Total Penjualan Bonus Perusahaan Perkiraan RugiLaba Usaha Analisa Aspek Ekonomi .1

TONI RIZKI ARUAN 080405010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

B. Biaya Variabel

Variable Cost VC - Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi. Biaya variabel meliputi: - Biaya bahan baku proses dan utilitas - Biaya variabel tambahan, meliputi biaya perawatan dan penanganan lingkungan, pemasaran dan distribusi. - Biaya variabel lainnya Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel VC adalah sebesar Rp 36.447.301.976,- Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 100.902.196.959,- + Rp 36.447.301.976,- = Rp 137.349.498.935,-

10.2 Total Penjualan

Total Sales Total penjualan = Rp 400.975.063.507,11,- Maka laba penjualan sebesar = Rp 263.625.564.572,-

10.3 Bonus Perusahaan

Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan Bio Oil, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 1.318.127.823,-

10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh: 1. Laba sebelum pajak bruto = Rp 262.307.436.749,- 2. Pajak penghasilan PPh = Rp 73.446.082.290,- 3. Laba setelah pajak netto = Rp 188.861.354.459,- Universitas Sumatera Utara TONI RIZKI ARUAN 080405010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1 Profit Margin PM Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM = penjualan Total pajak sebelum Laba  100  PM = 100 3.507,11 400.975.06 6.749 262.307.43 x PM = 65,417 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 65,417 , maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan. 10.5.2 Break Even Point BEP Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya   100  BEP = 976 . 301 . 447 . 6 3 3.507,11 400.975.06 6.959 100.902.19   100  BEP = 27,680 Kapasitas produksi pada titik BEP = 27,680 12.000 tontahun = Rp 3.321,6300 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 27,680 xRp 400.975.063.507,11,- = Rp 110.990.901.389,33,- Dari data feasibilities , Peters dkk, 2004: - BEP  50 , pabrik layak feasible - BEP  70 , pabrik kurang layak infeasible . Dari perhitungan diperoleh BEP = 27,680 , maka pra rancangan pabrik ini layak didirikan. Universitas Sumatera Utara TONI RIZKI ARUAN 080405010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 10.5.3 Return on Investment ROI Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = Investasi Modal Total pajak setelah Laba  100  ROI = 100 x 3.833,97,- 332.374.51 Rp 4.459,- 188.861.35 Rp = 56,822 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:  ROI  15  resiko pengembalian modal rendah.  15  ROI  45  resiko pengembalian modal rata-rata.  ROI  45  resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 56,822 , sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi. 10.5.4 Pay Out Time POT Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun. POT = tahun 1 ROI 1  POT = 1,76 tahun Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 2 tahun. 10.5.5 Return on Network RON Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. Universitas Sumatera Utara TONI RIZKI ARUAN 080405010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RON = sendiri Modal pajak setelah Laba  100  RON = 8.300,39 199.424.70 4.459 188.861.35  100  RON = 94,703 10.5.6 Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return IRR merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga per tahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama. Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 72,92 , sehingga pabrik akan menguntungkan karena lebih besar dari bunga bank saat ini sebesar 15 Bank Mandiri, 2012. Universitas Sumatera Utara TONI RIZKI ARUAN 080405010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB XI KESIMPULAN

Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Bio Oil dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit melalui proses pirolisis cepat dengan kapasitas 12.000 tontahun,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapasitas produksi Bio Oil 12.000 tontahun menggunakan bahan baku tandan kosong kelapa sawit adalah sebanyak 7.974,4817 kgjam dimana pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Lokasi pabrik direncanakan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 17.303,3 m 2 . 3. Bentuk badan usaha perusahaan ini direncanakan adalah Perseroan Terbatas PT dan bentuk orgasasi adalah garis dan staf dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 250 orang. 4. Analisa ekonomi:  Total Modal Investasi : Rp 332.374.513.833,97,-  Total Biaya Produksi : Rp 137.349.498.935,-  Hasil Penjualan : Rp 400.975.063.507,11,-  Laba Bersih : Rp 188.861.354.459,-  Profit Margin PM : 65,417  Break Even Point BEP : 27,680  Return on Investment ROI : 56,822  Pay Out Time POT : 2tahun  Return on Network RON : 94,703  Internal Rate of Return IRR : 72,92  Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik Pembuatan Bio Oil ini layak untuk didirikan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Fenol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses Pirolisis dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

20 136 445

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

37 136 397

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Dimetil Eter Dari Syngas Hasil Gasifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun

56 164 239

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Hidrogen Dengan Bahan Baku Cangkang Kelapa Sawit Melalui Proses Gasifikasi Dengan Kapasitas Produksi 46.000 Ton/Tahun

12 132 954

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Kakao Dengan Kapasitas Produksi 12.000 Ton/Tahun

21 88 308

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Furfural dari Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Kapasitas 700 kg/Tahun

22 102 380

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000 Ton/Tahun

29 137 182

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat Dengan Kapasitas Produksi 12.000 Ton/Tahun

33 122 482

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

3 6 258

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pulping Dan Asetilasi Dengan Kapasitas Produksi 3.500 Ton/Tahun

1 2 12