Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dan Pemerintah Kerangka Pemikiran

31 hubungan-hubungan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat Soekanto dalam Martono, 2012 : 12-13.

2.3.3 Peran Masyarakat

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak : Pasal 72 1. Masyarakat berhak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam perlindungan anak. 2. Peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, badan usaha, dan media massa.

2.4 Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dan Pemerintah

Negara dan pemerintah memiliki tanggung jawab tersendiri terhadap penanganan permasalahan anak. Pemahaman tentang tanggung jawab negara dan pemerintah terhadap anak merupakan pendukung keberhasilan upaya penanganan masalah anak jalanan. Tanggung jawab negara dan pemerintah tersusun beberapa pasal dalam satu kelompok pada Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak : Pasal 21 Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, Universitas Sumatera Utara 32 agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik danatau mental. Pasal 22 Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Pasal 23 1. Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak. 2. Negara dan pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak. Pasal 24 Negara dan pemerintah menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.

2.5 Kerangka Pemikiran

Anak jalanan merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial. Dalam permasalahan anak jalanan, dibutuhkan perhatian serius karena masalah anak jalanan adalah salah satu permasalahan sosial yang akut. Selain itu, alasan yang paling serius untuk menyoroti permasalahan anak jalanan adalah status anak jalanan yang juga sebagai generasi penerus penentu masa depan negara. Permasalahan anak jalanan sebagai permasalahan sosial yang terjadi di kawasan perkotaan menjadi salah satu permasalahan yang akut dari masa-kemasa. Keadaan tersebut terjadi karena Indonesia saat ini merupakan negara berkembang Universitas Sumatera Utara 33 dengan jumlah penduduk yang sangat padat, bahkan berada pada urutan ke-empat terbesar didunia disertai tingkat heterogenitas yang tinggi. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia menghadapi permasalahan sosial yang sangat berat dan kompleks, dimana setiap permasalahan saling mempengaruhi, tidak terkecuali terhadap permasalahan anak jalanan. Kondisi Indonesia saat ini tidak sepenuhnya dapat menjadi alasan untuk permasalahan anak jalanan yang masih berkelanjutan. Kerjasama yang baik antar pihak-pihak yang bertanggungjawab merupakan solusi terbaik. Pemahaman tentang keakutan permasalahan anak jalanan dapat diperoleh melalui perbandingan antara undang-undang perlindungan anak dengan fakta permasalahan anak di lapangan. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab anak menjadi anak `jalanan, langkah yang tepat adalah megetahui hak-hak anak seperti yang tertuang dalam undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak. Selanjutnya meneliti pihak-pihak yang memiliki pengaruh, peranan dan tanggungjawab terhadap anak yang menjadi anak jalanan. Pihak-pihak yang memiliki peranan dan tanggung jawab terhadap anak seperti keluarga dan orang tua, masyarakat serta negara dan pemerintah diklasifikasikan dengan jelas dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 yang juga memuat hak-hak anak. Teori- teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak serta teori- teori tentang anak jalanan akan memudahkan penelitian tentang anak jalanan. Universitas Sumatera Utara 34

2.6 Definisi Konsep