi berikutnya yang terjadi pada partial connected MAC Address interface virtual yang dihasilkan adalah 6a:9f:55:40:6b:ba, begitu juga untuk node klien lainnya. Universitas Sumatera Utara Sedangkan hasil visualisasi protokol routing Babel yang dihasilkan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4 berikut ini. Gambar 4.3 Visualisasi Topologi Full Connected Babel Gambar 4.4 Visualisasi Topologi Partial Connected Babel Hasil visualisasi pada gambar 4.3 dan 4.4 untuk routing protocol Babel di atas diambil pada node server. Jadi, untuk node yang berwarna merah muda dengan legend Me adalah node server, sedangkan node dengan legend Neighbours adalah node-node klien yang terhubung langsung dengan node server, dan node dengan legend Others adalah node klien yang tidak terhubung langsung dengan node server. Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4 memperlihatkan bahwa semuda node yang terpasang protokol routing B.A.T.M.A.N-adv dan Babel sudah bisa berkomunikasi dengan node lainnya dengan skenario yang diinginkan. Pada gambar 4.1 terlihat bahwa skenario full connected sudah terjadi menggunakan protokol routing B.A.T.M.A.N-adv, dimana satu node sudah terhubung ke semua node lainnya secara langsung, begitu juga dengan gambar 4.3 yang menggunakan protokol routing Babel. Sedangkan pada gambar 4.2 diperlihatkan bahwa skenario partial connected juga sudah terjadi yang dihasilkan oleh protokol routing B.A.T.M.A.N-adv, dimana tidak semua node terhubung secara langsung ke semua node lainnya, namun harus melalui node tertentu yang dianggap sebagai tetangga dengan kualitas link terbaik. Hal yang sama juga terjadi pada skenario partial connected yang menggunakan protokol routing Babel yang diperlihatkan pada gambar 4.4. Waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing protokol routing untuk mencapai status konvergen tidak sama, dimana Babel memakan waktu yang lebih lama dari B.A.T.M.A.N-adv. Hal ini penulis amati dari masing-masing skenario yang penulis lakukan. B.A.T.M.A.N-adv dapat mencapai status konvergensi kurang dari 1 menit untuk 10 node, sedangkan Babel lebih dari 1 menit. Untuk protokol routing Babel dengan skenario full connected, jika sudah mencapai status konvergen, maka hasil visualisasi topologi tidak akan lagi terlihat garis putus-putus. Hal ini menandakan bahwa rute terbaik menuju sebuah node sudah ditetapkan. Visualisasi topologi untuk skenario full connected yang sudah mencapai status konvergen bisa dilihat pada gambar 4.5 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Visualisasi Topologi Full Connected Babel Berstatus Konvergen Pada skenario partial connected protokol routing Babel, penulis mengamati bentuk topologinya selalu berubah-ubah dan sangat lama untuk mencapai status konvergen. Namun, walaupun butuh waktu yang lama, pengiriman paket tetap bisa dilakukan. Berbeda dengan protokol routing B.A.T.M.A.N-adv yang memiliki bentuk topologi yang stabil baik di skenario full connected, maupun skenario partial connected.

