30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan
antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh proporsi ukuran dewan komisaris,
kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, leverage dan ukuran perusahaan terhadap biaya keagenan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet menggunakan situs www.idx.co.id dan www.e-bursa.com. Penelitian ini dilaksanakan
sejak bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015.
3.3. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah laporan tahunan Perusahaan Manufaktur dan laporan
keuangan yang telah diaudit yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
31
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Variabel independen bebas, yang mencakup: Corporate Governance yang
terdiri dari proporsi ukuran dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional.
b. Variabel kontrol, yang mencakup: Leverage dan ukuran perusahaan,
c. Variabel dependen terikat , yaitu Biaya Keagenan Perusahaan Manufaktur yang
diukur dengan ATO Aset Turnover.
2.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu variabel dependen, variabel kontrol, dan variabel independen.Variabel dependen adalah biaya
keagenan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan Asset Turnover ATO . Variabel independennya adalah proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial, dan kepemilikan konstitusional. Variabel kontrolnya adalah leverage dan ukuran perusahaan.
3.4.1. Variabel Depeden
Variabel terikat dependent variable adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro, 2002.Asset Turnovermerupakan
gambaran seberapa besar dan efisien asset di dalam suatu perusahaan dalam menghasilkan penjualan yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.
Semakin besar rasionya maka menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dalam menghasilkan penjualan dari asset yang dimilikinya. Pengukuran Asset Turnover sebagai
proxy dari biaya keagenan telah banyak dilakukan sebelumnya. Mereka menggunakan
32
Asset Turnover untuk memeriksa upaya manajemen dalam menghasilkan penjualan dari
kesempatan berinvestasi.
Brigham dan Ehrhardt 2005 di dalam bukunya menjelaskan bahwa pengukuran perputaran dari semua asset perusahaan dapat dihitung dengan rumus berikut :
Asset Turnover =
�������������� ���������
3.4.2. Variabel Independen
Variabel independen variabel bebas merupakan variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Sebagai
variabel bebas independent variable pada penelitian ini adalah corporate governance, yang terdiri dari:
1. Proporsi Ukuran Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan mekanisme pengawasan internal yang tidak berasal dari pemegang saham, yang digunakan untuk menyelaraskan perbedaan kepentingan
antara pihak manajerial dengan pihak prinsipal secara independen. Proporsi dewan komisaris independen dapat diukur dengan cara menghitung jumlah dewan komisaris
independen dibagi total dewan komisaris. 2.
Kepemilikan Manajerial Dewan direksi dan dewan komisaris dalam suatu perusahaan dapat memiliki saham
perusahaan yang dipimpinnya. Kepemilikan saham seperti ini disebut sebagai kepemilikan manajerial, artinya dewan direksi sebagai pihak manajemen dan dewan
komisaris sebagai pengawas direksi memiliki hak kekayaan perusahaan sebesar
33
kepemilikan sahamnya. Kepemilikan manajerial dapat dihitung dari jumlah proporsi saham yang dimiliki oleh dewan direksi dan dewan komisaris.
3. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan terbuka yang dimiliki oleh institusi berbadan hukum. Kepemilikan institusional ini dapat diukur
dengan menghitung persentase jumlah saham yang dimiliki oleh institusi berbadan hukum.
3.4.3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dapat dikendalikan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan peneliti untuk jenis penelitian perbandingan. Variabel corporate governance memiliki kemungkinan untuk secara
endogen ditentukan oleh berbagai faktor. Dengan mengakui sifat endogenitas dari variabel corporate governance, dan hanya dapat menginterpretasikan hasil penelitian
sebagai suatu hubungan yang parsial Shabrina, 2010. Dibawah ini merupakan berbagai
variabel yang secara teori menentukan penerapan corporate governance di perusahaan.
1. Leverage
Leverage yang dikuru dengan Debt to asset ratio bertujuan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan menggunakan dana yang dipinjam untuk membeli aktiva
dibandingkan dengan aset.
