Penguatan Kemitraan Strategis antara Dunia Pendidikan dengan Masyarakat dan Dunia Usaha

77 RENSTRA KEMDIKBUD 2010 - 2014 e. peningkatan keefektifan bantuan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatnya daya saing.

4.2.11 Penguatan Kemitraan Strategis antara Dunia Pendidikan dengan Masyarakat dan Dunia Usaha

Kontribusi dunia usaha dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan dan penelitian masih rendah. Hal ini terjadi, karena kurang efektifnya pola kemitraan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, serta organisasi masyarakat. Sementara itu, pendidikan tidak dapat terlepas dari keterkaitannya dengan dunia usaha dan dunia industri, baik proses pendidikannya, pendidiknya, maupun peserta didiknya. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut. a. mengoptimalkan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility CSR untuk bidang pendidikan; b. membentuk sistem yang mengatur kemitraan sinergis dengan dunia usaha dan industri, organisasi profesi dalam sertifikasi profesi, serta organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan satuan pendidikan; c. membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas dalam pengembangan ekonomi; d. mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM di dunia kerja; dan e. memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk peningkatan kualitas pendidikan. 4.2.12 Penguatan dan Perluasan Pendidikan Nonformal dan Informal Program pendidikan nonformal dan informal sangat strategis dalam upaya menurunkan buta aksara dan meningkatkan kecakapan hidup masyarakat berkesetaraan gender. Hal ini sejalan dengan komitmen internasional dalam pemberantasan buta aksara. Selain itu, dalam upaya mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan perlu ditingkatkan budaya baca masyarakat. Penguatan dan perluasan ini dilaksanakan antara lain melalui kebijakan sebagai berikut. a. penguatan dan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM; RENSTRA KEMDIKBUD 2010 - 2014 78 b. penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga negara usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi warga usia dewasa; c. penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah, dan merata serta sarana pendukungnya; d. penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal untuk mengurangi disparitas antargender; dan e. pemberian fasilitasi pelaksanaan peningkatan pengetahuan dan kecakapan keorangtuaan parenting education dan homeschooling. 4.2.13 Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi merupakan inti dari berbagai program prioritas guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kemdikbud menjadi salah satu dari 13 KL yang harus menyelesaikan reformasi birokrasi pada tahun 20102011. Reformasi birokrasi sangat diperlukan sejalan dengan tanggung jawab Kemdikbud dalam mengelola anggaran fungsi pendidikan sebesar 20 dari APBNAPBD. Berdasarkan kajian awal reformasi birokrasi pada tahun 2009, reformasi birokrasi dilaksanakan antara lain melalui kebijakan sebagai berikut. a. penguatan pelaksanaan manajemen perubahan; b. penataan peraturan perundang-undangan; c. penataan dan penguatan organisasi; d. penataan tatalaksana; e. penataan sistem manajemen SDM aparatur; f. penguatan pengawasan; g. penguatan akuntabilitas kinerja; h. peningkatan layanan satuan pendidikan, peserta didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan PTK, substansi pendidikan, kebahasaan, serta layanan kebudayaan; i. pelaksanaan quick win; dan j. penguatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

4.2.14 Koordinasi Antarkementerian danatau Lembaga Pemerintah serta Pusat dan Daerah