33 RENSTRA KEMDIKBUD 2010 - 2014
Peningkatan kualitas pendidikan menengah masih terkendala oleh penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Tahun 2009, baru 74,5 SMAMA dan 62,7
SMKMAK yang telah memiliki perpustakaan dan hanya 47,8 sekolah yang telah memiliki fasilitas komputer. Dari sisi tenaga kependidikan, kualifikasi guru belum
seluruhnya berpendidikan S1D4. Sampai dengan tahun 2009, baru 85,8 guru SMAMA dan 91,2 guru SMKMAK yang berkualifikasi S1D4 dan sekitar 88 guru yang mengajar
sesuai dengan bidang keahliannya.
d. Kualitas dan relevansi pendidikan orang dewasa berkelanjutan masih terbatas
Angka literasi secara nasional sudah cukup tinggi, yaitu 94,70, tetapi masih ada 11 provinsi yang angka literasinya masih di bawah 94,70. Selain itu, disparitas angka
literasi antarprovinsi dan antarkabupaten dan kota, dan antargender masih relatif tinggi. Guna mengakomodasi keyakinan dan keinginan kuat bagi orang dewasa agar tidak
berhenti belajar dalam rangka meningkatkan kecakapan atau pengetahuan, serta melakukan perubahan terhadap kondisi sosial, ekonomi dan dinamika di masyarakat. Di
samping itu, pemerintah juga memberikan layanan dan memfasilitasi kepada kelompok masyarakat ini untuk dapat terus belajar sambil bekerja guna meningkatkan kapasitas
dan kompetensinya.
e. Ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, relevansi dan daya saing Pendidikan Tinggi
masih terbatas Pada jenjang pendidikan tinggi, APK masih rendah, yaitu hanya 23,5 pada tahun 2009
dari penduduk usia 18—23 tahun dan jauh berada di bawah negara-negara seperti Thailand, Jepang, Singapura yang rata-ratanya berada di atas 40 dari penduduk usia 18-
23 tahun. Selain itu, cakupan pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin juga masih terbatas. Sampai dengan tahun 2009, proporsi mahasiswa
yang mendapatkan kesempatan mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi baru mencapai 6.
Kualitas bidang penelitian pendidikan tinggi masih rendah dilihat dari data bahwa hanya 6 dosen yang memiliki publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional
terakreditasi dan hanya 0,2 dosen yang memiliki publikasi ilmiah pada jurnal Internasional. Sementara itu, proporsi dosen yang memiliki kualifikasi akademik S2 dan
S3 baru mencapai 57,8 pada tahun 2009.
RENSTRA KEMDIKBUD 2010 - 2014 34
f. Pendidikan karakter dan akhlak mulia belum optimal dalam mendukung terwujudnya
peradaban bangsa yang unggul dan mulia Meningkatnya partisipasi pendidikan belum sepenuhnya diikuti dengan pendidikan
karakter dan akhlak mulia yang mampu membangun karakter bangsa yang kokoh. Pendidikan karakter mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan karakter
dalam arti luas yang melibatkan kementerianlembaga terkait, masyarakat, sekolah dan orang tua guna mendukung terwujudnya paradaban bangsa yang unggul dan mulia.
g. Pelestarian dan pengelolaan kebudayaan
Pada saat ini upaya pelestarian dan pengelolaan kebudayaan dihadapkan pada derasnya arus globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan jati diri bangsa sekaligus memanfaatkannya untuk pengembangan toleransi terhadap keragaman
budaya melalui penerapan nilai-nilai Pancasila dan penyerapan nilai-nilai universal.
h. Pelaksanaan sistem tata kelola dalam menjamin terselenggaranya layanan prima