4.2.2. Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth

Berikut ini adalah data-data yang berhasil diambil dalam pengujian penggunaan bandwidth pada skenario full connected untuk protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel. Untuk data hasil keseluruhan percobaan penggunaan bandwidth skenario full connected dapat dilihat pada lampiran 1 untuk B.A.T.M.A.N-adv dan lampiran 3 untuk Babel. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Pengujian Bandwidth Node Server Skenario Full Connected Sesi Download KBps Upload KBps B.A.T.M.A.N-adv Babel B.A.T.M.A.N-adv Babel 0,66 0,20 0,10 0,01 1 0,64 0,19 0,08 0,01 2 0,67 0,19 0,09 0,01 Gambar 4.6 Grafik Penggunaan Bandwidth Server Skenario Full Connected Berdasarkan hasil pengujian penggunaan bandwidth untuk layanan VoIP yang terjadi pada node server yang tertera pada tabel 4.2 dan gambar 4.6, terlihat bahwa protokol routing Babel menggunakan lebih sedikit bandwidth dari pada protokol routing B.A.T.M.A.N-adv. Selisih bandwidth yang terjadi antara B.A.T.M.A.N-adv dan Babel dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Selisih Bandiwdth BATMAN-adv dan Babel Full Connected Sesi Download KBps Upload KBps 0,46 0,09 1 0,45 0,07 2 0,47 0,08 Universitas Sumatera Utara Data perbedaan selisih penggunaan bandwidth pada tabel 4.3 menandakan bahwa konsep dari Ad-Hoc sudah bekerja, karena untuk menghubungi node tujuan dilakukan secara langsung, dimana server hanya digunakan untuk melakukan otentikasi terhadap akun VoIP yang hanya dilakukan pada awal pemanggilan. Sedangkan untuk pengujian penggunaan bandwidth pada skenario partial connected dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.7 berikut ini. Untuk data keseluruhan penggunaan bandwidth skenario partial connected dapat dilihat pada lampiran 2 untuk B.A.T.M.A.N-adv dan lampiran 4 untuk Babel. Tabel 4.4 Pengujian Bandwidth Node Server Skenario Partial Connected Sesi Download Kbps Upload Kbps B.A.T.M.A.N-adv Babel B.A.T.M.A.N-adv Babel 11,33 2,19 5,61 1,38 1 328,69 272,59 360,24 305,84 2 547,89 462,12 606,10 486,60 Gambar 4.7 Grafik Penggunaan Bandwidth Server Skenario Partial Connected Dari tabel 4.4 dan gambar 4.7 dapat dilihat bahwa pengujian partial connected memiliki 1 hal sama dengan full connected, yaitu protokol routing Babel menggunakan bandwidth yang lebih sedikit dibanding B.A.T.M.A.N-adv. Perbedaan yang terjadi pada skenario partial connected ini adalah penggunaan bandwidth upload Universitas Sumatera Utara pada 1 sesi dan 2 sesi lebih besar dari pada penggunaan bandwidth download, sedangkan jika dilihat pada 0 sesi, dimana pada sesi ini tidak terdapat panggilan, penggunaan bandwidth download lebih besar dari penggunaan bandwidth upload. Hal ini memperlihatkan bahwa konsep dari MANET yang menganut sistem multi hop sudah berjalan, dimana node server yang sengaja diletakkan diantara node lain, membuatnya menjadi node lompatan bagi node lain, yang memungkinkan nilai upload pada node server lebih besar dari download. Selain itu, didapati pula fakta bahwa banyaknya sesi berbanding lurus dengan penggunaan bandwidth, dimana semakin banyak sesi atau panggilan yang dilakukan, semakin besar pula bandwidth yang digunakan. Adapun selisih bandwidth yang terjadi antara B.A.T.M.A.N-adv dan Babel dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Selisih Bandiwdth BATMAN-adv dan Babel Skenario Partial Connected Sesi Download KBps Upload KBps 9,14 4,22 1 56,10 54,40 2 85,77 119,51

4.2.3. Hasil Pengujian Delay

Berikut ini adalah data-data yang berhasil diambil dalam pengujian kualitas VoIP untuk parameter delay pada skenario full connected untuk protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 5. Tabel 4.6 Pengujian Delay Skenario Full Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv ms Babel ms 1 54 21 2 35 3 13,6 89 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Delay Skenario Full Connected Pada tabel 4.6 dan gambar 4.8 di atas diperlihatkan data hasil pengujian delay pada skenario full connected. Dapat dilihat bahwa BATMAN-adv memiliki nilai delay yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan Babel. Walaupun pada pengujian pada 1 sesi BATMAN-adv lebih besar sekitar 33 ms, namun untuk pengujian 2 sesi dan 3 sesi BATMAN-adv memiliki nilai yang lebih kecil dengan selisih 35 ms untuk 2 sesi komunikasi dan 75,4 ms untuk 3 sesi komunikasi. Sedangkan untuk pengujian delay dengan skenario partial connected dapat dilihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.9 berikut ini. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 6. Tabel 4.7 Pengujian Delay Skenario Partial Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv ms Babel ms 1 3.079 813,6 2 5.563,6 10.400,2 3 10.977,6 10.669,6 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Delay Skenario Partial Connected Pada tabel 4.7 dan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa perbedaan nilai delay dari layanan VoIP yang terjadi pada partial connected jauh lebih besar dari delay pada skenario full connected. Pada gambar 4.9 terlihat juga bahwa terbedaan nilai delay antara protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel tidak stabil, dimana pada 1 sesi protokol Babel memiliki nilai yang lebih kecil dari B.A.T.M.A.N-adv dengan selisih 2.265,4 ms, sedangkan pada 2 sesi, protokol routing B.A.T.M.A.N-adv lebih kecil dengan selisih 4.836,6 ms dan pada 3 sesi nilai delay protokol Babel kembali lebih kecil dari B.A.T.M.A.N-adv dengan selisih yang tidak terlalu besar, yaitu 308 ms. Namun, yang jelas terlihat adalah nilai delay dari protokol routing B.A.T.M.A.N-adv dan Babel terus naik dari sesi 1 sampai sesi 3.