���������������� = �����ℎ�����
����� ����
34
2. Ukuran Perusahaan
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih belum jelas arahnya. Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar karena
lebih sulit untuk dimonitor sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian inimemasukkan variabel ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan size dalam penelitian ini diukur menggunakan logaritma natural dari total asset Log TA, ini digunakan untuk untuk
mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total asset dibentuk menjadi
logaritma natural, konversi kebentuk logaritma natural ini bertujuan untuk membuat data total asset terdistribusi normal.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian Definisi Operasional
VariabelS Rumus
Skala
Biaya Keagenan Biaya Keagenan adalah
biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham
sebagai upaya mendorong direksi bekerja
memaksimalkan harga saham.
��� = ��������������
����� ���� ATO = Assets Turnover
Rasio
35
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Variabel Rumus
Skala
Proporsi Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan mekanisme
pengawasan internal yang tidak berasal dari
pemegang saham, yang digunakan untuk
menyelaraskan perbedaan kepentingan
antara pihak manajerial dengan pihak prinsipal
secara independen. Proporsi dewan komisaris
independen dapat diukur dengan cara menghitung
jumlah dewan komisaris independen dibagi total
dewan komisaris. Proporsi Komisaris independen
=
�� ℎ������������������������ ����� ����� ���������
Rasio
Kepemilikan Manajerial
Dewan direksi dan dewan komisaris dalam suatu
perusahaan yang memiliki saham
perusahaan yang dipimpinnya.
Jumlah proporsi saham yang dimiliki oleh dewan direksi dan
dewan komisaris. Rasio
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan saham perusahaan terbuka yang
dimiliki oleh institusi berbadan hukum.
Proporsi jumlah saham yang dimiliki pihak institusi
berbadan hukum. Rasio
Leverage Kemampuan perusahaan
dalam menggunakan kewajiban – kewajiban
keuangan yang membandingkan total
hutang dengan asset perusahaan.
��� = ����� ������
���������� Rasio
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan
adalah suatu skala yang diklasifikasikan besar
kecil perusahaan menurut berbagai cara salah
satunya adalah total asset perusahaan
Total Aset perusahaan Ln Total Aset
Rasio
3.5. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014 yang berjumlah 146 emiten.
36
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaaan Manufaktur yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2010 - 2014. 2.
Menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan. 3.
Perusahaan memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional.
Tabel 3.2 Penentuan Sampel
No Kriteria Data Penelitian
Jumlah Penelitian
1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2010 146
2 Total perusahaan yang mengalami delisting
2 3
Tidak memiliki data lengkap 117
Jumlah akhir sampel 27
Sumber : www.e-bursa.com dan www.idx.co.id data diolah Berdasarkan metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti, maka peneliti
menentukan 27 perusahaan. Jadi, untuk lima tahun pengamatan peneliti mengamati 135 sampel. 27 perusahaan tersebut terdapat pada tabel 3.3 berikut.
37
Tabel 3.3 Nama-nama Perusahaan yang Diteliti
No Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1 PSDN
Prasidha Aneka Niaga Tbk 2
STTP Siantar Top Tbk
3 TBLA
Tunas Baru Lampung Tbk 4
GGRM Gudang Garam Tbk
5 HDTX
Panasia Indosyntec Tbk 6
SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
7 BRPT
Barito Pacific Tbk 8
AKRA AKR Corporindo
9 LTLS
Lautan Luas Tbk 10
DUTI Duta Pertiwi Nusantara Tbk
11 BRNA
Berlina Tbk 12
LMPI Langgeng Makmur Tbk
13 ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk 14
BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
15 CTBN
Citra Tubindo Tbk 16
LION Lion Metal Works Tbk
17 LMSH
LionMesh Prima Tbk 18
NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
19 IKAI
Inti Keramik Alamsari Industri Tbk 20
IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
21 ASII
Astra Internasional Tbk 22
AUTO Astra Otoparts Tbk
23 BRAM
Indo Kordsa Tbk 24
INTA Intraco Penta
25 NIPS
Nipress Tbk 26
PRAS Prima Alloy Steel
27 PYFA
Pyridam Farma
Sumber: Website Bursa Efek Indonesia dan website Perusahaan
3.6. Jenis dan Sumber Data