Flu burung telah mengakibatkan banyak pengusaha daging ayam mulai dari peternak sampai penjual gulung tikar karena masyarakat menjadi
takut untuk mengkonsumsi daging ayam. Menurut data terdapat lebih dari 600 pangkalan ayam, 1200 rumah potong, dan ribuan pedagang daging ayam yang
tersebar di seluruh pasar tradisional di Jakarta terancam gulung tikar karena secara rata – rata, total kebutuhan daging ayam di Jakarta adalah 500 ribu
hingga 600 ribu ekor perhari, setelah kasus flu burung mencuat, permintaan itu menurun 60 Kompas 28 Juli 2005. Penjualan ayam potong di pasar
tradisional Pasar Minggu Jakarta Selatan juga turun 25-50 persen Pada tanggal 1 Oktober 2005 pemerintah menaikkan harga Bahan
Bakar Minyak BBM. Harga bensin jenis premium yang semula Rp 2.400,00 naik menjadi Rp 4.500,00liter dan solar yang sebelumnya Rp 2.100,00 naik
menjadi Rp 4.300,00liter. Secara langsung kenaikan harga BBM tersebut akan menaikkan beban biaya transportasi hingga 100. Kenaikan tersebut
tertuang dalam Peraturan Presiden No. 552005 tentang Kenaikan Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri, tertanggal 30 September 2005.
1.2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu
1. Apakah jumlah pesaing mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam
potong? 2.
Apakah biaya transportasi mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong?
3. Apakah banyaknya jumlah ayam terjual mempengaruhi pendapatan
pengusaha ayam potong? 4.
Apakah flu burung dianggap mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong?
5. Apakah secara bersama-sama jumlah pesaing, biaya transportasi dan
jumlah ayam terjual serta variabek dummy flu burung mempengaruhi pendapatan pengusaha ayam potong?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian :
1. Menganalisis pengaruh jumlah pesaing terhadap pendapatan
pengusaha ayam potong. 2.
Menganalisis pengaruh biaya transportasi terhadap pendapatan pengusaha ayam potong.
3. Menganalisis pengaruh banyaknya jumlah ayam terjual terhadap
pendapatan pengusaha ayam potong. 4.
Menganalisis pengaruh Flu burung terhadap pendapatan pengusaha ayam potong.
5. Menganalisis pengaruh secara bersama-sama jumlah pesaing, biaya
transportasi dan jumlah ayam terjual serta variabek dummy Flu burung terhadap pendapatan pengusaha ayam potong.
1.3.2. Manfaat Penelitian : 1.
Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, selain itu penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi di
lapangan.
2. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang
sejenis. Di samping itu, guna meningkatkan, memperluas dan memantapkan wawasan dan keterampilan yang membentuk mental
mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Bab ini menerangkan mengenai diskripsi wilayah penelitian yang
menguraikan tentang keadaan wilayah Kotamadya Jakarta Selatan.
BAB III KAJIAN PUSTAKA Berisi penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian
ini. BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Dalam bab ini memuat teori – teori yang relevan yang menjadi acuan dalam penulisan dan hipotesa penelitian.
BAB V METODE PENELITIAN Akan dijelaskan tentang metode pengambilan sampel serta definisi
operasional penelitian BAB VI ANALISIS DATA
Berisi tentang analisis data yang diperoleh dalam penelitian serta pengujian – pengujian terhadap hasil estimasi data yang diperoleh
dan pembahasannya. BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi pembahasan, kesimpulan dan saran-saran dari hasil analisis data pada bab-bab
sebelumnya.
BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
2.1. Geografis
Kota Jakarta Selatan merupakan salah satu dari 5 kota yang terdapat di Propinsi DKI Jakarta. Kota ini mempunyai luas daerah
seluruhnya 145,73 km 22,41 dari Luas DKI Jakarta yang berada pada posisi 06 15 40.8 Lintang Selatan dan 106 45 0.00 Bujur barat. Kota
Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 kecamatan yaitu Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa,
Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, dan Setiabudi. Secara administratif batas – batas wilayah dari Kota Jakarta Selartan adalah sebagai berikut :
2
- Sebelah Utara :
Banjir kanal, Jalan Sudirman, Kecamatan Tanah Abang, Jalan Kebayoran Lama dan Kebon Jeruk
Kota Jakarta Barat - Sebelah Timur
: Kali Ciliwung Kota Jakarta Timur
- Sebelah Selatan :
Kotamadya Depok -
Sebelah Barat
: Kecamatan Ciputat dan Cileduk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat
2.2. Keadaan Alam
Kotamadya Jakarta Selatan terletak pada ketinggian 26,2 m di atas permukaan laut, bercirikan daerah yang beriklim khas tropis dengan
tempratur udara sekitar 27,5 celcius dan kelembaban udara rata-rata 80
o