Pendapatan Karakteristik Sampel Harga barang itu sendiri

Dari tabel 10 di atas dapat dilihat jumlah tanggungan terbanyak ada pada kelompok 3-5 yaitu sebanyak 91 orang atau 82,7 dan yang terkecil pada kelompok 0-2 yaitu sebanyak 4 orang atau 3,6.

d. Pendapatan

Daya beli masyarakat dapat dilihat melalui pendapatannya, jika pendapatan yang diperoleh cukup tinggi, maka pada umumnya daya beli masyarakat juga tinggi. Pendapatan konsumen minyak goreng di daerah penelitian digolongkan berdasarkan penggolongan pengeluaran perkapita per bulan cukup bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 11 berikut Tabel 11. Pendapatan Sampel Minyak Goreng No Pendapatan Jumlah Jiwa Jumlah 1 2 3 Rp.999.999 Rp.1.000.000 – Rp.2.000.000 Rp.2.000.999 1 59 50 0,91 53,63 45,45 Jumlah 110 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 1 Dari tabel 11 Dapat dilihat pendapatan rata-rata konsumen sampel terbesar pada kelompok kedua yaitu sebanyak 51 orang atau 56,67 dan yang terkecil pada kelompok terakhir yaitu sebanyak 1 orang atau 1,11. Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sampel

Diketahui berdasarkan lampiran 13 bahwa karakteristik konsumen sampel antara minyak goreng curah dan bermerek cukup berbeda. Dapat dilihat bahwa jumlah minyak goreng yang dipakai oleh sampel minyak goreng curah berkisar dari 3-300 kgbln nya, sedangkan sampel minyak goreng curah hanya berkisar antara 1,5-8 kgbln nya. Salah satu penyebab banyaknya sampel memakai minyak goreng curah karena ada beberapa sampel yang menggunakan minyak goreng curah tidak hanya untuk kebutuhan keluarga tetapi juga untuk berdagang sehingga membutuhkan jumlah yang cukup banyak dan untuk konsumsi minyak goreng bermerek hanya untuk konsumsi keluarga. Pendidikan formal konsumen sampel minyak goreng curah berkisar 6-17 tahun dengan rata-rata pendidikan konsumen 12,54 tahun yang menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan konsumen sampel adalah setingkat SMA sampai Diploma. Sedangkan pendidikan formal konsumen sampel minyak goreng bermerek berkisar 12-17 tahun dengan rata-rata pendidikan konsumen 15,3 tahun yang menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan konsumen sampel adalah setingkat Diploma sampai Sarjana. Dengan begitu diketahui bahwa sampel konsumen minyak goreng bermerek mempunyai jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sampel konsumen minyak goreng curah karena sampel yang pendidikannya lebih tinggi mempunyai pertimbangan dalam mengkonsumsi minyak goreng yang aman bagi kesehatan. Universitas Sumatera Utara Tingkat pendapatan konsumen sampel minyak goreng curah perbulannya berkisar antara Rp 300.000 – 3.500.000, dengan rata-rata Rp 1 . 973.684 per bulan dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa tingkat penghasilan konsumen sampel tergolong ke dalam kategori sedang. Tingkat pendapatan konsumen sampel minyak goreng bermerek perbulannya berkisar antara Rp 1.000.000 – 8.000.000, dengan rata-rata Rp 2.703.658 per bulan dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa tingkat penghasilan konsumen sampel tergolong ke dalam kategori tinggi. Hal ini berhubungan dengan tingkat pendidikan sampel, dimana sampel konsumen minyak goreng bermerek tingkat pendidikannya lebih tinggi maka tingkat pendapatannya juga tinggi. Jumlah tanggungan keluarga konsumen sampel minyak goreng curah berkisar antara 2-11 orang dengan rata-rata jumlah tanggungan 4,1 orang. Dan jumlah tanggungan keluarga konsumen sampel minyak goreng bermerek berkisar antara 1-8 orang dengan rata-rata jumlah tanggungan 4,5 orang. Rata-rata tersebut memperlihatkan bahwa jumlah tanggungan konsumen sampel cukup banyak sehingga jumlah pembelian konsumen dalam berbelanja cukup tinggi.

5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Minyak Goreng di Kota Medan