esofagus. Muntah proyektif kemungkinan akibat stenosis pylorus, muntah hijau kekuningan kemungkinan obstruksi di bawah ampula vateri Price Wilson,
2005. Siklus muntah dapat berulang beberapa kali sampai lambung kosong.
Muntah biasanya didahului oleh pengeluaran air liur berlebihan, berkeringat, peningkatan kecepatan denyut jantung, dan rasa mual yang semuanya merupakan
tanda-tanda umum lepas muatan sistem saraf otonom Price Wilson, 2005.
2.4.4 Kondisi yang berkaitan dengan muntah
Muntah dianggap penting karena dapat menjadi indikator berbagai keadaan, seperti obstruksi usus, infeksi, nyeri, penyakit metabolik, penyakit
labirin dan vestibular, substansi emetik dan eksogen seperti racun, uremia atau gagal ginjal, penyakit radiasi, kondisi psikologis, migrain, infark miokard, dan
sinkop sirkulatorik Price Wilson, 2005.
2.4.5 Diagnosa muntah
Mual dan muntah dapat terjadi akibat banyak jenis penyakit sehingga penting untuk membedakan antar gejala-gejala yang khas. Gejala yang timbul
dalam beberapa jam atau hari dapat menunjukkan adanya infeksi akut dan penyakit peradangan. Mual dan muntah yang berlangsung selama beberapa
minggu dapat menunjukkan adanya penyebab obstruktif, karsinogenik, atau psikogenik. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah waktu mual dan
muntah, kaitan dengan makanan, isi dan bau muntah, dan gejala yang terkait seperti nyeri, penurunan berat badan, demam, menstruasi, massa di abdomen,
ikterik, sakit kepala, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penegakan diagnosis dan pengobatannya Price Wilson, 2005 dan Suraatmaja, 2007.
2.4.6 Komplikasi muntah
Muntah juga dapat menyebabkan timbulnya penyulit yang mengancam jiwa karena berkaitan dengan sistem saraf simpatis dan otonom. Mual dan muntah
juga berpengaruh pada cairan dan elektrolit tubuh. Karena tidak makan juga dapat terjadi ketosis, ketosis menyebabkan asidosis dan renjatan.
Pada muntah yang berlebihan, tubuh mengalami pengeluaran cairan yang berlebihan dan asam yang dalam keadaan normal direabsorpsi. Penurunan volume
Universitas Sumatera Utara
plasma yang terjadi dapat menimbulkan dehidrasi dan masalah sirkulasi, sementara keluarnya asam dari tubuh dapat menyebabkan alkalosis metabolik.
Bila muntah sering dan hebat akan timbul ketegangan otot dinding perut, perdarahan konjungtiva, ruptura esofagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah
dengan aspirasi pneumonia dan atelektasis, jahitan akan terlepas pada penderita pasca operasi dan timbul perdarahan. Bisa juga terjadi kegagalan organ seperti
gagal fungsi ginjal dan iritasi pada esofagus akibat muntah yang berulang. Suraatmaja, 2007.
Namun muntah tidak selamanya merugikan. Muntah terbatas yang ditimbulkan oleh iritasi saluran pencernaan dapat merupakan upaya positif untuk
mengeluarkan bahan-bahan berbahaya dari lambung dan tidak membiarkannya tertahan dan diserap. Pada kenyataannya, emetik sering diberikan pada kecelakaan
ingesti suatu racun untuk segera mengeluarkan bahan tersebut dari tubuh. Sherwood, 2001.
2.4.7 Penanganan muntah