Lama Usaha Jumlah Pekerja Prospek Usaha

banyak berpendidikan tamatan SLTP yaitu sebesar 36 dari jumlah responden, dan sebagian kecil tamatan perguruan tinggi yaitu sebesar 7 pengusaha atau sebesar 7 dari jumlah sample pengusaha ayam potong. Secara rinci jumlah responden menurut tingkat pendidikan ditunjukkan pada tabel 6.3 sebagai berikut : Tabel 6.3 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan terakhir Jumlah responden Persentase Sekolah dasar 29 29 Sekolah Menengah Pertama 36 36 Sekolah Menengah Atas 28 28 Sarjana 7 7 Total 100 100 Sumber Data : Data Hasil survei, 2007

d. Lama Usaha

Menurut data primer yang diperoleh dari para pengusaha ayam potong di Kota Jakarta Selatan, lama usaha dari para pengusaha ayam potong paling banyak antara 2 - 5 tahun yaitu sebesar 27 pengusaha atau 27 dari total responden, paling sedikit antara 26- 29 tahun yaitu ada 3 pengusaha atau sebesar 3 , dengan rata-rata lama usaha adalah 11,34 tahun. Secara rinci lama usaha dalam menjalankan usaha ayam potong ditunjukkan pada tabel 6.4. sebagai berikut : Tabel 6.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha Lama Berusaha tahun Jumlah responden Persentase 2 – 5 27 27 6 – 9 15 14 10 – 13 22 22 14 – 17 17 17 18 – 21 12 12 22 – 25 4 4 26 – 29 3 4 Total 100 100 Sumber Data : Data Hasil survei, 2007

e. Jumlah Pekerja

Menurut data primer yang diperoleh dari para pengusaha ayam potong di Kota Jakarta Selatan, 85 pengusaha ayam potong mempekerjakan 0 – 5 karyawan, dengan rata-rata jumlah karyawan adalah 3 orang. Secara rinci karakteristik pengusaha ayam berdasarkan jumlah karyawan dalam menjalankan usaha ayam potong ditunjukkan pada tabel 6.5. sebagai berikut : Tabel 6.5 Karakteristik Sample Berdasarkan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Jumlah responden Persentase 0 - 4 85 85 5 - 9 11 11 10 - 14 2 2 15 - 19 2 2 Total 100 100 Sumber Data : Data Hasil survei, 2007

f. Prospek Usaha

Kebanyakan pengusaha ayam potong mengeluhkan tentang lambatnya penanganan kasus flu burung sehingga banyak dari mereka merasa pendapatannya merosot dengan tajam. Flu burung dianggap telah mengurangi stok ayam sehat dan menurunnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi. Hal tersebut diperparah dengan tingginya harga ayam potong pada saat masyarakat banyak yang takut mengkonsumsi ayam potong akibat flu burung, sehingga para pengusaha sulit menentukan harga jual. Namun ada juga yang merasa bahwa usaha ayam potong ini masih menguntungkan karena mereka merasa kasus flu burung tidak mempengaruhi pendapatan mereka. 6.2 Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.2.1. Pemilihan Model Regresi