Definisi muntah Penyebab muntah

Tabel 2.1 Tahapan-tahapan dalam rentang kehidupan menurut Hurlock, 1980 TAHAPAN DALAM RENTANG KEHIDUPAN Periode pranatal Konsepsi kelahiran Bayi Kelahiran sampai akhir minggu kedua Masa Bayi Akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua Awal masa kanak-kanak Dua sampai enam tahun Akhir masa kanak-kanak Enam sampai sepuluh atau dua belas tahun Masa puber atau pramasa remaja Sepuluh atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun Masa remaja Tiga belas atau empat belas sampai delapan belas tahun Awal masa dewasa Delapan belas sampai empat puluh tahun Usia pertengahan Empat puluh sampai enam puluh tahun Masa tua atau usia lanjut Enam puluh tahun sampai meninggal

2.4 Muntah pada anak

2.4.1 Definisi muntah

Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk ke dalam lambung DJitowiyonoKristiyanasari, 2010 Muntah merupakan suatu cara dimana traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat mengembang atau bahkan sangat terangsang. Distensi yang berlebihan atau iritasi duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Reaksi motorik otomatis yang sesuai kemudian menimbulkan perilaku muntah. Impuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah ditransmisikan dari pusat muntah dari saraf kranialis V,VII, IX, X, dan XII ke traktus gastrointestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke difragma dan otot abdomen Guyton Hall, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Penyebab muntah

Stimulasi taktil sentuh di bagian belakang tenggorokan, yaitu salah satu rangsangan paling kuat. Sebagai contoh, mencolokkan sebuah jari ke tenggorokan bagian belakang atau bahkan adanya istrumen gigi atau alat penekan lidah spatel lidah di bagian belakang mulut sudah dapat menyebabkan tersedak dan bahkan muntah pada sebagian orang. Peningkatan tekanan intrakranial, misalnya akibat perdarahan intraserebrum. Dengan demikian, muntah yang timbul setelah cedera kepala dianggap sebagai tanda buruk, hal itu mengisyaratkan bahwa adanya pembengkakan atau perdarahan dalam rongga tengkorak. Muntah yang terjadi dapat disertai dengan atau tanpa mual atau tanpa makan, secara progressif lebih proyektil, lebih parah di pagi hari, hilang dengan bergerak dan mengubah posisi. Rotasi atau akselerasi kepala yang menimbulkan pusing bergoyang dizzy, misalnya sewaktu mabuk perjalanan. Nyeri hebat yang berasal dari berbagai organ, misalnya nyeri sewaktu batu ginjal melewati saluran kemih. Bahan kimia, termasuk obat atau bahan beracun yang memulai muntah emetik baik dengan bekerja di bagian atas saluran pencernaan maupun dengan merangsang kemoreseptor di chemoreceptor trigger zone khusus di otak. Pengaktifan zona tersebut memicu refleks muntah. Muntah psikis yang dicetuskan oleh faktor emosi, misalnya muntah yang timbul jika seseorang melihat atau membaui sesuatu dan bahkan muntah sebelum mengikuti ujian atau situasi penuh stress lainnya Sherwood, 2001. Infeksi pada masa neonatus anak kecil muntah bersamaan dengan penyakit petunjuk untuk awitan infeksi, dapat mendahului tanda-tanda lain dengan selang beberapa jam biasanya berlangsung singkat tetapi dapat menetap selama sakit seperti infeksi traktus, urinarius akut, hepatitis, peritonitis, dan lain-lain DjitowiyonoKristiyanasari, 2010. Disfungsi Gastrointestinal, iritasi atau peregangan lambung dan duodenum. Ejeksi kuat isi lambung melibatkan proses kompleks di bawah kontrol sistem Universitas Sumatera Utara saraf pusat yang menyebabkan salivasi, pucat, berkeringat dan takikardia biasanya disertai mual Price Wilson, 2005. Kelainan kongenital saluran pencernaan, iritasi lambung, atresia esophagus, atresia atau stenosis, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi, cara memberi makan atau minum yang salah dan lain-lain DJitowiyonoKristiyanasari, 2010. Mual dan muntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga stadium yaitu mual, retching gerakan dan suara sebelum muntah, muntah. Stadium pertama, mual, dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di bagian belakang tenggorok dan epigastrium, sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya salivasi, menurunnya tonus lambung, dan peristaltik. Peningkatan tonus duodenum dan jejunum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke dalam lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa hal ini menyebabkan mual. Gejala dan tanda mual seringkali adalah pucat, meningkatnya salivasi, hendak muntah, hendak pingsan, berkeringat dan takikardia Price Wilson, 2005. Retching adalah suatu usaha involunter untuk muntah, seringkali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi. Pilorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus berelaksasi Guyton Hall, 2007. Stadium akhir yaitu muntah, didefinisikan sebagai suatu refleks yang menyebabkan dorongan ekspusi isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut Price Wilson, 2005.

2.4.3 Mekanisme terjadinya muntah