24
3. Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir
Pasal 17 1.
Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk : a.
Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;
b. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam
setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan c.
Membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
2. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang
berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan. Pasal 18
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.
2.2 Keluarga
2.2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari hubungan laki- laki dan perempuan yang berlangsung dalam waktu yang lama. Keluarga dalam
bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang belum dewasa.
Universitas Sumatera Utara
25
2.2.2 Tahapan Kehidupan Keluarga
1. Formatif pre-nuptial stage. yaitu tahapan persiapan sebelum
berlangsungnya perkawinan. Masa ini adalah masa berkasih-kasihan, hubungan yang akan semakin erat seiring berjalannya waktu jika ada
kesesuaian dan perasaan yang kuat.
2. Nupteap stage. yaitu tahapan sebelum kehadiran anak yang merupakan
permulaan kehidupan keluarga. Dalam tahapan ini suami dan istri hidup bersama menciptakan rumah tangga, mencari pengalaman baru serta sikap
baru terhadap masyarakat 3.
Child rearing stage. yaitu tahapan pelaksanaan kehidupan keluarga yang disertai dengan tanggung jawab terhadap anak sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
4. Maturity stage. yaitu tahapan yang akan terjadi jika anak tidak lagi
membutuhkan tanggung jawab orang tua, dapat disebut dengan istilah anak yang telah mandiri Ahmadi, 2009 : 223.
2.2.3 Faktor-Faktor Keluarga Terhadap Perkembangan Anak
1.
Perimbangan Perhatian
Yang dimaksud perimbangan perhatian adalah perhatian orang tua atas tugas-tugasnya secara menyeluruh. Masing-masing tugas menuntut
perhatian yang penuh sesuai dengan porsinya. Kalau tidak demikian, akan terjadi ketidakseimbangan. Semua yang dibebankan pada orangtua sebagai
tugas sangat dibutuhkan di dalam perkembangan anak. Artinya anak
Universitas Sumatera Utara
26
membutuhkan stabilitas keluarga, pendidikan, pemeliharaan fisik dan psikis termasuk religius.
2.
Keutuhan Keluarga
Keluarga yang utuh adalah keluarga yang dilengkapi anggota- anggota keluarga, ayah, ibu, dan anak-anak. Sebaliknya keluarga yang
pecah atau broken home terjadi di mana tidak hadirnya salah satu orang tua karena kematian atau perceraian. Antara keluarga yang utuh dan pecah
mempunyai pengaruh yang berbeda teerhadap perkembangan anak. Keluarga yang utuh tidak sekedar utuh dalam arti berkumpulnya ayah dan
ibu tetapi utuh dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu di samping utuh dalam fisik juga utuh dalam psikis.
3.
Status Sosial
Status sosial orang tua mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku dan pengalaman anak-anaknya. Yang dimaksud dengan status sosial ialah
kedudukan orangtua dalam kelompoknya.
4.
Besar Kecilnya Keluarga
Besar kecilnya keluarga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pada keluarga besar anak sudah biasa bergaul dengan orang lain, sudah
biasa memperlakukan dan diperlakukan orang lain. Sikap toleransi berkembang sejak kecil. Pada keluarga yang kecil dalam hal ini anak yang
tunggal dibutuhkan perhatian yang lebih besar dari para orangtua agar perkembangannya menjadi wajar.
Universitas Sumatera Utara
27
5. Ekonomi Keluarga
Kaya atau miskin masing-masing memiliki pengaruh positif dan negatif. Keadaan keluarga yang kaya dan menjadikan anak mudah
memenuhi kebutuhan akan menjadi permasalahan yang berat ketika minim pengawasan. Anak dengan kepemilikan uang yang memadai akan lebih
mudah mendapatkan keinginan-keinginannya sebagai akibat dari uang yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan. Jika uang tersebut
digunakan untuk hal-hal yang salah, tentu akan merusak karakter anak. Sebaliknya, keadaan keluarga yang miskin akan mengakibatkan
anak sulit untuk mengaktualisaikan dirinya karena uang memiliki pengaruh yang besar terhadap aktualisasi diri. Dalam kondisi yang sulit
memenuhi kebutuhan, ada kemungkinan anak akan dikucilkan di lingkungannya sehingga terbentuk karakter yang merasa dikucilkan dan
sulit untuk berekspresi. Jika anak mendapat tekanan di luar batas, besar kemungkinan anak melakukan berbagai bentuk tindakan menyimpang
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, bahkan mengarah pada tindakan membalas dendam dengan perlakuan yang dialami. Dengan
demikian kaya bukan berarti jaminan kehidupan anak berkualitas baik, sebaliknya miskin bukan berarti jaminan kehidupan anak tidak berkualitas
Ahmadi, 2009 : 228-232.
Universitas Sumatera Utara
28
2.2.4 Kewajiban dan Tanggung Jawab Keluarga dan Orang tua