TONI RIZKI ARUAN 080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Lignin mempunyai cabang yang panjang, polimer mononuclear aromatik,
sering berikatan untuk menggabungkan serat selulosa dan hemiselulosa untuk membentuk gugus lignoselulosa Brown, 2011.
Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk mengubah biomassa dengan cara termokimia yaitu pembakaran, gasifikasi dan pirolisis. Pirolisis dianggap sebagai
teknologi yang baik untuk menghasilkan produk cairan diantara ketiga proses termokimia diatas. Pirolisis adalah degradasi termal biomassa tanpa menggunakan
oksigen. Produk pirolisis terdiri dari bio oil gas terkondensasi, gas sintetik gas tidak terkondensasi dan arang Seith, 2009.
Padatan dalam produk pirolisis disebut arang yang pada umumnya mengandung karbon, hidrogen dan oksigen dengan sedikit persentase unsur
logam.Komponen cair adalah campuran air dan senyawa organik teroksigenasi bio oil seperti asam karboksilat, alkohol, keton, aldehid, hidrokarbon, dll.Gas dalam
pirolisis mengandung hidrogen, karbon monoksida, karbon dioksida, metana dll.Jumlah dari produk pirolisis ini tergantung dari suhu operasi, panas reaksi, dan
waktu tinggal di dalam reaktor Benanti et al, 2011.
2.2 Bio Oil
Bio oil merupakan salah satu jenis bioenergi yang dapat dimanfaatkan sebagai pensubstitusi bahan bakar solar. Bio oil adalah bahan bakar cair berwarna
gelap, beraroma seperti asap dan diproduksi dari biomassa seperti kayu, kulit kayu, kertas atau biomassa lainnya melalui teknologi pirolisis cepat.
Pemanfaatan bio oil sebagai pensubstitusi bahan bakar sebenarnya sudah dikenal sejak lama.Bio oil terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen dengan sedikit
kandungan sulfur yang dapat dihilangkan. Komponen organik terbesar dalam bio oil yaitu lignin, alkohol, asam organik, dan karbonil Winanti dan Masfuchah,2011.
Bio oil dibentuk dari suatu proses yang disebut pirolisis dimana bahan baku biomassa seperti serbuk gergaji kayu atau ampas tebu dipanaskan pada suhu 400-
500
o
C tanpa adanya oksigen. Bio oil mengandung hingga 25 air.Komponen air di dalam bio oil bukan pada fasa yang terpisah dan merupakan hal yang penting karena
ini menurunkan viskositas dari bahan bakar Dynamotive, 2012.
Universitas Sumatera Utara
TONI RIZKI ARUAN 080405010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bio oil dari biomassa mengandung aldehid, keton, dan senyawa lain yang dapat bereaksi melalui kondensasi aldol selama penyimpanan atau penanganan yang
akan menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan dalam sifat fisik. Viskositas dan kadar air dapat meningkat dan volatilitas berkurang. Variabel yang paling penting
dalam hal ini adalah suhu.Bio oil mempunyai kandungan air hingga 25 dan tidak dapat langsung dipisahkan.Berbeda dengan bahan bakar minyak bumi, bio oil berisi
kandungan oksigen yang besar biasanya sebanyak 45-50.Kehadiran oksigen adalah perbedaan utama untuk perbedaan sifat antara bahan bakar hidrokarbon dan bio oil
ini. Bio oil dapat dibuat dari berbagai limbah biomassa dari hutan dan pertanian.
Potensi limbah bahan baku biomassa yang baik termasuk ampas tebu, sekam padi, jerami padi, gandum dan kayu. Biomassa yang digunakan untuk pembuatan bio oil
harus mempunyai kandungan air sekitar 50-60 basis basah. Pengeringan pasif yang dilakukan pada musim yang panas dapat mengurangi kadar air hingga 30.
Pengeringan aktif di dalam silo dapat mengurangi kadar air sampai 12 Steele, 2005.
Rumus molekul dari biomassa diasumsikan adalah C
100
H
120
O
40
Benanti et al, 2011.Reaksi umum dari pembentukan bio oil adalah:
C
100
H
120
O
40 500
o C
6,203C
3
H
8
O +66,976 C + 6,404 CO
2
+ 3,852 CO + 9,734 H
2
+ 17,136 H
2
O + 4,159 CH
4
2.3 Pirolisis