25
2.2. PenelitianTerdahulu
Berikut ini keterangan tentang penelitian terdahulu :
Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Data Hasil Penelitian
1. Hongxia Li,
Liming cui 2003
Emprical Study of Capital
Structure on Agency Costs in
Chinese Listed Firms
Variabel dependen:
agency cost
Variabel independen:
ownership structure,corporat
e governance ,board size,
leverage. 2SLS
Capital structure berpengaruh positif
terhadap agency cost
2. Sajid Gul,
Muhammad Sajid, Nasir
Razzaq, Farman
Agency Cost, Corporate
Governance Ownership
Structure The case of Pakistan
Variabel dependen :
Agency Cost Variabel
Independen: Boardsize, Board
Independence, Chair Duality,
Remuneration Structure,
Managerial Ownership,
Institusional Ownership,
External Ownership.
Analisis Regresi
Berganda 1.Director Ownership
berpengaruh positif terhadap agency cost.
2. Institusional ownership memiliki pengaruh
signifikan terhadap agency cost.
26
Lanjutan Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Metode
Analisis Data
Hasil Penelitian
4
Paulus Basuki
Hadiprajitno 2013
Struktur Kepemilikan
, Mekanisme Tata Kelola
Perusahaan , dan Biaya
Keagenan di Indonesia
Variabel dependen:
Biaya Keagenan
Variabel Independen :
Struktur kepemilikan
perusahaan, mekanisme
tata kelola perusahaan.
Metode analisis
regresi berganda
Secara keseluruhan pengaruh mekanisme
tata kelola perusahaan kurang
mendukung teori keagenan.
5. Putu
Mudyasan Sudarma D,
I Wayan Putra
2014 Pengaruh
Good Corporate
Governance pada Biaya
Keagenan Variabel
dependen: Biaya
keagenan Variabel
Independen: Corporate
governance. Analisis
regresi sederhana
Good Corporate Governance
berpengaruh negatif pada biaya keagenan.
2.3. Kerangka Konseptual
Teori keagenan adalah sebagai dasar dalam memahami corporate governance. Teori keagenan adalah sebuah kontrak antara pemilik dan manajer Jensen dan Meckling,
1976. Munculnya masalah keagenan mengakibatkan adanya biaya keagenan. Masalah keagenan dapat terjadi karena adanya asimetri informasi antara manajemen yang
27
memiliki informasi memadai dengan pihak lain yang tidak memiliki sumber dan akses yang memadai untuk memperoleh informasi.
Peran dewan komisaris diharapkan akan meminimalisir permasalahan agensu yang timbul antara dewan diresksi dengan pemegang saham. Dari perspektif teori agensi,
dewan komisaris mewakili mekanisme internal utama untuk mengontrol perilaku oportunistik manajemen sehingga dapat membantu menyelaraskan kepentingan
pemegang saham dan manajer. Dari fungsi dewan tersebut, terlihat bahwa jumlah komisaris berpengaruh terhadap nilaikinerja perusahaan.
Kepemilikan manajerial mampu memperkecil biaya keagenan. Kepemilikan manajerial dapat mensejajarkan kepentingan manajer dan pemegang saham. Hal ini dapat
terjadi karena manajer ikut merasakan langsung keputusan dan risiko dari setiap keputusan.
Kepemilikan Intitusional mampu memperkecil biaya keagenan. Keberadaan investor institusional dianggap mampu mengoptimalkan pengawasan terhadap kerja
manajer dan mengawasi setiap keputusan yang diambil oleh pihak manajemen selaku pengelola.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang menegaskan pengaruh Corporate
Governance yang diproksikan melalui kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan leverage terhadap biaya keagenan yang diproksikan melalu Asset Turnover
ATOditunjukkan pada Gambar 2.1. berikut :
28
Sumber: Gul Sajid 2012, Paulus 2013 dimodifikasi.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4.Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada dan tujuan yang ingin dicapai, maka hipotesis atau jawaban sementara yang ingin diajukan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1.
Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap biaya keagenan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
2. Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap biaya keagenan pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen :
Ukuran dewan komisaris independenX
1
Kepemilikan ManajerialX
2
Kepemilikan InstitusionalX
3
Variabel kontrol : Financial Leverage X
4
Ukuran PerusahaanX
5
Variabel dependen : Agency Cost Y
29
3. Ukuran dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap biaya keagenan
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 4.
Variabel kontrol akan mempengaruhi variabel independen terhadap dependen terhadap regresi yang pertama mempengaruhi biaya keagenan pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan
antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh proporsi ukuran dewan komisaris,
kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, leverage dan ukuran perusahaan terhadap biaya keagenan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet menggunakan situs www.idx.co.id dan www.e-bursa.com. Penelitian ini dilaksanakan
sejak bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015.
3.3. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah laporan tahunan Perusahaan Manufaktur dan laporan
keuangan yang telah diaudit yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.