4.2.4. Hasil Pengujian Jitter

Berikut ini adalah data-data yang berhasil diambil dalam pengujian kualitas VoIP untuk parameter jitter pada skenario full connected untuk protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Pengujian Jitter Skenario Full Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv ms Babel ms 1 3,6 2,2 2 1,0 2,8 3 2,5 4,8 Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Jitter Skenario Full Connected Dari data yang terpapar pada tabel 4.8 dan gambar 4.10 terlihat bahwa nilai jitter yang terjadi pada skenario full connected memiliki pola yang sama dengan nilai delay pada full connected, yaitu pada 1 sesi, protokol Babel memiliki nilai yang lebih kecil dari pada B.A.T.M.A.N-adv dengan selisih 1,4 ms, sedangkan untuk 2 sesi dan 3 sesi B.A.T.M.A.N-adv memiliki nilai yang lebih kecil, dimana pada 2 sesi B.A.T.M.A.N-adv memiliki jitter sekitar 1,8 ms lebih kecil dan pada 3 sesi B.A.T.M.A.N-adv lebih kecil sekitar 2,17 ms. Sedangkan untuk pengujian jitter pada skenario partial connected dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.11 berikut ini. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Pengujian Jitter Skenario Partial Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv ms Babel ms 1 14,3 11,9 2 32,3 21,2 3 47,5 38,13 Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Jitter Skenario Partial Connected Pada pengujian jitter dengan skenario partial connected yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.11 terlihat bahwa hal yang terjadi pada pengujian delay skenario partial connected juga terjadi pada pengujian jitter skenario partial connected, yaitu nilai jitter berbanding lurus dengan banyaknya sesi komunikasi yang terjadi, baik untuk protokol B.A.T.M.A.N-adv maupun Babel. Dapat dilihat juga bahwa pada pengujian parameter jitter ini secara stabil Babel unggul dari B.A.T.M.A.N-adv pada semua sesi. Pada 1 sesi Babel memiliki nilai jitter lebih kecil dari B.A.T.M.A.N-adv sekitar 2,4 ms, pada 2 sesi Babel lebih kecil 11,1 ms, dan pada 3 sesi Babel lebih kecil sekitar 9,4 ms. Universitas Sumatera Utara

4.2.5. Hasil Pengujian Packet Loss

Berikut ini adalah data-data yang berhasil diambil dalam pengujian kualitas VoIP untuk parameter packet loss pada skenario full connected untuk protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 5. Tabel 4.10 Pengujian Packet Loss Skenario Full Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv Babel 1 19,87 9,904 2 9,904 3 9,94 29,78 Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Packet Loss Skenario Full Connected Terlihat pada tabel 4.10 dan gambar 4.12 bahwa pola yang terjadi pada pengujian delay dan jitter untuk skenario full connected juga terjadi pada pengujian packet loss skenario full connected, yaitu pada 1 sesi, Babel memiliki nilai packet loss yang lebih kecil, namun pada 2 sesi dan 3 sesi, B.A.T.M.A.N-adv memiliki nilai yang lebih kecil. Selisih yang terjadi pada sesi 1 sekitar 9,97, pada 2 sesi sekitar 9,90, dan pada 3 sesi sekitar 19,84. Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk pengujian packet loss pada skenario partial connected dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.13 berikut ini. Untuk data hasil keseluruhan percobaan dapat dilihat pada lampiran 6. Tabel 4.11 Pengujian Packet Loss Skenario Partial Connected Sesi B.A.T.M.A.N-adv Babel 1 4,042 0,29 2 19,348 14,328 3 37,564 35,388 Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Packet Loss Skenario Partial Connected Dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.13 diatas bahwa pada skenario partial connected, Babel memiliki nilai delay yang lebih kecil dari pada B.A.T.M.A.N-adv, dimana perbedaan yang terjadi juga relatif stabil. Selisih yang terjadi pada 1 sesi sekitar 3,75, pada 2 sesi sekitar 5,02, dan sekitar 2,18 pada 3 sesi. Universitas Sumatera Utara

4.2.6. Hasil Pengujian Mean Opinion Score MOS

Berikut ini adalah hasil pengujian dari protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel dengan skenario partial connected menggunakan metode yang sudah ditentukan sebelumnya. Tabel 4.12 Hasil Pengujian MOS Skenario Partial Connected Pengguna ke Nilai Yang Diberikan B.A.T.M.A.N-adv Babel 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 6 4 3 7 3 3 8 4 4 9 4 4 10 3 3 Rata-rata 3,5 3,6 Pada tabel 4.12 di atas terlihat bahwa perbedaan yang terjadi antara protokol BATMAN-adv dan Babel untuk parameter MOS ini sangat tipis, yaitu hanya 0,1, dimana Babel adalah yang lebih unggul. Perbedaan yang terjadi ini disebabkan parameter MOS bersifat subjektif yang berhubungan dengan berbedanya standar bagi setiap orang dalam menilai kualitas VoIP. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab 5 ini akan disimpulkan, mana protokol yang terbaik dari 2 protokol, yaitu B.A.T.M.A.N-adv dan Babel yang suda diuji. Pada bab ini juga disajikan saran-saran yang bermanfaat sebagai masukan bagi pengembangan MANET yang lebih baik terutama untuk layanan VoIP.

5.1. Kesimpulan