Tabel 6.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel r
2
R
2
Keterangan
X1 dengan X2, X3, DM
0,376075 0,990817
Tidak ada multikolinieritas X2 dengan X1, X3,
DM 0,056871
0,990817 Tidak ada multikolinieritas
X3 dengan X1, X2, DM
0,709709 0,990817 Tidak ada multikolinieritas
DM dengan X1, X2, X3
0,623095 0,990817
Tidak ada multikolinieritas Sumber: Data diolah dengan Eviews lampiran
Hasil dari uji klien diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolenieritas dimana seluruh nilai r
2
lebih kecil dibandingkan nilai R
2
.
6.4. Pembahasan Hasil Analisis
Hasil estimasi dan pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan ternyata hasil estimasi pendapatan pengusaha ayam potong tidak terdapat
Multikolinieritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi sehingga hasil dari pengujian tersebut dapat diaplikasikan lebih lanjut.
6.4.1. Jumlah Pesaing X1
Variabel jumlah pesaing X1 secara statistik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha ayam potong sebesar -
0.033245 berarti sesuai dengan hipotesa awal. Artinya setiap adanya penambahan jumlah pesaing 1 persen maka pendapatan pengusaha
ayam potong akan turun sebesar -0.033245 persen. Hal ini menunjukkan bahwa adanya jumlah pesaing akan mengakibatkan
adanya penurunan jumlah pendapatan pengusaha ayam potong di Kota Jakarta Selatan. Hal ini cukup beralasan karena dengan bertambahnya
jumlah pesaing akan mengakibatkan perebutan konsumen yang sama. Hal yang kemudian mungkin terjadi adalah perang harga yang berarti
pengurangan laba bersih. Mungkin perlu ada penetapan harga sehingga sesama pengusaha ayam potong tidak harus saling menjatuhkan dan
laba bersih masih dapat dipertahankan atau malah ditingkatkan.
6.4.2. Biaya Transportasi X
2
Variabel biaya transportasi X secara statistik negatif dan tidak
signifikan dan berbeda dengan hipotesa awal, hal tersebut berarti biaya transportasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
pengusaha ayam potong. Hal tersebut bisa dijelaskan dengan dengan beberapa alasan:
2
1. Sebagian besar biaya transportasi sudah ditanggung oleh
pengusaha di atasnya seperti biaya transportasi penjual yang ditanggung oleh rumah potong.
2. Kenaikan biaya transportasi masih bisa ditutupi dengan menaikkan
harga jual ayam potong. 3.
Kebanyakan pengusaha berupaya mencari ayam potong dari dalam kota sehingga biaya transportasi tidak terlalu tinggi
6.4.3. Jumlah Ayam Terjual X3
Variabel jumlah ayam terjual X3 secara statistik positif signifikan dan sesuai dengan hipotesa awal, hal tersebut menunjukkan
bahwa banyaknya jumlah ayam terjual berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha ayam potong sebesar 0.956544. Artinya setiap
penambahan jumlah ayam yang terjual sebesar 1 persen mengakibatkan kenaikan pendapatan pengusaha ayam potong sebesar
0.956544 persen. Peningkatan pendapatan akan dapat dicapai bila mampu
meningkatkan jumlah ayam yang terjual. Walaupun dalam prakteknya hal tersebut sulit karena penjualan ayam potong sangatlah bergantung
pada demand pasar. Beberapa jalan yang dapat ditempuh adalah memperluas pasar dengan membuka cabang di tempat lain, usaha
meyakinkan konsumen yang sama untuk mengkonsumsi ayam potong lebih banyak atau bila perlu dengan periklanan. Dengan semakin
banyaknya jumlah ayam yang terjual maka pendapatan pengusaha ayam akan meningkat.
6.4.4. Variabel Dummy Flu Burung dm