31
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Variabel independen bebas, yang mencakup: Corporate Governance yang
terdiri dari proporsi ukuran dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional.
b. Variabel kontrol, yang mencakup: Leverage dan ukuran perusahaan,
c. Variabel dependen terikat , yaitu Biaya Keagenan Perusahaan Manufaktur yang
diukur dengan ATO Aset Turnover.
2.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu variabel dependen, variabel kontrol, dan variabel independen.Variabel dependen adalah biaya
keagenan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan Asset Turnover ATO . Variabel independennya adalah proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial, dan kepemilikan konstitusional. Variabel kontrolnya adalah leverage dan ukuran perusahaan.
3.4.1. Variabel Depeden
Variabel terikat dependent variable adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro, 2002.Asset Turnovermerupakan
gambaran seberapa besar dan efisien asset di dalam suatu perusahaan dalam menghasilkan penjualan yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.
Semakin besar rasionya maka menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dalam menghasilkan penjualan dari asset yang dimilikinya. Pengukuran Asset Turnover sebagai
proxy dari biaya keagenan telah banyak dilakukan sebelumnya. Mereka menggunakan
32
Asset Turnover untuk memeriksa upaya manajemen dalam menghasilkan penjualan dari
kesempatan berinvestasi.
Brigham dan Ehrhardt 2005 di dalam bukunya menjelaskan bahwa pengukuran perputaran dari semua asset perusahaan dapat dihitung dengan rumus berikut :
Asset Turnover =
�������������� ���������
3.4.2. Variabel Independen
Variabel independen variabel bebas merupakan variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Sebagai
variabel bebas independent variable pada penelitian ini adalah corporate governance, yang terdiri dari:
1. Proporsi Ukuran Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan mekanisme pengawasan internal yang tidak berasal dari pemegang saham, yang digunakan untuk menyelaraskan perbedaan kepentingan
antara pihak manajerial dengan pihak prinsipal secara independen. Proporsi dewan komisaris independen dapat diukur dengan cara menghitung jumlah dewan komisaris
independen dibagi total dewan komisaris. 2.
Kepemilikan Manajerial Dewan direksi dan dewan komisaris dalam suatu perusahaan dapat memiliki saham
perusahaan yang dipimpinnya. Kepemilikan saham seperti ini disebut sebagai kepemilikan manajerial, artinya dewan direksi sebagai pihak manajemen dan dewan
komisaris sebagai pengawas direksi memiliki hak kekayaan perusahaan sebesar
33
kepemilikan sahamnya. Kepemilikan manajerial dapat dihitung dari jumlah proporsi saham yang dimiliki oleh dewan direksi dan dewan komisaris.
3. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan terbuka yang dimiliki oleh institusi berbadan hukum. Kepemilikan institusional ini dapat diukur
dengan menghitung persentase jumlah saham yang dimiliki oleh institusi berbadan hukum.
3.4.3. Variabel Kontrol