Senada dengan pemilik New Gym, aktifitas diluar pusat kebugaran juga sering dilakukan oleh anggota pusat kebugaran Best Fitness. Pak Hans
contohnya, setelah mengenal teman di pusat kebugaran, beliau juga sering mengajak teman-teman lain untuk berolahraga lari, maupun acara seperti
pernikahan. Dengan adanya kegiatan selain berolahraga diluar pusat kebugaran,
maka fungsi pusat kebugaran tidak hanya sebagai tempat untuk berolahraga maupun berinteraksi, tetapi sebagai tempat dimana masyarakat menemukan
pengalaman baru.
BAB IV INTERAKSI ANTAR PELANGGAN PUSAT KEBUGARAN
4.1. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi dapat menciptakan kebudayaan yang baru, tetapi tidak menghilangkan
kebudayaan lamanya. Pada pusat kebugaran, masyarakat yang berbeda kebudayaan dapat menciptakan budaya baru, yakni olahraga. Banyak hal
yang mempengaruhi bagaimana seseorang dapat menyukai sesuatu yang baru, seperti olahraga.
Menurut pemilik Bamboo Gym, bang Syafrizal, bahwa peran pemilik sangat mempengaruhi anggota untuk menyukai olahraga. Pemilik
dapat memotivasi anggota untuk terus berolahraga sehingga mendapatkan tubuh yang sehat juga ideal, juga menjadikan olahraga sebuah kebudayaan
yang baru. Pada pusat kebugaran, masyarakat yang berbeda kebudayaan
bersatu membentuk sebuah pola pikir baru, yaitu pola pikir bagaimana menjadi seorang yang sehat, berpenampilan menarik.
“kalau adanya perbedaan ras atau suku pada pusat kebugaran sebenarnya menjadi hal positif, karena dengan begitu, ada
kebudayaan baru yang dapat dipelajari selain berolahraga”.Informan
Walaupun banyak perbedaan baik itu fisik, maupun pola pikir,
dengan tujuan yang sama maka masyarakat dapat saling beinteraksi satu dengan lainnya. Pada pusat kebugaran pola pikir terbentuk karena adanya
sebuah contoh nyata dari hasil olahraga itu. Saling berkomunikasi merupakan cara agar dapat saling betukar pikiran atau pengalaman demi
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. Karena itu mejadi awal bagaimana begesernya fungsi pusat kebugaran menjadi sebuah arena sosial.
Ada beberapa faktor menurut informan yang mempengaruhi bagaimana interaksi terjadi pada pusat kebugaran, seperti :
1. Bahasa
Adanya kesamaan bahasa membuat masyarakat yang berolahraga pada pusat kebugaran merasa nyaman, serta dapat lebih akrab dengan
masyarakat lain dengan perbedaan ras. 2.
Rasa Ingin Tahu Para anggota pusat kebugaran tentu tidak sendirinya berolahraga,
tetapi mereka pasti belajar dari orang lain yang telah sukses menjalankan olahraga. Untuk itu, maka mereka sering bertanya dengan ahli atau orang
lain yang sukses menjalankan olahraganya. 3.
Sikap Meniru Pada pusat kebugaran, tentunya ada satu atau dua orang berhasil
menjalankan tujuannya dalam berolahraga. Dengan adanya contoh yang berhasil, maka pelanggan pusat kebugaran lain juga akan meniru bagaimana
untuk berhasil dalam berolahraga. Selain meniru, pelanggan juga pasti akan berkomunikasi dengan orang yang menjadi contoh.
4. Sugesti
Universitas Sumatera Utara
Seperti pada bab sebelumnya, ada bagian dimana tujuan masyarakat untuk berolahraga di pusat kebugaran. Untuk menjalankan
tujuannya, seseorang harus didorong dengan sugesti, baik itu dari contoh keberhasilan orang lain maupun dari diri sendiri serta teman pada pusat
kebugaran. 5.
Simpati Rasa simpati timbul karena adanya persamaan tujuan maupun rasa
ingin menolong orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Karena adanya rasa simpati ini, maka seseorang menjadi lebih akrab dengan orang lain.
4.2. Pola Interaksi