dalam penataan sosial. Berbagai gerakan akan mendorong pembentukan struktur sosial yang didasarkan pada sistem akses yang terbuka secara meluas
19
1.3. Rumusan Masalah
.
1. Seiring perkembangannya, pusat kebugaran semata-mata tidak hanya
tempat untuk berolahraga, tetapi juga menjadi arena sosial. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana bentuk pergeseran fungsi pusat kebugaran
menjadi arena sosial? 2.
Jika terjadi pergeseran fungsi, maka terbentuk pola interaksi pada peserta pusat kebugaran. Bagaimana pola interaksi yang terbentuk antar peserta?
3. Pada pusat kebugaran terdapat kategorisasi, yaitu tingkat atas, menengah
dan tingkat bawah. Apakah ada perbedaan pola interkasi yang terjadi antar kategori?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana terjadinya pergeseran nilai interaksi dan pergeseran arena sosial khususnya yang terjadi pada pusat
kebugaran pada era modern ini.
1.4.2. Manfaat Penelitian
19
Irwan Abdullah 2006 : 174 dalam Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
Manfaat penelitian ini adalah akan memberikan sebuah literatur tambahan dalam memahami bagaimana pergeseran arena sosial khususnya yang terjadi pada pusat
kebugaran pada era modern ini.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat etnografi. Spradley 1997:12
20
Tentunya dalam menjalankan itu semua, peneliti akan menggunakan teknik – teknik pengumpulan data, seperti :
menjelaskan metode etnografi yaitu mendeskripsikan sebuah kebudayaan dengan cara mempelajari masyarakatnya, juga belajar dari masyarakat. Oleh sebab itu, peneliti
mencoba menggambarkan dan menjelaskan bagaimana terjadinya arena sosial pusat kebugaran sebagai indusrti yang sedang berkembang dan bagaimana interaksi antar
masyarakat didalamnya. Didalam penelitian ini, peneliti terjun langsung kelapangan, yaitu ke pusat – pusat kebugaran yang ada di kota Medan yang memiliki tingkat
popularitas yang tinggi. Mulai dari pusat kebugaran yang mewah hingga sederhana.
a. Observasi Partisipasi
Metode ini berupa studi langsung yang akan dilakukan oleh peneliti ke tempat yang menjadi objek penelitian yaitu beberapa pusat kebugaran di kota Medan. Peneliti
secara langsung ikut ke dalam komunitas pusat – pusat kebugaran tersebut. Observasi
20
James Spradley 1997:12 dalam Metode Etnografi
Universitas Sumatera Utara
ini berguna bagi peneliti untuk melihat dan mempelajari bagaimana arena sosial yang terjadi dalam pusat kebugaran di kota Medan.
b. Wawancara
Wawancara yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam.Wawancara ini dipergunakan untuk memperoleh tingkat kebenaran yang
paling mendekati dari data – data yang diperoleh.Pada praktek penelitian nanti, wawancara mendalam ini dilakukan kepada semua informan yang peneliti temukan di
lapangan. Dan nantinya peneliti juga akan membuat beberapa daftar pertanyaan dalam wawancara mendalam ini. Pertanyaan-pertanyaan awal hingga informasi yang
dibutuhkan untuk mendeskripsikan kondisi objektif, sangat efektif dengan metode ini.Metode ini juga dapat lebih mendekatkan diri secara emosional kepada informan.
Selain itu, data – data dari sudut pandang masyarakat emic view juga dapat dimulai dengan teknik wawancara. Teknik wawancara dilakukan dengan cara Tanya jawab
secara langsung, terbuka dengan pelaku. Terkait dengan wawancara mendalam dalam penelitian ini, peneliti akan
membagi informan kedalam dua tipe yaitu informan kunci dan informan biasa. Ini ditujukan agar mendapatkan hasil data yang valid dengan mewawancarai orang yang
paham dengan tema penelitian. Informan kunci merupakan informan yang peneliti anggap paham tentang
strategi bisnis pada usaha pusat kebugaran, dan juga tentang budaya koorporasi yang
Universitas Sumatera Utara
ada pada pusat kebugaran tersebut. Dan informan ini bisa dibilang merupakan orang yang mendirikan usaha pusat kebugaran yang ada di kota Medan.
Selanjutnya peneliti akan mewawancarai informan biasa. Informan biasa yang dimaksud adalah masyarakat yang berkunjung pada pusat kebugaran.
Dan kedua tipe informan tersebut akan peneliti wawancarai dengan menggunakan interview guide. Interview guide ini merupakan alat bantu bagi peneliti
untuk merumuskan permasalahan yang akan peneliti lihat terkait tema yang akan diteliti. Interview guide ini merupakan rumusan pertanyaan kepada kedua tipe informan
1.6. Pengalaman Penelitian