Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

b. Berdasarkan reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu soal seri A sebesar 0,833; soal seri B sebesar 0,843; soal seri C 0,803; soal seri D 0,785; dan soal seri E sebesar 0,768. c. Berdasarkan tingkat kesukaran, soal dengan tingkat kesukaran sedang adalah 62,5 untuk soal seri A; 70 untuk soal seri B; 65 untuk soal seri C; 52,5 untuk soal seri D; dan 47,5 untuk soal seri E. d. Berdasarkan daya pembeda , soal dengan daya pembeda yang baik yaitu 55 untuk soal seri A; 60 untuk soal seri B; 57,5 untuk soal seri C; 55 untuk soal seri D; dan 57,5 untuk soal seri E. e. Berdasarkan efektivitas penggunaan distractor, soal dengan distractor yang berkualitas sangat baik sebesar 62,5 untuk soal seri A; 37,5 untuk soal seri B; 40 untuk soal seri C; 50 untuk soal seri D; dan 35 untuk soal seri E Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ata Nayla Amalia adalah sama-sama merupakan diskriptif kuantitatif dan meneliti mengenai analisis butir soal. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ata Nayla Amalia adalah Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012.

C. Kerangka Berfikir

Salah satu hal yang harus dikuasi oleh seorang guru adalah guru harus dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didiknya, karena pengetahuan seorang guru akan memberikan pengetahuan yang lebih dari apa yang dimiliki siswanya. Sehingga dengan adanya kegiatan evaluasi, akan memberikan informasi mengenai potensi yang dimiliki peserta didik dan sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang dicapai dalam mewujudkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Informasi dari evaluasi ini, akan berfungsi untuk bahan acuan guru dan pihak berkepentingan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan peserta didik. Kegiatan analisis butir soal, juga berfungsi dalam memberikan informasi mengenai kualitas dari tes, dan dapat digunakan oleh guru dalam mengevaluasi peserta didik. Analisis butir soal akan memberikan informasi mengenai kualitas tes yang dapat diketahui dari aspek validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran tes tersebut. Analisis validitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aspek ketepatan suatu tes sebagai alat ukur. Tes memiliki kriteria validitas tinggi apabila tes tersebut mampu menjalankan fungsi sebagai alat ukur secara tepat sesuai dengan tujuan pengukurnya. Reliabilitas merupakan pengukuran untuk mengetahui tingkat atau derajat konsisten suatu perangkat tes. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang sama bila diberikan kepada sekelompok siswa yang sama pada waktu yang berbeda. Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran soal yang semakin mendekati angka 1,00 maka soal tersebut semakin mundah. Daya pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori rendah maupun tinggi. Efektivitas penggunaan pengecohdistractor dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban para siswa. Dari pola sebaran jawaban, dapat ditentukan apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Pengecoh yang baik ditandai dengan dipilih oleh sedikitnya 5 dari peserta tes. Berikut alur analisis butir soal: Gambar 2. Skema Kerangka Berfikir Informasi dari analisis butir soal ini dapat digunakan guru untuk mengembangkan perangkat tes tersebut bila sudah memiliki kualitas yang baik serta dapat merevisi perangkat tes bila kualitasnya masih jelek hingga memiliki kualitas yang baik. Dengan analisis butir soal, guru akan memiliki perangkat kualitas baik sehingga dapat mencerminkan prestasi belajar peserta didik tersebut.

D. Pertanyaan Penelitian