C. Ruang Lingkup Data
1. Luas kawasan hutan provinsi : adalah luas kawasan hutan berdasarkan SK Menteri Kehutanan SK Penunjukan Kawasan Hutan terakhir terbaru.
Pada laporan triwulan ini, data tabular luas maupun peta kawasan hutan belum mencakup mutasi parsial kawasan hutan di setiap provinsi.
2. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi KPHP adalah wilayah pengelolaan sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukannya sebagai hutan produksi
yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. Pada laporan triwulan ini menyajikan data tabular dan spasial mengenai
perkembangan penetapan wilayah KPH berdasarkan surat Menteri Kehutanan yang mencakup luas dan jumlah unit KPH yang ada di tiap-tiap
provinsi KPHP dan atau KPHL sert perkembangan penetapan KPH Model berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan;
3. I UPHHK-HA dan I UPHHK-RE : adalah unit I jin Usaha Pemanfaatan Kayu pada Hutan Alam I UPHHK-HA dan I jin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Restorasi Ekosistem I UPHHK-RE berdasarkan SK terbaru yang masih berlaku, baik yang telah diserahkan maupun yang belum diserahkan
kepada pemegang I UPHHK dimaksud. 4. I UPHHK-HTI : adalah unit I jin Usaha Pemanfaatan Kayu pada Hutan
Tanaman dalam Hutan Tanaman I ndustri I UPHHK-HTI Definitif dan
I UPHHK-HTI Sementara berdasarkan SK terbaru yang masih berlaku, baik
yang telah diserahkan maupun yang belum diserahkan kepada pemegang I UPHHK dimaksud.
5. Pencadangan I UPHHK-HTR : adalah unit lokasi yang dicadangkan untuk I jin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman dalam Hutan
Tanaman Rakyat I UPHHK-HTR pada kabupaten, sesuai SK Pencadangan Menhut terbaru yang masih berlaku.
6. I UPHHK-HTR : adalah unit I jin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman dalam Hutan Tanaman Rakyat I UPHHK-HTR. I UPHHK-
HTR yang telah memperoleh ijin sesuai SK Bupati pada lokasi pencadangan HTR yang telah ditunjuk Menhut.
7. I jin Pinjam pakai kawasan hutan PPKH : adalah unit PPKH yang telah memperoleh ijin PPKH dari Menhut di kawasan hutan produksi.
D. Sumber Data 1. Legalitas Data
a. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi di seluruh I ndonesia, kecuali
Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah yang masih mengacu pada Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan Peduserasi;
b. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pemberian I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu I UPHHK baik I UPHHK-HA, I UPHHK-
HTI , I UPHHK-HTR dan I UPHH-BK; c. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan KPH Model;
d. Surat Menteri Kehutanan tentang Arahan Pencadangan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH;
2. Walidata
a. Direktorat I nventarisasi dan Perpetaan, Ditjen Planologi Kehutanan; b. Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi Kehutanan;
c. Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi; d. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, Ditjen BPK;
e. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman, Ditjen BPK; f.
Bagian Hukum dan Humas, Setditjen BPK;
I I . KAWASAN HUTAN
A. Luas Kaw asan Hutan di I ndonesia
Undang-undang Kehutanan No.41 tahun 1999 menyatakan bahwa kawasan hutan merupakan wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Keberadaan kawasan hutan, dengan lingkungan makro dan mikronya
merupakan penyangga kehidupan. Namun keberadaan kawasan hutan tentu saja tidak lepas dari dinamika dalam masyarakat; dan oleh karenanya,
penunjukan kawasan
hutan pun
bersifat dinamis
dengan tetap
memperhatikan dimensi pertumbuhan ekonomi, politik, sosial masyarakat, tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan.
Luas kawasan hutan ditunjuk dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri. Sampai dengan Juni 2010, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan serta Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK untuk Provinsi Kalimantan Tengah dan Riau Kepulauan
Riau, luas kawasan hutan di I ndonesia adaah 136.559.885,28 ha yang terdiri dari :
- Hutan KSA KPA : 23.610.098,57 ha
- Hutan Lindung HL : 31.029.946,02 ha
- Taman Buru : 109.351,00 ha
- Hutan Produksi HP : 37.175.870,43 ha
- Hutan Produksi Terbatas HPT : 22.059.660,26 ha
- Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi HPK : 22.574.959,00 ha