e. Mean Opinion Score MOS
Metode ini merupakan metode yang digunakan untk menentukan kualitas suara dalam jaringan
IP yang berdasarkan standar
International Telecommunication Union ITU yaitu ITU-T P.800. MOS merupakan opini
dari pengguna yang bersifat subjektif, karena standar kualitas suara bagi setiap orang berbeda-beda. Nilai yang diberikan mulai dari 1 sampai 5. Nilai MOS
dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil penilaian sejumlah pengguna terhadap kualitas VoIP yang dihasilkan. Setiap pengguna diminta untuk
menilai kualitas suara menggunakan skema rating sebagai berikut: 1 = Sangat Buruk, 2 = Buruk, 3 = Cukup Baik, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik.
3.6. Mekanisme dan Skenario Pengujian
Setelah sistem dipersiapkan, proses selanjutnya adalah melakukan pengujian. Sebelumnya sudah disebutkan bahwa pengujian akan dilakukan dengan 2 skenario
umum yang berbeda, yaitu pada saat MANET mengalami kondisi full connected dan kondisi partial connected.
Pengujian yang akan penulis lakukan adalah berdasarkan parameter yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu penggunaan bandwidth, delay, jitter, packet loss dan
MOS. Namun, sebelum melakukan pengujian 5 parameter tersebut, penulis juga akan melakukan pengujian verifikasi protokol.
3.6.1. Verifikasi Topologi
Pada pengujian ini masing-masing protokol routing yaitu B.A.T.M.A.N-adv dan Babel akan diuji apakah sudah terkonfigurasi dengan baik termasuk melakukan
verifikasi apakah model konektifitas yang diinginkan yaitu full connected atau partial connected sudah terimplementasi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Pengujian Penggunaan Bandwidth, Delay, Jitter dan Packet Loss
Baik pada MANET full connected maupun partial connected penulis akan melakukan prosedur yang sama:
3.6.2.1. Pengujian Penggunaan Bandwidth
Untuk pengujian penggunaan bandwidth akan dilakukan sebanyak 3 sesi. Pada setiap sesi akan diberikan beban yang berbeda-beda, dimana beban yang dimaksud adalah
berupa panggilan dari satu node ke node lainnya. Lama pengamatan dari setiap sesi adalah 60 detik. Setiap detik bandwidth yang digunakan akan dicatat, dan kemudian
akan dirata-ratakan. Pengujian ini dilakukan bergantian mulai dari B.A.T.M.A.N-adv dengan full connected, Babel full connected, B.A.T.M.A.N-adv partial connected, dan
Babel partial connected. Berikut ini adalah tabel 3.1 yang menunjukkan metode pengujian penggunaan bandwidth.
Tabel 3.1 Metode Pengujian Penggunaan Bandwidth
Nama Protokol
Model Topologi
Sesi Node
Pemberi Beban Durasi
Detik Caller
Called
BATMAN- adv Babel
Full Partial
- -
60 1
3 9
60
2 3
5 9
10 60
Universitas Sumatera Utara
3.6.2.2. Pengujian Delay, Jitter, dan Packet Loss
Untuk pengujian delay, jitter, dan packet loss akan dilakukan dengan banyak sesi yang sama dengan pengujian penggunaan bandwidth, perbedaannya adalah masing-masing
sesi akan dilakukan pengujian sebanyak 5 kali yang masing-masing berdurasi 30 detik.
Pengujian 1 Sesi
Node 3 dan 9 adalah node yang menjadi objek penilaian. Node 3 akan menghubungi node 9 selama 30 detik. Nilai dari delay, jitter, dan packet loss akan
muncul pada perangkat lunak VoIP Monitor setelah komunikasi diputus. Nilai yang muncul kemudian dicatat oleh administrator. Hal yang sama dilakukan sebanyak 5
kali.
Pengujian 2 Sesi
Hal yang sama pada 1 sesi akan dilakukan pada 2 sesi, namun perbedaannya adalah adanya penambahan beban oleh node 5 yang berkomunikasi dengan node 10.
Selama pengujian 2 sesi ini, komunikasi node 5 dan 10 tidak akan pernah diputuskan sampai pengujian ke 5 dari 2 sesi selesai.
Pengujian 3 Sesi
Pada pengujian 3 sesi, tetap dilakukan 5 kali percobaan, namun beban yang diberikan di 2 sesi akan ditambah dengan komunikasi yang terjadi dari node 2 ke node
7, sehingga pada pengujian sesi ini terjadi 3 komunikasi sekaligus.
Metode pengujian delay, jitter, dan packet loss dapat dijelaskan dalam tabel 3.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Metode Pengujian Delay, Jitter, dan Packet Loss
Nama Protokol
Model Topologi
Sesi Peng-
ujian ke
Node Objek Node
Pemberi Beban Durasi
Detik Caller Called Caller
Called
BATMAN -adv
Babel
Full Partial
1 1
3 9
- -
30 2
30 3
30 4
30 5
30
2 1
5 10
30 2
30 3
30 4
30 5
30
3 1
5 2
10 7
30 2
30 3
30 4
30 5
30
3.6.3. Pengujian Mean Opinion Score MOS
Untuk pengujian parameter Mean Opinion Score MOS penulis akan meminta pendapat kepada 10 user untuk menggunakan layanan VoIP yang telah penulis
bangun. Penulis akan mengambil nilai rata-rata dari nilai yang diberikan oleh user untuk mendapatkan nilai akhir untuk parameter MOS ini.
Dalam pengujian MOS ini, penulis akan menggunakan skenario partial connected. Alasan penulis melakukan pengujian MOS ini dengan skenario partial
connected agar pengujian menyerupai kondisi rill, dimana antar pengguna yang berada di ruangan atau tempat yang berbedalah yang biasanya akan menggunakan
media komunikasi untuk berinteraksi.
Pengujian MOS ini akan dilakukan hanya pada 1 sesi komunikasi, dimana pengujian akan dilakukan berurutan untuk 2 orang. Pengguna pertama akan berada
pada node 3 dan pengguna kedua akan berada pada node 9, kemudian kedua pengguna
Universitas Sumatera Utara
akan melakukan komunikasi selama 60 detik dan kemudian memberikan nilai terhadap kualitas VoIP yang mereka rasakan.
Pengujian MOS ini akan dilakukan bergantian antara protokol B.A.T.M.A.N- adv dan Babel. Pertama, akan dilakukan pengujian protokol B.A.T.M.A.N-adv dan
setelah semua pengguna memberikan nilai, dilanjutkan dengan pengujian protokol Babel, dimana hal yang dilakukan pada pengujian protokol B.A.T.M.A.N-adv juga
dilakukan pada pengujian protokol Babel.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab 4 ini penulis memaparkan bagaimana implementasi dari sistem dan juga nilai-nilai dari setiap parameter hasil pengujian kualitas VoIP yang dilakukan pada
MANET yang sudah dibangun menggunakan protokol B.A.T.M.A.N-adv dan Babel dalam 2 skenario, yaitu full connected dan partial connected.
4.1. Implementasi Sistem