Tingkat Kesukaran Efektivitas Distractor

Tabel 1. Klasifikasi Daya Beda Nilai Daya Beda Keterangan Kurang dari 0,20 Tidak Baik 0,20 – 0,30 Cukup Baik Lebih dari 0,30 Baik Ali Muhson, 2015: 10

e. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang atau sukar. Suatu butir soal dikatakan mudah sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar dan dikatakan sukar jika sebagian besar siswa tidak bisa menjawab dengan benar. Pada prinsipnya skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal itu. Secara umum menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya 1 proporsi menjawab benar, 2 skala kesukaran linier, 3 indeks davis, 4 skala bivariat Sumarna Surapranata, 2008: 12. Tingkat kesukaran tes bentuk objektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap item yang bersangkutan JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar seluruh siswa peserta tes Suharsimi Arikunto, 2013: 223 Menurut ketentuan yang sering digunakan, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: P : 0,00 – 0,30 = Sukar P : 0,31 – 0,70 = Sedang P : 0,71 – 1,00 = Mudah Nana Sudjana, 2011: 137

f. Efektivitas Distractor

Efektifitas penggunaan pengecoh atau distractor dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban para siswa. Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih jawaban atau yang tidak memilih apapun. Dari pola sebaran jawaban dapat ditentukan apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Suatu butir soal dapat dikategorikan sebagai soal yang baik apabila pengecoh dapat berfungsi dengan baik. Pengecoh yang baik ditandai dengan dipilih oleh sedikitnya 5 dari peserta tes. Sebuah pengecoh atau distractor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai materi. Dengan demikian efektivitas pengecoh adalah seberapa baik pilihan yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang benar. Semakin banyak peserta tes yang memilih pengecoh tersebut, maka pengecoh tersebut dikatakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Apabila peserta tes mengabaikan semua option tidak memilih disebut omit. Dilihat dari segi omit, sebuah item dikatakan baik apabila omitnya tidak lebih dari 10 peserta tes.

g. Manfaat dan Tujuan Analisis Butir Soal